Mendadak Islam
Baru kemarin sore engkau mengenal Islam
Baru kemarin sore engkau belajar baca al-Quran
Baru kemarin sore engkau mulai menjalankan sholat
Baru kemarin sore engkau mulai mengenakan gamis sorban
Tetapi hari ini, guru ngaji yang sepanjang usianya berlumut perjuangan berbalut keihlasan telah engkau kafirkan
Kiai yang mengais ilmu agama sejak kanak-kanan hingga tua,
mengajar tanpa ada imbalannya, dan istiqamah tanpa jeda telah engkau anggap tersesat juga
Bahkan orang tua yang melahirkanmu, membesarkanmu,dan merawatmu, dan tak henti mencintaimu dengan sepenuh jiwa
telah engkau campakkan, bahkan engkau perlakukan layaknya penjahat kejam
Pendiri negeri yang berjuang dengan darah dan jiwanya demi masa depanmu telah pula engkau laknat dan hinakan
Tanah yang memberimu pijakan hidup dan air yang kau perlukan setiap saat, Tanah Airmu, kini telah kau anggap tak ada apa-apanya
Bahkan kau kini berupaya menghancurkan semua
Manusia, dunia, dan peradaban
Katamu atas nama Tuhan
Katamu Tuhan yang memerintahkan
Ya Allah Ya Waduud Ya Rahiim
Itukah makhluk paling kejam yang pernah Engkau Ciptakan
“allahummanshurna min takfiiril al-mukaffiriin”
Ya Allah berikanlah bangsa dan negeri kami kemenangan atas pengkafiran orang-orang yang suka mengkafirkan
Benua Agama
Banyak perkampungan agama tertentu
berdiri,
Banyak perumahan etnis tertentu berdiri
Banyak kos-kosan untuk agama tertentu dan kelas tertentu berdiri
Barangkali, sebentar lagi
Kelompok-kelompok agama dan etnis yang belum memilikinya
segera membuat hal serupa.
Seandainya di dunia ini
terdapat lima agama atau etnis saja
barangkali sangat mudah membuat perkampungan “hebat”
dan dipandang ideal serupa.
Asia khusus dihuni umat Islam.
Eropa khusus untuk orang Katolik saja.
Australia misalnya
special buat yang beragama Kristen saja.
Amerika dihuni orang-orang Yahudi saja.
Dan Afrika khusus warga Hindu Budha.
Sekali lagi ini misalnya.
Nama benua dan seluruh isinya harus diubah pula
sesuai dengan istilah agama penghuninya.
Dan tak lupa memasang papan besar-besar
di setiap perbatasan benua,
yang bertuliskan
"selain yang beragama dan beretns ini dilarang masuk ke benua ini
tanpa ijin resmi".
Termasuk kecoakyang dibawa ke benua inipun
harus diubah namanya
sesuai dengan kepercayaan benua.
Cicak Indonesia
Hanya di Indonesia,
cicak mampu mengalahkan buaya. Titik
Pemulung
Di gang-gang perumahan mewah ditemukan tulisan
“pemulung dilarang masuk”
Di lorong-lorong pinggiran kota juga ada tulisan yang sama
“pemulung dilarang masuk”
Di jalan-jalan kampung juga tidak berbeda, terpampang tulisan
“pemulung dilarang masuk”
Karena di semua jalan ada tulisan “pemulung dilarang masuk”
Pemulung mesti membuat jalan khusus untuk pemulung yang juga bertuliskan
“selain pemulung dilarang masuk”
Sepakbola
Hanya di Indonesia,
mau main sepakbola malah berdebat persoalan statuta
melebihi perdebatan mendirikan sebuah negara
sampai main bolanya tidak jadi, apalagi berprestasi
Sumber buku: Puisi-Puisi Nakal dari Pesantren: Setengah Humor Setengah Cendekia.
oleh Ibnu Burdah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dr. Ibnu Burdah, MA, adalah dosen UIN Sunan Kalijaga, guru ngaji, dan penulis buku 1. Pendidikan Karakter Islami untuk anak SD/ SMP/ SMA, 2. Kristal-Kristal Cinta Para Filsuf, Sufi, dan Nabi. 3. Metode Baca al-Qur’an ramah Anak Iqra’ Tartila. 4. Menjadi Penerjemah: Metode dan Wawasan Menerjemah. 5. (Dunia) Islam Kontemporer. 6. Bahasa Arab (untuk Hubungan) Internasional. 7. Segitiga Tragedi Tanah Palestina. 8. Wajah Baru Yahudi Orthodox vs Zionisme Zionisme. 9. Puisi-Puisi Nakal dari Pesantren: Setengah Humor Setengah Cendekia.
Ikuti tulisan menarik ibnu Burdah lainnya di sini.