x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Logo Google Berevolusi Lagi

Logo Google berevolusi lagi, kini memakai huruf tipe sans serif dan animated.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Google mengganti desain logonya. Huruf ‘g’ yang berdiri sendiri bukan lagi berwarna biru dan huruf kecil, melainkan digantikan oleh huruf kapital ‘G’ yang memadukan empat warna: biru, merah, kuning, dan hijau—masing-masing warna ini (yang terkesan lebih muda) tetap dipakai untuk huruf lainnya yang menyusun kata Google. De

Gaya mendongak huruf ‘e’ tetap dipertahankan—sebuah animasi yang mengundang senyum muncul ketika kita menunggu munculnya logo baru ini saat mengakses mesin Google: ujung jari telunjuk menyentuh huruf ‘e’ agar sedikit mendongak.

Tim desainer memilih tipe huruf sans serif (tak berkait, contohnya Helvetica) untuk menggantikan tipe sebelumnya yang berkait (serif). Perubahan tipografi ini yang paling segera terlihat. Sejak 1999, Google konsisten menggunakan huruf berkait, dengan Times New Roman sebagai contohnya. Kini, waktunya untuk berubah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pilihan tipe sans serif ini menjadikan logo baru Google terlihat lebih simpel dan minimalis namun tetap berwarna dan tidak meninggalkan kesan ramah-pakai (user-friendly). Juga terkesan lebih kekinian dibanding tipografi yang lama. Warna-warni ini juga menyimbolkan karakter dinamis Google maupun penggunanya, yang kini mengakses Google dari berbagai peranti, mulai dari ponsel, tablet, jam, maupun laptop dan desktop.

Dengan tipe huruf ini, tingkat keterbacaan logo Google tetap bagus meskipun ukurannya diperkecil dibandingkan dengan bila memakai tipe serif. Tapi, dengan huruf G kapital yang memuat empat warna itupun, logo Google akan mudah dikenali dalam ukuran layar kecil sekalipun. Penggunaan logo sans serif bukan hal baru, pada tahun 1950an Lego dan Shell termasuk perusahaan terdepan yang berpindah ke logo berhuruf sans serif yang lebih sederhana agar terlihat lebih ‘futuristik’—yang kemudian diikuti oleh Pepsi, Chevrolet, Wal-Mart, Caterpillar, dan sebagainya.

Mengganti logo bukanlah hal yang aneh, meskipun selalu mengundang perhatian, apa lagi untuk merek-merek terkenal seperti Google. Mengganti logo adalah cara merek untuk beradaptasi terhadap perubahan. Perubahan terjadi di lingkungan industri dan bisnis, ataupun karena pertumbuhan dan perubahan arah perusahaan. Tim Google agaknya ingin memanifestasikan perubahan-perubahan ini ke dalam logonya.

Yang menarik, karakter dinamis bukan hanya ditunjukkan pada aneka warna yang dipakai, tapi juga karena logo Google tak lagi statis. Tentu saja, logo bergerak ini hanya dapat dinikmati di layar (handphone, tablet, laptop) dan tidak di atas kertas. Huruf-huruf Google dapat berubah menjadi empat titik dengan empat warna yang bergerak, bergelombang bak permukaan air, untuk kemudian kembali menjadi logo Google. Bila Anda mengaksesnya dengan suara, akan muncul animasi mikropon—tampak Google ‘bekerja’ saat pengguna mengakses dengan cara berbeda.

Bagi Google, ini merupakan perubahan logo yang ketujuh sejak perusahaan ini didirikan pada 1998, dan tentu saja ini bukan yang pamungkas. Perubahan di masa datang niscaya akan terjadi sebagai wujud adaptabilitas perusahaan terhadap lingkungan yang berubah. Tak semua orang setuju bahwa logo baru Google ini lebih bagus dibanding sebelumnya. Perbedaan pendapat dapat dimengerti, sebab ini soal persepsi dan juga selera. ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler