x

Iklan

L Murbandono Hs

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Rokok Kretek Itu Baik - Delapan Dalil

Rokok kretek itu bermanfaat bagi hidup manusia. Ini berkat ramuan kretek yang khas hasil budaya Nusantara. Sejak awal diramu untuk obat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

(Ilustrasi: kadangtemanggung.com)

 

Kaum otoriter Indonesia berkomplot dengan kaum kapitalis global, menjadi kawanan provokator antirokok, terus menerus menjelek-jelekkan dan meneror rokok dan perokok. Tutup mata atas dampak buruk teror verbal, visual dan aksi-aksi mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kawanan provokator antirokok mendaku diri benar. Nyatanya salah! Rokok itu ratusan jenis dan ribuan merk. Salah satu jenis rokok, rokok kretek, adalah rokok yang bermanfaat  bagi hidup manusia. Ini berkat ramuan kretek yang khas  hasil  budaya Nusantara. Rokok kretek memang sejak awal dirancang sebagai obat, antara lain dengan campuran cengkihnya.

Kawanan provokator  bilang rokok -  juga rokok kretek - berbahaya bagi kesehatan. Apa iya? Jumlah literatur berupa buku dan risalah yang membantah jalan pikiran otoriter itu banyak sekali. Mungkin berisi 17081945 informasi yang merdeka seperti dalam proklamasi RI. Maka, untuk keperluan di Indonesiana Tempo, saya tidak sanggup menampilkan semuanya secara utuh.

Saya hanya menyajikan versi singkat. Berupa delapan dalil. Ini tersedia dasar-dasar alasannya yang benar. Tetapi tidak dikupas di sini. Agar  tidak berkepanjangan. Yang ingin mengetahuinya lebih jauh silakan cari dan baca berdasar acuan dan daftar bacaan yang disajikan di akhir tulisan.

Berikut, delapan dalil bahwa rokok kretek itu berguna bagi manusia.

Satu, rokok kretek menjaga kesehatan, mengandung anti oksidan, melawan radikal bebas, meningkatkan imunitas, stamina, dan vitalitas tubuh.

Dua, rokok kretek berguna  bagi ibu hamil dan janin. Ibu hamil bisa tercegah hipertensinya.  Begitu pula halnya dengan penularan infeksi karena bakteri dari ibu ke janin. Ndak percaya? Silakan melancong ke Swedia dan tanya-tanya.

Tiga,  rokok kretek mampu menyembuhkan sakit gigi, susut gusi yang parah, flu, asma, diabetes, tuberculosis (tbc), sakit jantung, gangguan stroke, dan mengurangi resiko parkinson. Rokok kretek  mampu mengurangi resiko terkena kanker payudara dan radang usus besar berkat nitrat oksida dalam nikotin. Abu rokok kretek bisa jadi obat oles luka, lecet-lecet, iritasi kulit, mengobati gatal, jerawat, dan akibat serangan tomcat. Rokok mampu mencegah kanker kulit yang langka dan memperbaiki kondisi pasien down syndrom.  Dengan mencelupkan dalam air, rokok kretek  bisa menjadi kompres pada bagian-bagian tubuh kita yang bengkak. Singkatnya, rokok kretek adalah obat bagi semua gangguan kesehatan.

Empat, terhadap lingkungan, asap rokok kretek jauh lebih ramah katimbang asap motor, asap mobil, asap pesawat, asap cerobong-cerobong pabrik, dan asap di pangkalan-pangkalan nuklir.  .

Lima, bahwa dalil-dalil di atas dibantah dalil-dalil lain yang mendaku dalil universal berdasar entitas-entitas hebat  (ikatan dokter, kementerian kesehatan, dokter jiwa dan dokter apa saja, pakar biologi, ahli bakteri, riset-riset universitas, fatwa-fatwa agama, WHO, PBB, dll), ya, silakan saja. Bukan  hal baru. Saya tidak gumun. Saya kecewa, sedih, merasa tertindas. Bukan karena curiga atau aprirori. Banyak bukti empiris menunjukkan, hasil kerja para dewa dunia keilmuan entitas hebat tersebut hanya melayani kerakusan dan keculasan para kapitalis. Mereka bersekutu secara culas melayani akumulasi pertumbuhan uang.

Enam, menyangkut kerakusan dan keculasan kapitalis global di depan rokok kretek, kalimat kuncinya: kaum kapitalis terdesak oleh rokok kretek. Mereka berusaha merusak industri rokok kretek Indonesia dengan segala cara. Standarisasi tembakau versi kapitalis global dicokol-cokolkan ke publik Indonesia. Versi culas! Tembakau Indonesia, sebagaimana halnya kopi dll produk nusantara, khas, amat ragam, tak tergantikan oleh produk pertanian manapun. Bagi yang bernalar waras, saya serukan: awas! Awas dan awas! Sejuta awas!

Tujuh, rokok dari sudut ilmiah obyektivitas keilmuan? Walah! Sudah abad XXI dan masih mengekor tradisi ilmiah sains positivisme  extra scientiam nulla salus (di luar ilmu pengetahuan tak ada kebenaran)?  Apalagi, sains positivisme bukan ilmu pengetahuan satu-satunya, mereka menghakimi mana pengetahuan dan mana bukan berdasar metodologi dan epistemologi mereka sendiri. Ini tiranik! Di luar sains positivisme terdapat seabrek ilmu-ilmu pengetahuan lain.

Delapan, celakanya, tirani metodologi dan epistemologi sains positivisme itu ditangkap oleh  “primitivisme ilmu” kalangan penguasa di Indonesia dengan manggut-manggut. Itulah sebabnya, segala upaya membela rokok kretek tidak mendapat tempat dalam mekanisme politik. Komplotan statusquo berdasar orbaisme diktator lebih berpihak kepada komplotan provokator antirokok. Sebab duitnya limpah ruah. Membantu mempergendut rekening bank para penguasa rakus. Mereka cocok alias tumbu entuk tutup!

***

 

Acuan dan Daftar Bacaan:

Agung Pribadi, kompasiana.com

Glori K. Wardianto, sains.kompas.com

Komunitaskretek.or.id

L Murbandono Hs, Smoking is A Matter of Choice, Jakarta Post.

-----------------------, Rokok dan Manusia, Suara Merdeka.

MartoArt, wordpress.com

Waskito Giri, bolehmerokok.com

 

Gunung Merbabu, Mei 2016

 

_________________________________________________________________

 

Ikuti tulisan menarik L Murbandono Hs lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler