Ketika memasuki usia kandungan 8-9 bulan, maka di situ para ibu hamil mulai memikirkan apakah akan melakukan persalinan normal atau dengan cesar. Semuanya memiliki keunggulan dan kekurangan. Bagi yang janinnya tunggal, maka pilihan persalinan normal merupakan yang banyak di pilih oleh ibu hamil. Apalagi jika kondisi ekonominya menengah ke bawah. Akan tetapi, berbeda jika bayi yang di kandungnya kembar. Apalagi jika bayi yang dikandungnya lebih dari 2, maka metode bedah cesar merupakan pilihan yang terbaik. Akan tetapi, jika bayi yang dikandungnya 2 maka operasi normal pun masih bisa dilakukan. Tentu perjuangan dalam melakukan persalinan normal dengan bayi kembar akan lebih ekstra.
Akan tetapi, jika kita memilih persalinan bedah cesar tentu ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk menggunakan metode bedah cesar. Pertimbangan yang sangat penting tentu kesehatan dan perkembangan janin. Memang banyak para ibu yang melahirkan bayi kembar lebih menggunakan rumah sakit dari pada menggunakan klinik atau bidan. Pertimbangan mereka memilih rumah sakit karena hal ini berhubungan dengan beberapa kebutuhan pasca persalinan ibu yang melahirkan bayi kembar. Meskipun, pada akhirnya pilihan tergantung pada sang ibu apakah akan mempertimbangkan persalinan di salah satu rumah sakit atau klinik bersalin. Untuk itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum persalinan.
Ibu hamil perlu mengetahui bahwa bedah cesar merupakan salah satu metode persalinan bayi melalui proses potongan pada perut dan rahim (insisi). Enam dari sepuluh ibu hamil kembar melahirkan secara cesar. Meskipun kesempatan ibu hamil untuk memilih operasi caesar lebih tinggi.
Faktor kedua yang menjadikan pilihan persalinan bayi kembar menggunakan metode bedah cesar adalah posisi janin. Sehingga beberapa penilaian pra-persalinan dilakukan dengan menentukan letak kedua janin jika memanjang atau membujur dengan posisi kepala berada di bawah maka persalinan normal bisa dilakukan. Pemeriksaan pra-persalinan memang sangat penting apabila dokter kandungan atau bidan menemukan letak janin pertama dan kedua berbeda ditandai dengan salah satu janin kepala salah satu bayi belum berada di bawah, maka beberapa tindakan bisa dilakukan. Apabila letak janin anda keduanya melintang akan tetapi memiliki ukuran kecil dari janin pertama kemungkinan besar masih bisa dilahirkan dengan normal. Akan tetapi, jika janin kedua sungsang maka kemungkinan mengunakan metode cesar untuk meminimalisir resiko tali pusat keluar sedangkan apabila posisi janin satunya tidak memanjang maka kemungkinan menggunakan bedah cesar.
Faktor ketiga yang menjadi pertimbangan untuk melahirkan bayi kembar adalah masalah kesehatan seperti resiko tali pusat. Resiko tali pusat merupakan kelainan dengan letak plasenta atau kembar pada satu ketuban dimana tali pusat melilit apalagi janin kembar 3 atau lebih dilakukan secara cesar.
Untuk itu, bagi ibu hamil yang ingin melahirkan bayi secara normal meskipun mengandung bayi kembar bisa dilakukan dengan menjaga kesehatan selama kehamilan. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh ibu hamil jika ingin melakukan persalinan normal, yaitu :
- Dengan latihan yang bisa dilakukan di akhir kehamilan.
Latihan ini berfungsi untuk mendorong posisi kepala di bawah (posisi janin yang optimal).
- Senantiasa menjaga pemikiran yang positif selama kehamilan
Hal ini untuk menciptakan pemikiran yang positif, karena jika pikiran ibu hamil sudah rumet akan berdampak pula pada kondisi kesehatan.
- Mengkonsumsi makanan sehat terutama madu.
Madu banyak sekali khasiatnya. Madu memiliki manfaat untuk membuat tubuh kita sehat, memiliki energi yang cukup hingga memiliki kekebalan tubuh yang baik pra persalinan.
- Berjalan ringan
Berjalan santai atau ringan berguna untuk melancarkan persalinan. Secara ilmiah berjalan kaki dengan teratur pada waktu yang tepat di siang dan sore hari akan membantu ibu hamil dalam melahirkan secara normal. Lakukan dalam beberapa menit jangan terlalu memporsir latihan. Hal ini penting karena jika terlalu lelah akan tidak baik juga bagi kesehatan.
Ikuti tulisan menarik Pevi Revina lainnya di sini.
