Saat ini beredar video putri Ketua DPR Haji Setya Novanto yang bernama Dwina Michaella merokok sambil minum wine (minuman beralkohol).
Dalam video yang berjudul "Putri Setya Novanto, Dwina Michaella Nyanyi Sambil Merokok", Dwina menyanyikan lagu Bruno Mars yang berjudul "just the way you are" sambil diiringi sebuah gitar.
Nampak sekali, Dwina Michaella menikmati wine dan rokok yang dihisapnya. Beberapa kali terlihat, Dwina Michaella terpengaruh minuman beralkhol dengan tidak fokus lagu yang dinyanyikan.
Nama Dwina Michella pernah disebut terlibat dalam pemukulan di Diskotik Blowfish pada 2010. Dalam kejadian itu ada tiga orang korban bernama Edi Bardan, Yudi Tan, dan Suhandi mengalami penganiayaan yang dilakukan Reza Herwanto dan Dwina Michaella (kakak beradik yang tak lain anak Setya Novanto), serta anak pejabat bank swasta.
Dwina Michaella menikah dengan Jason F Harjono yang tidak lain putra dari Setiawan Harjono (Oei Yung Gie). Keduanya menikah pada Jumat (27/11) di Gereja Katedral, Jl Katedral No 7 B Jakarta Pusat.
Setiawan Harjono pernah dipidana lima tahun dipotong masa tahanan yang sudah dijalaninya. Hal ini sesuai dengan putusan Majelis Hakim PN Jakarta Selatan 2003. Harjono terbukti terlibat kasus korupsi penyelewengan dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) senilai Rp1,4 triliun.
Saat ini, ayah Dwina Michaella, Setya Novanto mendapat sorotan dari publik karena kasus pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden untuk mendapatkan saham PT Freeport. Bahkan kasus ini sudah dibawa ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Wakil Ketua MKD Junimart Girsang menilai laporan Menteri ESDM Sudirman Said ke MKD terkait kasus Setya Novanto sudah tepat.
"Siapa saja dapat melaporkan (ke MKD). Dalam aturan, tidak disebut menteri dilarang melaporkan. Semua orang bisa melaporkan, bahkan wajib bila mengetahui ada kejahatan," ungkap Junimart.
Sedangkan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir meminta MKD menggelar sidang secara terbuka, transparan, dan akuntabel. Menurut dia, keterbukaan dapat diuji masyarakat ketika sidang membuahkan hasil. "Apapun hasilnya, orang bisa menguji secara sahih. Pengadilan etik yang bisa dipertanggungjawabkan," tuturnya.
Ikuti tulisan menarik maskusdiono lainnya di sini.