x

Walikota Surabaya Tri Rismaharini saat diwawancarai Pimpinan Redaksi Majalah Tempo Arif Zulkifli di Kantor Tempo, Jakarta, 28 Agustus 2015. Dalam wawancara tersebut Risma menyatakan akan mengedepankan pendidikan bila terpilih menjadi Walikota Surabay

Iklan

sono rumungso

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Jangan Pertemukan Ahok, Kamil, dan Risma Dalam Satu Arena

Ketiga tokoh, Ahok, Ridwan Kamil dan Risma adalah sebuah fenomena. Mereka punya ciri masing-masing untuk membuat sejahtera rakyat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ahok, Ridwan Kamil dan Risma adalah tokoh yang saat ini sedang mendapat perhatian luas, termasuk dukungan yang luar biasa dari rakyat karena kinerja mereka. Ridwan Kamil dan Risma adalah kader partai sementara Ahok saat ini adalah Kepala Daerah non partai. Masing-masing telah menjadi trend setter di daerah masing-masing. Ahok dengan beragam kebijakan: reformasi birokrasi, transparansi anggaran dan beragam kebijakan lain yang sangat pro rakyat. Segala macam persoalan di Jakarta dapat dengan mudah diakses oleh Ahok karena telah membuka saluran komunikasi dengan berbagai bentuk media yang dipakainya. Tidak perlu waktu lama untuk melakukan eksekusi pemecahan masalah yang diadukan oleh warganya.

Ibu Risma, Walikota Surabaya tidak kalah membuminya dengan pak Ahok. Mobil yang dipakainya dipenuhi dengan berbagai perkakas dan barang-barang untuk rakyat kecil yang ditemuinya. Menyingsingkan lengan baju adalah ciri khas ibu Walikota ini. Tidak sungkan turun ke jalan untuk mengurai kemacetan kota Surabaya. Keindahan taman kota dengan fasilitas internet di beberapa sudut kota Surabaya adalah hasil pemikiran. Pak Ahok dan bu Risma ada kemiripan dalam berkomunikasi. Bu Risma kalau sudah benar-benar tidak ada ampun. Kalau kita ingat bagaimana beliau sangat marah dan mengancam membawa persoalan ke pengadilan ketika taman kota yang telah dibangunnya dengan susah payah rusak hanya sekejap karena promosi produk es krim yang tidak profesional. Surabaya sangat beruntung mempunyai sosok satu ini. Tri Rismaharini, demikian nama lengkap bu Risma, adalah seorang arsitektur, sama halnya dengan Ridwan Kamil. Selama kepemimpinan bu Risma, Surabaya disulap menjadi kota yang ramah lingkungan, kota humanis, lebih dari itu, Surabaya dikenal dengan kota kelas dunia.

Ridwan Kamil adalah seorang arsitek yang telah terpilih menjadi Walikota Bandung. Ridwan fokus melakukan pembenahan terhadap tata kota. Partisipasi masyarakat dan sektor swasta dirangkul untuk menjadi mitra kerja membangun kota Bandung yang lebih humanis. Ia mengajak sektor swasta untuk mengambil bagian dalam pembiayaan pembangunan kota Bandung. Ridwan menyadari masalah birokrasi adalah masalah yang telah mengakar dan sebuah tantangan untuk dibenahi.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sayangnya, ada partai-parti yang menginginkan mereka bertiga bertarung dalam satu arena. Mereka diharapkan bertempur dalam Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 nanti. Isu yang beredar, beberapa partai sudah mendekati Ridwan dan Risma untuk maju menantang Ahok dalam Pilkadi DKI dua tahun lagi. Partai sangat berfikir pragmatis. Melihat kepentingan sesaat, tidak melihat kepentingan jangka panjang. Kita berharap, bu Risma dan pak Ridwan tidak mau terbujuk untuk bertempur melawan pak Ahok. Jika mereka berada dalam satu arena, tentu akan menimbulkan dilema bagi masyarakat yang memilih. Ketiganya adalah orang-orang hebat. Kita membutuhkan orang-orang hebat seperti mereka di banyak daerah di Indonesia. Jangan sampai orang-orang hebat, oleh partai, di tempatkan dalam satu arena yang dinamakan Pilkada.

Biarlah pak Ahok berjuang di DKI Jakarta, bu Risma di Surabaya dan pak Ridwan di Bandung. Kita dukung mereka membangun daerah masing-masing sehingga kesejahteraan rakyat akan menyebar dan merata di banyak daerah. Semakin banyak tokoh seperti mereka berada di daerah, semakin banyak rakyat yang sejahtera.

Akan sangat disayangkan jika partai benar-benar merayu bu Risma dan pak Ridwa untuk tampil sebagai Cagub DKI dalam Pilkada 2017 nanti. Sesuatu yang harus dicegah. Berharap bu Risma tidak tergoda demikian juga pak Ridwan. Kita harapkan saja. Semoga

 

Ikuti tulisan menarik sono rumungso lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler