x

Iklan

Asep Bahtiar Pandeglang

www.asepbahtiar.com
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Geger, Jokowi dan Ekseskusi Mati Koruptor

Hukuman mati di China, sedikitnya 4.000 orang dijatuhi hukuman mati tiap tahun. jika china berani mengeksekusi mati koruptor, kenapa Indonesia tidak berani

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sebenarnya yang disebut manusia itu adalah mereka yang selalu mengedapankan kebaikan bagi sesama, bukan berbuat kejahatan, yang selalu mengedepankan logika ketimbang hawa nafsu. Dalam pelajaran filsafat-pun, manusia bejat, biadab dan bajingan lebih layak disebut Hayawan ketimbang al-insan (manusia). terbukti, perbedaan manusia dengan kerbau kambing sapi hanyalah pesoalan beda akal saja, manusia diberi akal oleh Tuhan agar berbeda dengan kerbau kambing ayam dll..

Kalau berbicara soal otak, kerbau kambing ayam juga punya otak, kalau berbicara soal hidung, kerbau kambing ayam juga punya hidung, telinga, kaki, sayap atau tangan, disinilah letak perbedaan fungsi akal itu sendiri, ketika manusia tidak mampu menggunakan fungsi akalnya dengan baik, atau hilang sama sekali, maka dia disebut orang gila, maka para sastrawan banyak mengilustrasikan bahwa manusia yang tidak menggunakan akalnya itu tiada lain adalah manusia gila, sebab dia sudah gila terhadap jabatan, gila terhadap dunia, gila terhadap wanita, sampai menghalalkan segala cara untuk mendapatkan harta dengan menon-aktivkan akalnya itu benar-benar kelakuan orang gila.

Bicara persoalan hukuman mati bagi para koruptor, Indonesia ini memang lucu dan bikin ngakak, di berbagai negara yang sudah maju-pun, para koruptor itu duhukum dengan seberat-beratnya agar si pelaku menjadi jera, sedangkan di Indonesia? Bahkan seorang koruptor sudah dipenjara tiba-tiba terlihat sedang jalan-jalan ke Bali dengan senyum sumringah itu sungguh luar biasa. maka lahan korupsi dan calon koruptor semakin mewabah dan merajalela di Indonesia, Saking banyaknya, Pak Luhut Panjaitan mengatakan, kalau koruptor di Indonesia di penjara, maka penjara bisa penuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Sedikit agak kontroversi dan rada sensitif memang bila kita berbicara soal eksekusi mati bagi para koruptor, sebab banyak komunitas yang mampu dibayar oleh cecunguk koruptor itu untuk menentang tindakan berlakunya hukuman mati di negri ini, baik dengan mengatasnamakan sebagai penegak HAM atau istilah aktivis apalah apalah ini itu lainnya. akan tetapi perlu digaris bawahi bahwa yang kita hukum mati ini bukanlah seorang manusia, tapi esensinya adalah seekor binatang, Ya.... ini benar-benar binatang yang merugikan bangsa dan negara kita, puluhan juta jiwa di negri ini bahkan bisa menjadi sengsara hanya gara-gara tindakan seorang koruptor.

Maka ketika ada pertanyaan lebih jahat mana, atau lebih besar mana dosa tentara yang membunuh sekelompok manusia dengan seorang koruptor yang mencuri ratusan miliar aset negara? jawabannya tentu yang paling jahat dan paling besar dosa nya adalah seorang koruptor. sebab sekali korupsi ratusan triliun dia tidak hanya membunuh satu kelompok tapi menyengsarakan satu negara,.sebagaimana perkataan pak Luhut Panjaitan bahwa, di indonesia ini bila seorang koruptor hanya dipenjara, maka penjara akan penuh, perlu saya tambahi bahwa penjara bukan hanya penuh tapi juga rugi sebab negara harus memberi makan minum setiap hari selama puluhan tahun kepada para penjahat yang mendekam di penjara,

Bayangkan, jika seorang Atut mantan gubernur Banten dipenjara 50 tahun, setiap hari contohlah negara menghabiskan uang 10 ribu untuk makan minum si Atut ini, bayangkan bila dikali sebulan, hasilnya 300 ribu, dikali setahun, 3,5 juta, dikali sepuluh tahun jumlahnya bisa 35 juta. wah wah wah ini sungguh berabe, dan merepotkan negara.

Padahal jika berbicara soal makanan gratis, bahkan diluar sana, di kolong jembatan, di sudut-sudut kampung, di gubuk-gubuk reot, banyak orang-orang fakir sebenarnya yang lebih membutuhkan makanan gratis ini ketimbang mereka para koruptor yang mendekam dipenjara. saya percaya kepada Presiden jokowi yang terkenal tegas dalam bertindak dan menegakkan hukum, bahkan seorang pemerkosa sekalipun dihukum kebiri, raja narkoba di eksekusi mati, maka saya akan katakan wow tiga kali kepada presiden Jokowi jika hukuman mati diterapkan bagi para koruptor di negri ini, rakyat indonesia sudah terlalu jengkel terhadap koruptorisme di negri ini. Ayolah Pak Jokowi, Masa Negara bisa kalah sama para aktivis HAM yang sudah dibayar itu, Negara Indonesia saya yakin bisa menerapkan hukuman mati ini, sebagaimana Indonesia juga bisa memberi makanan gratis kepada para koruptor yang dipenjara. dan kalau para koruptor benar-benar di eksekusi mati, makanan gratisnya tolong jangan dibuang, sebab saya juga kepingin ikut mencicipi, sekalian nanti saya pesen es teh, es cing cau, dan es teller-nya, sambil nonton serunya koruptor yang mati di televisi. (*)

 

======

Jenis hukuman bagi koruptor di berbagai negara

1. China: hukuman mati

2. Vietnam: hukuman mati

3. Singapura: hukuman mati

4. Malaysia: hukum gantung

5. Arab Saudi: pancung

6. Amerika Serikat: penjara dan di usir ke luar negri

7. Jerman: hukuman seumur hidup

8. Korea Selatan: dihukum berat dan dikucilkan

9. Indonesia: hukuman ringan dan masih mendapat remisi

=========

Asep Bahtiar Pandeglang

Ikuti tulisan menarik Asep Bahtiar Pandeglang lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler