x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Jadikan Adopsi sebagai Peluang

Adopsi terhadap hal-hal baru membuka berbagai peluang positif bagi perusahaan maupun individu.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

“Bukan makhluk terkuat yang mampu bertahan hidup, melainkan makhluk yang paling adaptif.”
--Charles Darwin

 

Kata-kata Darwin itu relevan bukan hanya dalam konteks lingkungan biologi, melainkan juga di lingkungan ekonomi dan bisnis. Adaptasi merupakan cara menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang berlangsung di tempat makhluk itu hidup maupun lingkungan sekitarnya. Makhluk hidup akan sukar bertahan bila bersikukuh dengan cara hidupnya yang lama, sementara lingkungannya sudah berubah. Adopsi merupakan salah satu bentuk adaptasi terhadap perubahan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menjalankan bisnis seperti biasa, tulis Curtis Carlson dalam bukunya, Innovation, adalah resep menuju bencana. “Anda harus memiliki keterampilan-keterampilan inovatif baru,” tutur Carlson. “Jika Anda mengetahui cara menciptakan nilai pelanggan, apapun jenis perusahaan Anda, Anda memiliki peluang yang lebih besar untuk sukses dan tetap memiliki pekerjaan selama masa-masa kerja Anda. Kalau tidak, Anda menjadi tidak berguna.”

Memiliki keterampilan inovatif baru, itulah salah satu cara yang dianjurkan Carlson agar individu ataupun organisasi memiliki peluang lebih besar untuk meraih keberhasilan di tengah lingkungan yang berubah-ubah. Dengan keahlian baru, seseorang dapat selalu relevan dengan perkembangan—betapa banyak perusahaan maupun individu yang tersingkir dari arena kompetisi karena keahliannya tidak lagi relevan dengan situasi baru. “Maaf, kami tidak bisa menerima Anda, karena kami memerlukan orang yang menguasai software mutakhir,” kata-kata penolakan ini dapat menjadi penghalang bagi kemajuan karier Anda.

Kunci agar tetap relevan ialah selalu belajar hal-hal baru dan mengadopsi cara-cara baru. Misalnya, jika ada standar baru dalam pelaporan keuangan perusahaan yang mulai dipakai secara luas, maka mengadopsi standar baru ini harus menjadi prioritas perusahaan Anda. Bila tidak, laporan keuangan Anda akan dianggap out of date alias ketinggalan zaman.

Terdapat banyak manfaat bagi individu maupun perusahaan yang sigap mengadopsi hal-hal baru—standar pelaporan, teknologi, metode, dan sebagainya. Pertama, adopsi sesuatu yang baru juga membuka peluang bagi organisasi atau individu untuk belajar. Proses adopsi biasanya berjalan melalui sejumlah tahap, sehingga pengalaman yang kaya dapat digali dari tiap-tiap tahap adopsi. Organisasi maupun individu menjadi lebih terlatih dalam mempersiapkan dan menjalani perubahan.

Kedua, terbuka peluang bagi efisiensi. Cara-cara baru biasanya dikembangkan untuk memperbaiki atau mengganti sama sekali cara-cara lama. Perbaikan atau pergantian ini bisa berdampak pada penghematan pemakaian sumber daya—apapun jenisnya, mungkin finansial, sumber daya manusia, energi, atau yang lain. Bila adopsi sesuatu yang baru malah menyebabkan pemborosan, maka itu pilihan yang keliru.

Ketiga, dalam hal tertentu, adopsi dapat pula berarti penyeragaman. Misalnya saja adopsi sistem pelaporan keuangan dalam suatu grup perusahaan. Dengan diadopsinya sistem pelaporan yang baru, tidak ada lagi perbedaan cara pelaporan. Ini akan memudahkan perusahaan dalam membuat laporan keuangan secara menyeluruh, yang berarti juga efisiensi dan memudahkan pengambilan keputusan.

Keempat, adopsi terhadap hal baru dapat membuka peluang bagi perusahaan atau individu untuk lebih siap berkompetisi maupun memasuki wilayah-wilayah baru. Bila teknologi yang dipakai perusahaan Anda merupakan produk lama, akan sukar bagi perusahaan untuk berkompetisi dengan perusahaan yang teknologinya lebih maju. Bagi individu, penguasaan terhadap kompetensi baru membuka peluang untuk meraih sukses yang lebih menjanjikan dalam karier.

Itulah sebagian peluang yang terbuka bila perusahaan atau individu mengadopsi hal-hal baru, seperti teknologi, keahlian baru, standar baru, hingga proses baru dan cara pemasaran baru. (sumber foto ilustrasi: tempo) **

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler