x

Iklan

Penulis Indonesiana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mau Mempariwisatakan Danau Toba? Selesaikan Dulu Yang Ini

Permasalahan Pariwisata Danau Toba

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

?Poin-poin ?permasalahan :

- Budaya Masyarakat yang Ramah Tamah dan Menyambut Wisatawan dengan Budaya Senyum dari Hati seperti di Pulau Dewata, Manado, Phuket, dlsb.

- Budaya aparat seperti pelayanan publik wisatawan, pos turisme, aparat keamanan seperti polisi, satpol pp, dll harusbisa menjaga keamanan sekitar Danau Tiba dengan Murah Senyum dan Berbusana Santai serta Tanggap Ramah Tamah terhadap wisatawan. Karena keamanan, kenyamanan dan ramah tamah inilah yang menjadi patokan wisatawan ketika berkunjunh.

- Perlu diperhatikan dan dipetakan secara seksama wilayah yang bisa dijadikan Wisata Syariah. Perlu diingat turis asing Pulau Dewata sebagian besar dari negara terdekat, Australia. Sedangkan Danau Toba berpeluang besar menarik wisatawan asing dari Malaysia, Thailand dan Singapura yang banyak menganut agama Islam, Dan juga Danau Toba berdekatan dengan Aceh dan propinsi lainnya di Pulau Sumatera yang mayoritas beragama Islam.

- Pembangunan infrastruktur seperti Dermaga dan Pelabuhan Orang yang menghubungkan Pulau Samosir dengan Danau Toba perlu dibangun dan kualitas pelayanannya harus diperhatikan.

- Kualitas jalan raya jangan sampai ada yang berlubang dan rusak. 

- Kualitas trotoar tempat pejalan kaki harus benar-benar aman, bersih, hijau enak dipandang serta nyaman untuk berjalan kaki dan olahraga berlari sekitar Danau Toba.

- Kualitas pelayanan pekerja-pekerja wisata perlu ditingkatkan dan dispesialisasi menurut kebutuhan tempat wisata. Perlu ada jaminan mutu dan sertifikasi serta brain import dari ahli-ahli pariwisata yang berpengalaman dari luar negeri.

- Tempat akomodasi seperti hotel juga perlu disinergiskan dan ditingkatkan kualitas pelayanannya. Adanya kegiatan bersama yang dilakujan oleh hotel-hotel bekerjasama dengan Otorita untuk menyelenggarakan Parade Rakyat dan Promosi Pariwisata setiap 2 atau 3 bulan.

Dan untuk melaksanakan semua itu masyarakat harus diajak, dilatih, dilibatkan, diikutsertakan dan diajari dengan sebaik mungkin.

GUBRAK! Mobil terguncang hebat lalu miring ke kiri. Ban kiri depan mobil masuk ke lubang sebesar 1 meter x 1,5 meter yang menganga di tengah dermaga penyeberangan Danau Toba di Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Minggu (22/5/2016). Air Danau Toba yang berkecipak terlihat dari dalam lubang.

”Tak apa-apa itu. Biasa itu!” ujar Marlon Sihombing (42), pemilik Kapal Motor Bina Mala, dari tepi dermaga. Tak berapa lama, sejumlah pria dari kedai di dermaga berdatangan mengelilingi mobil.

Dengan sigap, mereka mendorong mobil hingga kembali ke posisi normal. ”Biasanya ada kursi yang diletakkan di depan lubang, entah kenapa tadi tak ada,” kata Marlon.

Lubang yang kerangka besinya hanya terlihat separuh itu tidak terlihat saat kendaraan roda empat memasuki dermaga penyeberangan. Menurut Marlon, lubang sudah pernah ditambal tetapi jebol lagi, diduga karena besi kerangka tidak utuh. Banyak mobil yang pernah terperosok, tetapi lubang tetap masih menganga.

Saat berbincang dengan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Samosir 2016-2021 Annette Horschmann di Toba Tabo Cottage miliknya di kawasan wisata Tuktuk, Pulau Samosir, tiba-tiba lampu padam. Listrik di kawasan Tuktuk mati. Gelap gulita menyelimuti, tinggal terlihat kerlip lampu Kota Parapat.

Annette, perempuan Jerman yang menikah dengan pria Batak itu, menyalakan lampu di telepon gengamnya. Demikian pula sejumlah turis asing yang sedang berada di pondok-pondok dan di restoran hotel. ”Ya beginilah,” kata Annette.

Ia lalu meminta anak buahnya menyalakan genset. ”Genset kami tidak otomatis hidup kalau listrik mati, takut ada korsleting,” kata Annette.

Danau Toba, danau vulkanik yang letusan gunungnya 74.000 tahun lalu mengguncang dunia, telah ditetapkan pemerintah menjadi salah satu dari 10 destinasi pariwisata utama Tanah Air. Tahun 2019, pemerintah menargetkan kunjungan 1 juta wisawatan asing dan 275 juta wisatawan Nusantara, salah satunya ke Danau Toba.

Rp 21 triliun

Pemerintah berencana membangun Danau Toba dengan dana Rp 21 triliun melalui Badan Otorita Danau Toba yang bakal dibentuk. Sebesar Rp 10 triliun merupakan dana dari pemerintah dan Rp 11 triliun dari investor.

”Kalau bisa secepatnya bisa saya rasakan pembangunan itu. Tapi mungkin baru 10 tahun lagi terasa. Semoga saya masih bisa menikmati,” kata Posman Sitindaon (60), pedagang suvenir di Parapat, Simalungun.

Infrastruktur sekeliling Toba buruk. Jalan di lokasi wisata, baik di Samosir, Parapat, maupun Balige, sempit, tidak rata dan banyak tanpa trotoar. Penerangan jalan minim, bahkan di sejumlah kawasan tidak ada.

Menyusuri Tuktuk hingga Ambarita di Pulau Samosir naik sepeda atau sepeda motor, misalnya, butuh tenaga ekstra karena jalan rusak. Kegiatan itu biasa dilakukan wisatawan.

Sepenggal jalan di Tuktuk yang kanan-kirinya dipenuhi hotel lumayan halus. Ada trotoar sempit di kanan-kiri jalan. Namun, menurut Annette, trotoar itu berbahaya karena dibangun di atas parit dan konstruksinya tidak menggunakan besi sebagai fondasi.

”Itu hanya semen. Sewaktu-waktu bisa ambrol. Semua harus dibongkar kalau ingin wisatawan selamat,” kata Annette.

Jalan selanjutnya dari Tuktuk ke Ambarita sepanjang sekitar 3 kilometer rusak parah dan bergelombang. Karena tidak tersedia angkutan umum, banyak turis asing menyewa sepeda motor untuk berkeliling Samosir.

Tak sedikit dari wisatawan yang jatuh dan terluka karena jalan rusak. Cukup mudah menemukan parit lebih tinggi dari jalan, yang membuat air gampang merusak jalan.

Standardisasi harga dan fasilitas penginapan pun belum ada. Ada hotel yang bisa menjual kamar hingga Rp 1,5 juta saat puncak kunjungan wisatawan. Namun, saat sepi, kamar yang sama hanya dijual Rp 100.000.

Restoran halal masih jarang ditemukan di kawasan wisata ini. Di salah satu restoran, misalnya, bau kotoran kerbau dari kadang kerbau tak jauh dari kawasan wisata menyeruak.

Banyak penginapan tidak memiliki instalasi pembuangan limbah, dan langsung mengucurkan limbah ke danau. Keramba jaring apung bertebaran membuat air danau tercemar pakan ikan. ”Sudah tak banyak lagi turis asing yang mau berenang,” kata Annette.

”Turis asing sangat terpesona dengan keindahan Danau Toba, terutama saat melihat dari jauh. Namun, saat didekati mereka kecewa,” lanjut Annette.

Di pasar suvenir Tomok, tak ada standar harga suvenir. Satu kaus oblong bertuliskan Danau Toba ditawarkan pedagang Rp 70.000. Setelah proses tawar- menawar, terjadi kesepakatan harga menjadi Rp 40.000. Namun kaus yang sama dijual Rp 30.000 di Parapat.

”Harganya kalau di sini sudah standar. Pak Camat tak henti- henti mengingatkan kami untuk melayani wisatawan,” kata Natalia Sinaga (30), pedagang mangga udang khas Tapanuli, yang dengan sabar memberikan pilihan mangga sesuai kualitas dan harganya.

Marlon Simangungsong (37), penjaga Pantai Lumban Bulbul Nauli, di Balige, mengatakan, dia belajar melayani wisatawan secara otodidak. Prinsipnya supaya orang mau kembali lagi ke pantai di kampungnya itu.

”Biasanya kalau saya sudah mau marah saya tinggalkan mereka, supaya mereka tidak tahu kalau saya marah,” kata Marlon.

Marlon ingin dilatih bagaimana memperlakukan wisatawan dengan baik. Pariwisata menjadi peluang bagi warga desa memiliki penghasilan. ”Kami ini kalau bicara ketus, tapi hati kami baik”, kata Rosinta boru Simangungsong (67), pemilik kedai di Pantai Lumbang Bulbul.

Menurut Annette, pelaku wisata di sekeliling Danau Toba sangat membutuhkan pelatihan bagaimana melayani tamu. Kebanyakan pelaku wisata masih sangat tradisional menjalankan usaha mereka, dan belum mengikuti perkembangan dunia yang serba digital.

Hotel juga harus disertifikasi. Lingkungan danau harus dijaga dan dipelihara. Banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memberdayakan warga agar menjadi bagian dalam pembangunan di Toba.

Sumber : Kompas

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ikuti tulisan menarik Penulis Indonesiana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler