Tim Satuan Pemburu Preman Polres Lubuk Linggau.
PALEMBANG – Diduga pelaku penculikan, dua anggota TNI dari satuan Intel Kodam III Siliwangi tertembak Polisi yang memburunya, ketika keduanya berada di Jalan Jendral Ahmad Yani, Kelurahan Puncak Kemuning, Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, sekitar pukul 23.30 wib Jum,at malam, 13 November 2015.
Dalam peristiwa itu kedua anggota Intel masing-masing Kapten Edi Sutrisno (43 tahun) dan kapten Deden (33 tahun) tertembak di bagian rusuk kanan, dilarikan ke UGD Rumah Siti Aisyah, Lubuk Linggau untuk mendapatkan perawatan.
Menurut keterangan, akibat tertambaknya dua anggota Intel yang diduga pelaku penculikan itu, perkelahian antara anggota Polri dan TNI nyaris terjadi.
Hal itu diketahui ketika Kasat Reskrim, Polres Lubuk Linggau AKP Arif Mansyur datang ke Rumah Sakit (Rs) Siti Aisyah untuk mengobati kaki kanannya yang terkena serpihan peluru, sekitar pukul 24.00 wib, langsung dikepung sejumlah orang bersenjata.
Kabag Ops dan Kanit Intel Polres Lubuk Linggau tiba di UGD Rs Siti Aisyah, Kanit Intel Ipda Asri mendekati rombongan bersenjata dengan mencabut pistolnya.
Melihat senjata Ipda Asri, rombongan yang belum diketahui itu adalah anggota TNI dari Korem Garuda Dempo dan Kodam II Sriwijaya yang bertugas memantau pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah di sana langsung bereaksi untuk merampas pistol Asri, diantaranya ada yang memukl kepala Intel Polres itu, Kabag Ops yang terkena serpihan peluru dan Kanit intel Polres yang terkena pukulan bagian kepada dilarikan ke di Rs AR Bunda untuk mendapat perawatan.
Untunglah anggota Polisi Militer (PM) sudah berada dilokasi mengumpulkan seluruh anggota TNI yang ada disana dan menjelaskan duduk persoalannya, kalau anggota Polri menduga, kedua anggota TNI itu pelaku penculikan penduduk dari Kabupaten Muara Enim yang dibawanya ke Kota Lubuk Linggau, sehingga keributan antara anggota TNI dan Polri malam itu tidak terjadi.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II Sriwijaya, Kolonel Syaipul Mukti Ginanjar kepada wartawan Sabtu, 13 November 2015 mengatakan, tertembaknya dua anggota TNI ternyata berasal dari Satuan Intel Kodam III Siliwangi itu berawal dari laporan masyarakat ke Polres Muara Enim, ada penduduk Muara Enim diculik dan dibawa ke Lubuk Linggau.
Dari laporan itu gabungan anggota Polres Muara Enim berangkat ke Kota Lubuk Linggau dengan meminta bantuan tim buru sergap Polres Lubuk Linggau, informasi yang diterima anggota Polres dan tim buru serga Polres Lubuk Linggau pelaku penculik dan yang diculiknya berada di Jalan Jendral Ahmad Yani, Kelurahan Puncak Kemuning, Kota Lubuk Linggau Utara.
Tim gabungan meluncur kelokasi. kata Kapendam II Sriwijaya dan disana terjadi baku tembak yang mengakibatkan dua pelaku diduga penjahat yang mereka buru tertembak. Peristiwa itu hanya kesalah pahaman, anggota Polisi menduga keduanya pelaku penculikan itu penjahat.
Menurut Kolonel Syaiful, kedua anggota TNI berpangkat Kapten itu ditugaskan komandannya ke Lubuk Linggau untuk menangkap pelaku pencurian mobil milik Komandannya, dilengkapi surat izin tugasnya, tapi setiba di Lubuk Linggau perwira pertama TNI itu tidak berkoordinasi dengan Polres Lubuk Linggau, termasuk ke Kodam II Sriwijaya sendiri. Akibatnya Polres tidak mengetahuinya, dikira penculik, katanya.
SYAFARUDDIN
Ikuti tulisan menarik Syafaruddin lainnya di sini.