x

Iklan

Kang Nasir Rosyid

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Empal Gentong dan Nasi Jamblang Cirebon

KULINER HAS CIREBON

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

‘’Lagi dimana nih’’ , tulis Mas Gasa Gasa saat chatingan dengan saya melalui akun fb

‘’Lagi  nyari emapal gentong’’, jawab saya

‘’Empal kalo malam ya ngga enak’’ balas Gasa

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Itulah bagian dari obrolan saya minggu malam kemarin dengan PENULIS Gatot Suwandito yang stay di Cirebon. Saya memang saat ini sedang ada di Cirebon, tugas utamanya adalah sebagai Tim Monitoring KONI Banten untuk Kontingen Bulutangkis Banten yang  bertanding dalam  PON 2016. Kebetulan Cabang Olah Raga Badminton dilaksanakan di Cirebon, tepatnya di GOR BIMA, tidak jauh dari penginapan yang saya tiduri, Aston Cirebon.

Mas Gatot yang punya akun fb Gasa Gasa ini, kebetulan sedang dalam perjalanan pulang dari Jakarta dan masih di atas kereta saat saya coba hubungi. Mumpung belum  ada jadwal pertandingan, saya dan seorang lagi yang ditugasi KONI Banten untuk menjadi SC dalam kontingen Banten, malam itu sengaja puter puter Cirebon, tujuannya cari makan KULINER has Cirebon yang kesohor ‘’ emapal gentong’’. Harapannya sebetulnya bisa kopdar dengan Mas Gatot, supaya kenal darat dan belajar menulis....he he he.

Malangnya, saat Mas Gatot memberitahu soal empal goreng  yang tidak enak jika dimakan malam hari, posisi saya sudah ada di tempat ‘’empal gentong’’  dekat lampu merah Jl.Ciptomangunkusumo, bahkan sudah pesan kepada si empunya.

Sebelum empal dihantar pelayan, saya masih bertanya;

‘’Ah yang bener sih’’ tanya saya.

‘’Iya Mas, sama saja dengan sayur asem, kalau makannya malam hari, pasti ngga enak’’. Kata Mas Gatot meyakinkan.

‘’Mending Nasi Jamblang, kalau itu dimakan kapan saja enak’’ tambahnya.

Berbarengan dengan itu, pelayan mengantarkan pesanan, satu piring nasi putih dan satu mangkok ‘’empal gentong’’ termasuk teh manis tentunya sesuai pesanan. Seketika saya amati, ternyata  empal gentong ini tampilannya tak beda jauh dengan ‘’soto betawi’’ atau ‘’Soto Santen Banten’’ yang sudah biasa saya santap. Tapi saya mikir juga apa iya ngga enak  seperti dikatakan Mas Gatot itu.

Entah sugesti atau bukan, ternyata benar adanya, rasanya memang has, walaupun agak mirip soto betawi, tapi  memang terasa sudah tidak mak nyos. Meski demikian tetap saja tak lahap separo porsi. Terpengaruh saran Mas Gatot, saya bergeser ke sebelah, tempat yang husus menjajakan ‘’ Nasi Jamblang’’. Rupanya tempat ini sudah kesohor, namanya ‘’Nasi Jamblang Mang Dul’’.

Ciri has nasi jamblang adalah nasi dibungkus daun jati, sementara lauknya boleh milih sendiri, ada Tempe Goreng, Tahu Goreng, Tahu Sayur Kecap, Semur Daging,  Balakutak –jenis cumi yang bentuknya tidak panjang cenderung bulat – dan lainnya. Harganyapun dihitung perjenis menu, pengunjung bebas untuk memilih menurut selera. Rasanya  has, silahkan mencoba bagi yang belum pernah menikmati. Begitu kan Mas Gatot.

Ikuti tulisan menarik Kang Nasir Rosyid lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler