x

Para pembantu pengganti (infal), menunggu di tempat penyalur jasa tenaga kerja Bu Gito di Cipete, Jakarta, 9 Juli 2015. Saat datangnya Lebaran, para pembantu infal tersebut mampu meraih pendapatan dua kali lipat lebih besar dari hari biasanya. TEMPO/

Iklan

Redaksi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Hartuti Datang di Ujung Ramadan

Janji membelikan sepeda anaknya membuat Hartuti tiba di Kota Depok pada Sabtu lalu.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya


Janji membelikan sepeda anaknya membuat Hartuti tiba di Kota Depok pada Sabtu lalu. Ketika sebagian besar warga Jakarta dan sekitarnya, termasuk Depok, bersiap untuk mudik karena mendekati hari raya, dia malah meninggalkan keluarga dan kampung halamannya di Brebes, Jawa Tengah.

"Saya mau mencoba menjadi tenaga infal," kata perempuan 33 tahun itu ketika memperkenalkan diri, kemarin.

Hartuti bergabung di rumah penyalur pembantu PT Hadi Jaya di Jalan Raya Kartini Nomor 43 Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas. Tujuannya, membidik rezeki dari tarif mahal sebagai asisten pembantu rumah tangga ketika para asisten lainnya ikut mudik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sedih sih tidak berlebaran bersama keluarga, habis mau bagaimana lagi, daripada di kampung tidak punya uang," kata ibu dua anak di Brebes ini.

Hartuti mengaku baru mencoba untuk menjadi tenaga kerja infal. Di kampungnya, ia ditawari oleh tetangganya yang menjadi sponsor (pencari tenaga kerja). Dia lalu menyambutnya dengan alasan sudah berjanji membelikan sepeda kepada anaknya sebelum Ramadan. "Supaya semangat puasanya."

Hartuti tak menampik tergiur oleh gaji yang cukup besar sebagai pembantu infal Lebaran. "Bayarannya Rp 150–200 ribu per hari dan saya cuma bekerja 15 hari," kata dia.

Hartuti ternyata berangkat bareng Uripah, 37 tahun, yang pada Lebaran tahun ini adalah yang kedua kalinya menjadi tenaga infal. Buat Uripah, gaji itu jauh lebih besar daripada upah yang diterimanya sebagai buruh petani bawang.

"Enggak apa-apa jauh dari keluarga. Kerja infalan untuk keluarga juga," ucap dia, sambil menambahkan, "Hanya 15 hari. Gajinya nanti untuk beli baju anak."

Wuryani Hadi, pemilik PT Hadi, mengatakan siap menyalurkan 500 tenaga infal Lebaran ke kawasan Jabodetabek. Dia mengakui tenaga infal dibayar dua kali lipat daripada yang reguler. "Paling minim bekerja 15 hari. Kalau satu bulan paket Lebaran, digaji Rp 3,5 juta," ujar dia. IMAM HAMDI

Ikuti tulisan menarik Redaksi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler