SURAT TERBUKA PP IAKMI BUAT PEMANDU ILC 23 Agustus 2016
Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia bersama seluruh Pengurus Daerah IAKMI dari berbagai propinsi menyatakan keberatan atas proses pemelintiran hasil survey Prof Hasbullah Thabrany tentang jawaban 72% perokok yang akan berhenti merokok bila harga rokok dinaikkan menjadi Rp 50.000, yang ditayangkan ILC TVOne, 23 Agustus 2016.
Kami menilai ILC tidak netral, dilihat dari judul yang provokatif dan indikatif pro rokok: “Negara Paceklik, Perokok Dicekik”. Apabila seluruh proses diskusi di ILC dinilai terlihat sangat kental politisasi isu merokok. Puncaknya adalah di akhir diskusi, ditutup dengan ulasan peserta kubu industri rokok, sementara Prof Hasbullah ditolak permintaannya untuk membuat closing remark.
ILC 23 Agustus 2016 yang seharusnya sebagai forum bergengsi yang netral dan mencerahkan, telah digunakan secara sepihak untuk pembodohan, mempertajam perbedaan, bahkan adu domba yang tidak sehat dan tidak mencerdaskan. Penempatan bahasan pak Gabriel, yang sarat prejudice, too good to be true, tampaknya memang disetting untuk menyebar fitnah “peran asing memusnahkan kreteks”.
Kebenaran pernyataannya perlu pembuktian panjang dan obyektif. Kami sangat menyesalkan tindakan pemandu acara dan mengharapkan di masa mendatang tidak terulang upaya-upaya provokatif yang menyudutkan pihak-pihak yang justru bertujuan memuliakan dan meningkatkan harkat bangsa.
Kedepannya: Sudah saatnya masyarakat diberikan penjelasan yang lengkap, jelas, benar, jujur dan mudah dicerna yang akan membangun daya kritis bukan malah memecah belah dengan menciptakan 2 kubu hipotetik yang dipertentangkan antara kesehatan masyarakat dan petani/buruh rokok yang dirugikan.
PP IAKMI
Ikuti tulisan menarik Tuti Soerojo lainnya di sini.