x

Iklan

Lilis Puspitosari

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Pak Eko dan Obrok Ajaibnya

Menolong tanpa pamrih dengan sarana apapun

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Untuk menjadi superhero,  seorang tidak harus mempunyai kekuatan super seperti Superman, tidak harus mempunyai peralatan canggih seperti Batman dan tidak pula harus punya modal besar seperti Ironman.  Cukup berbekal obrok, Pak Eko menjadi superhero bagi kami. Seperti doraemon dengan kantong ajaibnya, obrok Pak Eko berisi peralatan/barang yang dibutuhkan orang yang mengalami kesulitan.

Obrok adalah tas besar berbentuk kotak yang biasanya digunakan orang untuk menaruh barangnya di kanan dan kiri motor.  Obrok ini biasanya digunakan oleh pedagang atau pegawai ekspedisi.  Obrok bagi Pak Eko berfungsi ganda, sebagai tempat untuk kulakan barang dan menaruh peralatannya.

Pak Eko adalah jenis manusia yang tidak bisa berdiam diri.  Lima tahun yang lalu dia pindah dari Jakarta ke Malang karena ingin dekat dengan Ibunya yang sudah tua.  Berbekal modal kurang dari 2 juta, memulai usaha di Malang tepatnya di Borobugis.  Awalnya Pak Eko memilih usaha tambal ban dan jual pulsa.  Dia memilih usaha tambal ban karena kasihan banyak orang yang bannya bocor tapi tidak ada tukang tambal ban.  Lalu usahanya berkembang menyediakan sembako.  Karena niat awalnya ingin membantu, setiap yang dibutuhkan orang, dia sediakan barangnya.  Pernah ada peserta ospek yang mencari sumbu kompor, dia berjanji mencarikan, dan benar dia mendapatkan sumbu kompor di pasar besar yang jaraknya dari rumah 20 km.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berkat keuletan dan pelayanannya yang baik, kini hampir seluruh bagian rumahnya penuh dengan barang dagangan. Setahun terakhir ini usahanya bertambah lagi yaitu warnet kecil-kecilan.   Lagi-lagi niatnya membuka warnet karena kasihan dengan anak-anak yang ingin mengerjakan tugas tapi tidak ada warnet.  Dengan usahanya itu Pak Eko bisa membiayai ketiga anaknya sekolah dan kuliah.

Kehadiran Pak Eko selalu dinanti-nanti oleh anak-anak.  Dari obroknya itu,  selalu ada makanan kecil, terkadang permen atau coklat.  Baru terdengar suara motor Pak Eko di halaman,  anak-anak sudah heboh menyambut.

Sering tanpa kami duga Pak Eko mengeluarkan peralatan listrik dari obroknya dan memperbaiki jaringan listrik dan mengganti lampu yang rusak.  Rupanya Pak Eko mengamati kalo di rumah ada yang perlu diperbaiki.  Itu tidak hanya berlaku di rumah kami tapi di rumah kawan-kawan juga. 

Pernah suatu kali suami memperbaiki genteng yang rusak, ternyata kerusakan disebabkan kayu yang rapuh.  Dua hari diperbaiki sendiri tidak selesai dan tanpa kami sangka esok siangnya Pak Eko datang sudah membawa gergaji, palu dan paku.  Tanpa banyak bicara dia langsung memperbaiki atap kami sehingga selesai  hari itu juga.

Darimana dia tahu kami kesulitan.  Apa ada sinyal khusus sehingga Pak Eko datang tepat waktu....memang Pahlawan selalu datang tepat waktu hehe.

Peran Pak Eko di Panti Asuhan kampung kami juga luar biasa.  Pak Ekolah yang menggerakkan teman-teman untuk kerja bakti mengecor beton dan dag.  Kadang tanpa diketahui yang lain dia membawa cangkul membuat jalan supaya tidak becek, membuatkan kamar mandi dan WC, serta mengarsiteki bangunan semi permanen panti.  Di Paud kamipun Pak Eko selalu siap menolong kalo ada  kerusakan bangunan dan perlatan.  Semua dikerjakan tanpa mengeluh dan imbalan.

Kebaikan Pak Eko tidak berhenti dalam bidang pertukangan/listrik.  Obrok Pak Eko terkadang diisi bibit-bibit tanaman antara lain nangka, sirsak, pepaya, lombok, singkong, dan bunga kumis kucing.  Halaman rumahku tiba-tiba ditanami bibit lombok dan bunga kumis kucing.  Lomboknya sampai sekarang buahnya lebat yang tentunya membahagiakan karena selama setahun ini tidak perlu membeli lombok..... hehe.  Anak-anak panti pun bisa memanen hasil pohon yang ditanam Pak Eko, pepaya yang manis, serta singkong yang siap dipanen.   

Pak Eko juga teman yang menyenangkan untuk diajak berbicara. Bijaksana ketika dimintai pertimbangan dan bisa memancing tertawa kalau temannya sedang galau. Dia pantang pulang kalo temannya belum tertawa terpingkal-pingkal.

Pak Eko selalu menginspirasi kami untuk selalu berenergi menolong orang lain, tanpa pamrih.  "Tanam saja kebaikan, di mana saja kapan saja" katanya

#tempo45

Ikuti tulisan menarik Lilis Puspitosari lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler