x

Iklan

Zahra Sativani

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Ayo Sarapan! Untuk Investasi Jantung Sehatmu

Banyak orang melewatkan sarapan dengan berbagai alasan. Namun, tahukah kamu terdapat fakta menarik dibalik sarapan?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Breakfast is the most important meal of the day - Sarapan merupakan kegiatan penting yang tidak boleh dilewatkan setiap hari, baik anak maupun dewasa. Sayangnya, banyak yang melewatkan sarapan dengan berbagai alasan seperti terburu-buru, sibuk, ataupun diet. Padahal, kalori yang terkandung dalam sarapan berguna sebagai energi untuk menjaga kondisi tubuh tetap optimal sepanjang hari. 

Selain itu, tahukah kamu bahwa sarapan juga merupakan investasi jantung sehatmu?

Ya, sarapan akan menjamin kesehatan jantung, terutama menurunkan resiko penyakit jantung di kemudian hari. Penelitian oleh Harvard School of Public Health terhadap pria kulit putih usia 45-82 tahun yang melewatkan sarapan pada usia muda, ditemukan sebanyak 15% terjadi kenaikan berat badan sebesar > 5 kg sedangkan 21% berkembang menjadi diabetes mellitus tipe II. Secara umum, 27% beresiko tinggi terhadap serangan jantung sampai kematian. Sedangkan, pria yang kerap mengkonsumsi sarapan tidak memiliki resiko penyakit jantung maupun kanker. Selain itu, ditemukan pula bahwa melewatkan sarapan dapat meningkatkan resiko terkait penyakit jantung seperti, obesitas, diabetes mellitus, kolesterol tinggi, dislipidemia. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

Hal tersebut terjadi akibat perubahan metabolisme tubuh. Bila seseorang melewatkan sarapan, maka akan meningkatkan rasa lapar di siang hari dan konsumsi makanan pada malam hari akan jauh lebih banyak. Semakin lama rasa lapar tertunda, maka semakin banyak makanan yang dikonsumsi. Ketika seseorang mulai melewatkan sarapan maka dia beresiko mengubah jam biologis tubuhnya. 

Peningkatan konsumsi makanan pada malam hari akan berdampak pada pergeseran jam biologis tubuh. Hal tersebut memicu perubahan tekanan darah, denyut nadi, dan kualitas tidur. Selain itu, kelebihan kalori akan disimpan dalam bentuk lemak oleh tubuh, terutama di daerah perut. Sarapan dapat membantu tubuh mengatur metabolisme kalori dan mencegah kenaikan berat badan.   

Maka, kebiasaan sarapan sebaiknya mulai diajarkan sedini mungkin kepada anak-anak. Diketahui bahwa sarapan berdampak positif pada performa anak saat di sekolah, anak akan lebih aktif dan memiliki konsentrasi tinggi. Namun, banyak anak yang melewatkan sarapan dan lebih memilih memakan camilan di sembarang waktu. 

Menurut Jurnal Pediatri tahun 2008, menyatakan bahwa dewasa muda yang sarapan setiap pagi memiliki indeks massa tubuh lebih rendah dibandingkan remaja yang melewatkan sarapan. Wakil Departemen Pediatri Klinik Geisinger mengatakan bahwa “Sarapan merupakan waktu terbaik untuk mengkonsumsi serat dalam bentuk sereal maupun roti gandum”. 

Sarapan juga merupakan waktu terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan tulang (kalsium dan vitamin D). Penelitian terbaru menyakan bahwa vitamin D berfungsi meningkatkan imunitas, mencegah infeksi dan penyakit autoimunitas, kanker, serta diabetes. Vitamin D terbaik berasal dari makanan, seperti telur dan fortified food (sereal gandum, susu, dan yogurt).

Lalu, berapa jumlah kalori ideal untuk sarapan? 

Sewajarnya jumlah kebutuhan kalori setiap orang berbeda, tergantung dari indeks massa tubuh dan aktivitas fisik sehari-hari. Namun, secara umum, kebutuhan kalori saat sarapan antara 350-500 kalori dengan jumlah total kebutuhan kalori per hari antara 1600-2400 kalori. Dengan persentase konsumsi sumber makanan yaitu 45-65% karbohidrat, 10-35% protein, dan 20-35% lemak. Bila digambarkan, maka komposisi sarapan terdiri dari 250 kalori dari karbohidrat, 150 kalori dari protein, dan 100 kalori dari lemak  Kandungan sumber makanan untuk sarapan sebaiknya memiliki tiga komponen tersebut dengan proporsi yang berbeda.

Jadi, tunggu apalagi? Ayo Sarapan! Untuk Investasi Jantung Sehatmu.

(Tulisan ini diikut sertakan dalam lomba blog “Gaya Hidup Sehat untuk Jantung Sehat” yang diselenggarakan oleh Yayasan Jantung Indonesia dan Indonesiana)

Ikuti tulisan menarik Zahra Sativani lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB