x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Singkat dan Tidak Jelas

Dunia kian cepat, berbicara kian singkat. Tapi, apa dijamin bisa dimengerti?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

“Aku kaget,” kata kawan saya bercerita, “tiba-tiba saja ada anjal bahwa sajam masuk angkot. Mulutnya bau miras. Sajamnya terlihat ngumpet di balik celana pendeknya.”

“Dimana?”

“Itu di depan moko.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

(Saya bengong, moko itu apa ya?)

/Lebih baik kami mengamen/daripada merampok/ --begitu nyanyian yang keluar dari mulut mereka. Kawan saya menirukan dan saya mendengarkan dari balik handphone.

“Serem,” teriaknya. “Lengan kiri anjal itu bertato dan sengaja diliatin (menjadi liat?). Almusnya tapak tangan mereka.” /Lebih baik kami mengamen/daripada menodong/. “Intimidatif lah pokoknya. Mana penumpang angkot cuma bertiga, yang dua orang tua-tua pula.”

“Saya sudah pernah mentwit walkot soal gepeng dan anjal di angkot, tapi tak bersahut,” ujarnya lagi. “Untung mereka tak bawa senpi. Mana jalanan mulai gelap lagi.”

“Walkot teh siapa? Polisi?”

“Walikota, tahu.”

“Memang walikota suka main tweet?”

“Oh, gak tahu ya. Follower-nya ribuan. Ia suka ngebodor.”

“Ngomong-ngomong, anjal teh siapa?”

“Anak jalanan. Dasar kurang gaul.”

“Anak jalanan kok bawa sajam? Apaan tuh sajam?”

“Senjata tajam.....!!!” suaranya terdengar kesal.

“Wah, serem juga ya. Kamu lapornya serius kan, bukan asbun?” tanya saya, gantian.

“So pastilah. Secara setiap malam aku pulang naik angkot.”

“Kasihan, ya.”

“Siapa? Aku? Pulang kerja naik angkot mah gak masalah.”

“Bukan kamu, anjal-anjal itu. Kan mestinya bisa sekolah dan bekerja, bukan menghantui kamu setiap malam.”

“Itulah soalnya. Mereka mestinya kan dipelihara oleh negara, disekolahin, atau dikasih pekerjaan.”

“Betul kamu.”

“Lagian, kadang-kadang ada ce-nya.”

“Ce?”

“Iya cewe, masih remaja lagi.”

“Kalau ada ce, berarti ada co?”

“Iya.”

“Lama-lama aku bingung.”

“Bingung kenapa?”

“Kata yang sudah pendek kamu pendekin lagi. Cewe jadi ce, cowo jadi co. Lama-lama gepeng kamu pendekin lagi jadi gep, senpi jadi sen.... Terkammongsamsi??”

“Appaaa?? Ngomong apa sih kamu??” tanyanya dari kejauhan di ujung handphone sana.

“He.. he .. gak jelas ya. Sama dong. Gak, kok. Jeka aja,” jawab saya.

“Jeka? Apa hubungannya?”

Just kidding, tahu!” (foto: p walkot nyet angkot, temp o) ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu