x

Iklan

Wawan Priyanto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

GP Monako: Waspada di Nouvelle Chicane

Karena tikungan yang sempit, salah sedikit saja mobil bisa menabrak dinding dan berakibat fatal.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

FOTO: Manor Racing 

Sirkuit Monako memiliki karakter yang lambat dan sempit. Balapan di sirkuit jalan raya dengan 19 tikungan ini menjadi tantangan tersendiri bagi setiap pembalap F1. Nah, dari sirkuit sepanjang 3.337 km ini hanya memiliki dua lintasan agak panjang yang memungkinkan mobil bisa dipacu kencang.

Pertama adalah di lintasan lurus mulai dari tikungan 19 melewati garis start/finish hingga tikungan 1. Kedua adalah lintasan di tunnel (tikungan 8-9-10) yang juga menjadi lokasi untuk mengukur kecepatan tertinggi laju mobil (speed trap).

Di lokasi inilah pembalap Manor Racing asal Indonesia Rio Haryanto mampu menggeber mobilnya hingga kecepatan 293,2 kilometer per jam di Free Practice (FP) 2, Kamis, 26 Mei 2016. Kecepatan itu cukup untuk menempatkan Rio di peringkat kedua speed trap setelah pembalap RedBull Racing Daniel Ricciardo melesat hingga 293,7 kilometer per jam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sehari sebelum FP1 dan FP2, Rio sempat berbagi cerita kepada penulis tentang persiapan balap di Monako hingga pemahaman tentang sirkuit. Salah satu yang diungkapkan Rio adalah kemungkinan overtake di turn (tikungan) 1 dan turn 10. "Kesempatan untuk bisa overtake di Monako ada di turn 1 dan turn 10," kata Rio.

Dia dua tikungan itu, lanjut Rio, biasanya juga akan banyak drama selama balapan. Aksi overtaking yang terlalu nekad bisa berbahaya bagi pembalap itu sendiri. Karena tikungan yang sempit, salah sedikit saja mobil dapat menabrak dinding dan berakibat fatal.

Nah, di sesi FP2 kemarin, Rio juga sempat mengalami nasib sial di turn 10 yang dikenal dengan sebutan Nouvelle Chicane ini. Selepas dari Fairmont Hairpin, mobil akan masuk tunnel yang berada tepat di bawah Hotel Fairmont. Pembalap F1 biasanya akan memacu mobilnya sekencang mungkin di lintasan ini. Kemudian melakukan hard braking menjelang Nouvelle Chicane.

Di sinilah mobil Manor yang dikemudikan Rio melintir, kehilangan kendali dan akhirnya menabrak pembatas dinding sebelah kiri tepat di ujung tikungan zig zag Nouvelle Chicane. Rio pun harus berhenti menjalani FP2. "Sayang sekali, saya menginjak rem terlalu keras dan agak terlambat sehingga mobil kehilangan kendali setelah keluar dari terowongan dan menuju ke chicane," ujar Rio.

Jalur ini, Rio menambahkan, agak sedikit bumpy (bergelombang). Terutama di jalur sebelah kanan setelah terowongan. Kecelakaan ini tidak mengakibatkan cidera sedikitpun. Hanya saja, mobil mengalami kerusakan pada suspensi sebelah kiri dan bagian depan. "Mobil rusak, tapi tidak terlalu parah dan tim memiliki waktu satu hari untuk perbaikan. Jadi FP3 dan kualifikasi nanti mobil sudah siap dan mudah-mudahan bisa tampil lebih baik lagi," Rio, menambahkan.

Sebelum kecelakaan, Rio sebenarnya sedang on fire dan performanya sangat baik. Dengan ban Ultrasoft, catatan waktunya mampu menembus 1 menit 18,647 detik. Lebih cepat dibanding rekan satu timnya Pascal Wehrlein (Jerman) yang hanya mampu mencatat waktu 1 menit 18,814 detik. Tercepat di FP2 dicetak Ricciardo dengan waktu 1 menit 14,607 detik. Di FP1, Rio juga sukses mengalahkan rekan satu timnya.

 

 

Ikuti tulisan menarik Wawan Priyanto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler