x

Iklan

TD Tempino

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Berbagi Pengalaman Haji

Pergerakan manusia (mobilisasi) terbesar sepanjang sejarah dunia tentu memerlukan kesabaran luar biasa mengingat masalah kepadatan transportasi yang terjad

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Stock Sabar

 

Persediaan ilmu sabar di badan memang harus luar biasa banyak. Kalau perlu bawa sabar sebanyak bulu di badan. Demikan pesan senior haji ketika awak akan menunaikan ibadah haji tahun 1994.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Pada awalnya awak menerima pesan sponsor itu dengan setengah hati, mosok sih perlu stock sabar sebanyak itu. Namun akhirnya ketika menyelesaikan prosesi haji selama 40 hari maka pesan itu ternyata 100 persen benar adanya.

 

Sabar bukan berarti sikap pasif, tetapi sabar dalam arti kemampuan mengendalikan diri. Kemampuan menata diri agar tidak terburu buru melakukan sesuatu mengingat situasi dan kondisi begitu banyaknya umat Islam dunia yang menunaikan ibadah haji sementara fasilitas yang tersedia terbatas.

 

Coba saja ketika mulai masuk asrama haji di tanah air. Stock sabar mulai dikurangi satu persatu. Stock sabar pertama di pakai ketika menghadapi antrian. Sabar menunggu di aula sampai mendapat panggilan. Duduk tenang dikursi berbarengan dengan jamaah lain, jangan pikiran koper dan bekal lainnya, semua sudah diurus petugas.

 

Posisi menunggu itulah yang membosankan, namun ketika menunggu dimanfaatkan sembari berdzikir maka hati akan menjadi tenang. Anda pasti dipanggil petugas kedepan, diberi kan hak-hak anda sebelum masuk ke kamar di asrama haji. Bagi calon jamaah haji yang tidak punya stock sabar, karena merasa koq belum di panggil panggil maka kondisi menunggu seperti ini bisa jadi merupakan penyiksaan.

 

Stock sabar kedua yang terpakai ketika sampai di pemondokan. Melihat kamar dan fasilitas yang tersedia di asrama haji mungkin tidak se nyaman rumah anda, tetapi demikianlah adanya. Suasana hati harus di bungkus dengan kesabaran. Jangan terpancing dengan omelan rekan rekan jamaah yang mungkin sempat mengutarakan kekecewaan menerima pelayanann nan kurang baik.

 

Terkadang ada saja sikap petugas yang kurang santun, jangan dibawa ke hati, niat anda adalah beribadah, sabar saja Pak haji, tujuan masih jauh ke tanah suci jangan suasana hati rusak karena masalah sepele. Hidangan yang kurang sedap tetap harus di makan untuk menjaga stamina tubuh. Kalau perlu makanan yang dibawa dari rumah atau dari restoran yang ada di sekitar asrama haji dimanfaatkan seoptimal mungkin.

 

Jangan dikotori ibadah di tanah suci dengan kemarahan.

 

Sabar stock ketiga dan seterusnya akan dirasakan ketika menunggu dibandara. Bisa saja terjadi delay atau keterlambatan penerbangan. Relax saja calon Bu Haji dan Pak Haji, semua sudah ditangani oleh petugas profesional.

 

Dalam penerbangan selama 9-10 jam kesabaran anda diuji kembali. Bukan masalah makanan yang kurang cocok atau toilet yang terbatas, tetapi dimensi waktu yang cukup lama bisa membuat bete’.

 

Tidurlah sebisanya kalau tidak gunakan waktu untuk membaca Al Quran. Kalau agak penat berdirilah, berjalan dilorong lorong pesawat yang cukup besar itu. Ketika datang waktu sholat, cukup lakukan tayamun, tidak usyah memaksakan diri mangambil air wudhu. Sabar dan sabarlah Pak Haji, semua sudah sesuai dengan figh muaamalah.

 

Nah kesabaran yang paling banyak wajib dikeluarkan adalah ketika tiba di bandara King Abdul Azis. Menghadapi antrian imigrasi yang begitu panjang sungguh sangat melelahkan. Bayangkan setiap jam ada saja jamaah haji manca negara yang tiba. Bisa ber jam jam menunggu.

 

Jangan pedulikan sikap pegawai atau asykar kerajaan Saudi yang terkadang nampak santai. Apalagi ketika antum disuruh membuka koper, ikuti saja jangan ditentang, karena bila dilawan jadi ruwet urusannya. Mungkin disini stock sabar anda terkuras 10 buah. Badan sudah letih, segera saja makan dan minum, rehat pada kesempatan menunggu, ikuti semua arahan pembimbing.

 

Bagi jamaah gelombang pertama yang pesawat terbangnya tidak turun di Madinah, diperlukan kesabaran lagi ketika naik bus selama 5-7 jam. Nikmati saja perjalanan dipadang pasir yang hanya tampak gurun dan bukit gersang. Tidak nampak perkampungan atau pemandangan hijau royo royo.

 

Bila bertemu dengan sopir bus yang baik hati perjalanan anda akan nyaman, namun bila ketemu sopir resek, maka urusannya ada di ketua rombongan. Biasanya sopir meminta tips atau baksis istilah disana. Kepala Rombongan harus bijak membujuk atau memperhatikan sang sopir agar perjalanan kita sampai dengan selamat dan tidak nyasar nyasar mencari pemondokan.

 

Haji Mabrur

 

Sudah berapa banyak sabar anda yang terkuras ?. masih banyak khan stock sabar Pak dan Bu Haji. Nah ketika sampai di pemondokan, biasanya ada “perebutan” kamar antar sesama jamaah. Antum sabar saja semua sudah diatur, antum pasti mendapatkan tempat tidur. Tidak usah berebutan, apalagi sampai berselisih paham.

 

Kesabaran ini bernilai tinggi karena perjalanan haji masih cukup panjang. Ketika akan pergi ke Masjid Nabawi jangan terburu buru. Pergilah berombongan. Sabar, jangan pergi sendirian karena semangat ibadah masih mengebu. Bisa bisa anda kesasar ketika mau pulang ke pemondokan akibat rasa takabur itu.

 

Sekitar 4 juta umat islam dunia menunaikan ibdaha haji setiap tahun. Berdesak desakkan sudah pasti. Tawaf dan sai adalah tempat berkumpulnya umat di masjidil haram. Belum lagi ketika akan berangkat ke Padang Arafah. Semua umat berkumpul di Arafah, karena ke absahan haji adalah ketika calon haji berada di tempat berkah itu pada tanggal 9 Dzuhijah.

 

Pergerakan manusia (mobilisasi) terbesar sepanjang sejarah dunia tentu memerlukan kesabaran luar biasa mengingat masalah kepadatan transportasi yang terjadi pada waktu yang sama. Mina adalah satu satunya kota di dunia yang hanya ramai dikunjungi manusia selama 3 hari saja. Melontar jumlah adalah ibadah yang memerlukan kesabaran hati dan kekuatan fisik. Semoga di akhir prosesi haji ini stock sabar Bapak dan Bu Haji masih tersedia sepertiga.

 

Pengalaman berhaji tiga kali (1994 , 1998 dan 2013) ini hanya sebetik. Masih banyak lagi sikap kesabaran yang dituntut selama di Mekah, Arafah, Mina dan ketika menunggu waktu pulang ke tanah air. Jaga kesehatan karena ibadah haji adalah ibadah fisik.

 

Intinya kesabaran itu membuat seluruh prosesi ibadah kita akan semakin bermakna. Upayakan agar ibadah di tanah suci tidak dikotori oleh hawa nafsu amarah dan kebencian. Jadilah tamu Allah nan santun sehingga Tuan Rumah akan memberikan yang terbaik bagi antum.

Labbaik Allahuma Labbaik.

 

Selamat menunaikan Ibdah haji, Semoga antum menggapai Haji Mabrur.

 

Amin Ya Rabb.

Ikuti tulisan menarik TD Tempino lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler