x

Sejumlah warga dari berbagai kalangan ikut mengaji Alquran secara bersama-sama saat gelaran penutupan Nusantara Mengaji di Masjid Raya, Makassar, 8 Mei 2016. Hingga kini, Gerakan Nusantara Mengaji telah diikuti oleh 2.089.610 pembaca Alquran. TEMPO/F

Iklan

ibnu Burdah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mendadak Islam: Puisi-Puisi Nakal dari Pesantren

Baru kemarin sore engkau mulai mengenakan gamis sorban. Tetapi hari ini, guru ngaji yang sepanjang usianya berlumut perjuangan kau kafirkan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mendadak Islam

Baru kemarin sore engkau mengenal Islam

Baru kemarin sore engkau belajar baca al-Quran

Baru kemarin sore engkau mulai menjalankan sholat

Baru kemarin sore engkau mulai mengenakan gamis sorban

Tetapi hari ini, guru ngaji yang sepanjang usianya berlumut perjuangan berbalut keihlasan telah engkau kafirkan

Kiai yang mengais ilmu agama sejak kanak-kanan hingga tua,

mengajar tanpa ada imbalannya, dan istiqamah tanpa jeda telah engkau anggap tersesat juga

Bahkan orang tua yang melahirkanmu, membesarkanmu,dan merawatmu, dan tak henti mencintaimu dengan sepenuh jiwa

telah engkau campakkan, bahkan engkau perlakukan layaknya penjahat kejam

Pendiri negeri yang berjuang dengan darah dan jiwanya demi masa depanmu telah pula engkau laknat dan hinakan

Tanah yang memberimu pijakan hidup dan air yang kau perlukan setiap saat, Tanah Airmu, kini telah kau anggap tak ada apa-apanya

Bahkan kau kini berupaya menghancurkan semua

Manusia, dunia, dan peradaban

Katamu atas nama Tuhan

Katamu Tuhan yang memerintahkan

Ya Allah Ya Waduud Ya Rahiim

Itukah makhluk paling kejam yang pernah Engkau Ciptakan

“allahummanshurna min takfiiril al-mukaffiriin”

Ya Allah berikanlah bangsa dan negeri kami kemenangan atas pengkafiran orang-orang yang suka mengkafirkan

 

 Benua Agama

Banyak perkampungan agama tertentu

 berdiri,

Banyak perumahan etnis tertentu berdiri

Banyak kos-kosan untuk agama tertentu dan kelas tertentu berdiri

Barangkali, sebentar lagi

Kelompok-kelompok agama dan etnis yang belum memilikinya

segera membuat hal serupa.

Seandainya di dunia ini

                                       terdapat lima agama atau etnis saja    

barangkali sangat mudah membuat perkampungan “hebat”

dan dipandang ideal serupa.

Asia khusus dihuni umat Islam.

Eropa khusus untuk orang Katolik saja.

Australia misalnya

special buat yang beragama Kristen saja.

Amerika dihuni orang-orang Yahudi saja.

 Dan Afrika khusus warga Hindu Budha.

Sekali lagi  ini misalnya.

Nama benua dan seluruh isinya harus diubah pula

sesuai dengan istilah agama penghuninya.

Dan tak lupa memasang papan besar-besar

di setiap perbatasan benua,

yang bertuliskan

"selain yang beragama dan beretns ini dilarang masuk ke benua ini

tanpa ijin resmi".

Termasuk kecoakyang dibawa ke benua inipun

harus diubah namanya

sesuai dengan kepercayaan benua.

 

Cicak Indonesia

Hanya di Indonesia,

cicak mampu mengalahkan buaya. Titik

 

Pemulung

Di gang-gang perumahan mewah ditemukan tulisan

“pemulung dilarang masuk”

Di lorong-lorong pinggiran kota juga ada tulisan yang sama

“pemulung dilarang masuk”

Di jalan-jalan kampung juga tidak berbeda, terpampang tulisan

 “pemulung dilarang masuk”

Karena di semua jalan ada tulisan “pemulung dilarang masuk”

Pemulung mesti membuat jalan khusus untuk pemulung yang juga bertuliskan

“selain pemulung dilarang masuk”

 

Sepakbola

Hanya di Indonesia,

mau main sepakbola malah berdebat persoalan statuta

melebihi perdebatan mendirikan sebuah negara

sampai main bolanya tidak jadi, apalagi berprestasi

 

Sumber buku: Puisi-Puisi Nakal dari Pesantren: Setengah Humor Setengah Cendekia.

oleh Ibnu Burdah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dr. Ibnu Burdah, MA, adalah dosen UIN Sunan Kalijaga, guru ngaji, dan penulis buku 1. Pendidikan Karakter Islami untuk anak SD/ SMP/ SMA, 2. Kristal-Kristal Cinta  Para Filsuf, Sufi, dan Nabi. 3. Metode Baca al-Qur’an ramah Anak Iqra’ Tartila. 4. Menjadi Penerjemah: Metode dan Wawasan Menerjemah. 5. (Dunia) Islam  Kontemporer. 6. Bahasa Arab (untuk Hubungan) Internasional. 7. Segitiga Tragedi Tanah Palestina. 8. Wajah Baru Yahudi Orthodox vs Zionisme Zionisme. 9. Puisi-Puisi Nakal dari Pesantren: Setengah Humor Setengah Cendekia.

Ikuti tulisan menarik ibnu Burdah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu