x

Iklan

Firman Pratama

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Jangan Lihat Bajunya, tetapi Perhatikan Sugestinya

Menjadi sebuah kebutuhan bagi setiap manusia untuk memahami pentingnya kekuatan sugesti dalam pikirannya -Firman Pratama-

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Melihat siapa sebenarnya seseorang itu bukanlah dilihat dari luarnya, bukan juga dari bajunya, bukan dari benda yang dibawa. Lalu apa yang dilihat? mungkin itu pertanyaan anda? Sekarang saya ambil contoh ketika figure seorang dokter yang ada di pikiran semua orang, apa yang anda pikirkan jika mengingat kata dokter, pasti yang muncul adalah orang menggunakan jas berwarna putih, dengan stetoskop yang dikalungkan dileher, benar kan? Itu artinya, ketika ada seseorang menggunakan jas putih hasil meminjam kemudian mengalungkan stetoskop ke lehernya, maka otomatis pasti anda menganggap bahwa orang ini adalah dokter. Meskipun orang ini tidak pernah belajar ilmu kedokteran, tidak pernah kuliah kedokteran, lalu anda percaya saja terhadap apa yang dikatakan? hanya gara-gara bajunya?

Contoh lain, seperti pengalaman dari peserta workshop Alpha Mind Control (AMC) regular hari sabtu kemarin di Surabaya. Seorang bapak yang bertanya, “mas firman bagaimana kalau yang bicara itu seseorang “pemuka agama” yang terkenal dan dia memberikan sugesti yang memang sih tidak nyaman”, ya saya jawab saja, “yang bapak perhatikan adalah sugestinya, kalimat yang keluar dari mulutnya, dan sekarang bapak sadar kan bahwa bapak memiliki hak untuk memilih terhadap sugesti itu, apakah mau diterima atau mau ditolak”. Bapak ini tersenyum dan menjawab “oh ya,bener juga ya pak”. Tujuan dari metode AMC adalah agar semua orang menyadari bahwa dirinya memiliki pikiran, dan menyadari sepenuhnya bahwa pikiran itu adalah milik setiap orang, sama halnya dengan flashdisk kita, tentu yang memiliki hal untuk menerima data masuk ke flashdisk kita adalah kita sendiri. Sehingga kita bisa memilih dan memilah, data mana yang mau dimasukkan ke flashdisk kita.

belajar-sugesti

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Banyak orang terkadang langsung terfokus dengan tampilan luar dari seseorang, ketika ada seseorang yang memakai jas putih dan stetoskop maka langsung dianggap sebagai seorang dokter. Atau ada seseorang yang memakai surban putih memegang tasbih maka langsung dianggap seorang yang alim dan banyak ilmu, lantas apapun yang dikatakan, apapun yang diperintahkan langsung diiyakan saja. Tentu kita harus cerdas dalam memilih “sugesti”. Yang kita perhatikan adalah “sugesti”nya, yang kita lihat adalah “program” yang keluar dari mulutnya.

Jadi, meskipun yang berbicara adalah seorang pengemis dengan pakaian compang-camping, tetapi apa yang dikatakan adalah sesuatu yang baik buat kita ya silahkan saja untuk diterima. Oh ini juga, yang saya pribadi sering mendapat telepon dari orang yang tidak saya kenal sebelumnya, “mas firman ini kan masih muda, lantas kenapa mengatakan semuanya itu sumbernya pikiran, ngga bisa begitu, saya sudah malang melintang di dunia ini dan ilmu gaib juga sudah banyak belajar”. Hehe, ya memang itulah mungkin yang banyak dimasyarakat kita, karena masih muda maka dianggap tidak pantas memberikan sesuatu ilmu. Padahal kalau kita membeli flash disk baru lantas diisi dengan file dan program yang baik-baik tentu flashdisk baru itu lebih bernilai daripada flash disk lama (berumur lama) tetapi justru tidak ada isinya, atau isinya virus semua.

Ayo, mana yang mau anda pilih, flashdisk yang lama dengan tidak ada isinya atau berisi file jelek. Atau mau mau memilih flash disk baru dengan isi file yang baik-baik. Tentu yang flashdisk baru dengan isi baik ya. Kita memilih isi flashdiksnya, bukan flashdisknya. Cerdas yuk memilih sugesti yang masuk ke pikiran kita, pilih yang baik-baik, mudah dan menyenangkan saja ya.

Ikuti tulisan menarik Firman Pratama lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler