x

Protein Pendeteksi Serangan Jantung

Iklan

Dina Mardiana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Penyakit Jantung, Penyakit Turunan?

Apakah betul penyakit jantung merupakan penyakit turunan? Apa saja yang menyebabkan seseorang terkena serangan jantung?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dalam keluarga, riwayat penyakit jantung, atau penyakit lainnya yang berhubungan dengan jantung, diturunkan dari almarhumah Mbah Putri dan ibu saya. Keduanya telah wafat: Mbah Putri pada tahun 2007 ketika usianya mencapai hampir 80 tahun, dan ibu selang enam tahun kemudian menjelang usia 70 tahun.

 

Riwayat Jantung pada Mendiang Mbah Putri dan Ibu

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertama kalinya Mbah Putri terkena serangan jantung, usia beliau masih terbilang muda, sekitar lima puluhan, dan saat itu saya masih duduk di kelas 1 SD. Begitu mendengar Mbah Putri dirawat, ibu pun mengajak saya untuk menemaninya menjenguk ke kampung halamannya. Ketika tiba di Pekalongan, rumah Mbah Putri sudah ramai dengan para pembesuk. Beliau dikenal sebagai orang yang sangat aktif, suka menclok sana-menclok sini, memberikan ceramah di sekolah-sekolah atau ikut rapat paguyuban koperasi, sehingga suka tidak memperhatikan usia dan makanan yang dikonsumsinya. Beliau suka sekali makan soto tauto, yang terkenal dengan daging jerohan dimakan panas-panas dengan sohun dan kuah merah, nyamm...! Beliau baru aktif berolahraga semenjak terkena serangan jantung itu, yang dilakukannya bersama teman-teman pengajian. Nama senamnya waitankung (saya mendengarnya waetangkun :D), yang katanya memang khusus dirancang untuk para lansia penderita jantung.

 Senam Waitankung, senam yang biasanya dilakukan para manula dan efektif untuk mencegah serangan jantung muncul kembal

Ketika beranjak di atas usia enam puluhan, kondisi kesehatan jantung Mbah Putri suka kumat-kumatan. Kalau lagi segar bugar, ya aktifnya bukan main, sampai lupa diri. Bahkan beliau pernah nekat pergi ke luar kota bersama teman-teman pengajiannya, entah naik bus atau kereta. Tapi, kalau jantungnya sudah kumat, almarhumah jadi kesulitan sekali untuk mengatur napasnya, bunyi 'ngik' berulang kali dari napasnya yang naik turun, dan menyebabkan beliau kesusahan untuk berbicara.

Aterosklerosis atau penyumbatan pembuluh darah akibat penumpukan lapisan lemak.

Untuk menjaga agar kondisi jantungnya selalu stabil, almarhumah Mbah Putri dianjurkan dokter tidak makan garam dan mengurangi konsumsi sayur dan makanan yang banyak mengandung zat besi karena itu akan menyebabkan tensinya cenderung naik. Ya, beliau punya tensi yang lebih tinggi dari tensi manusia normal, terkadang bisa mencapai angka 180-190-an.

Begitu pula dengan almarhumah ibu saya. Tensi yang cenderung tinggi juga rupanya diwariskan oleh Mbah Putri kepada ibu, namun menyebabkan penyakit yang berbeda, yaitu stroke. Namun dokter selalu memberikan ibu obat pengencer darah yang ada hubungannya dengan jantung, seperti ascardia, katanya agar detak jantungnya selalu stabil.

Penyebab Penyakit Jantung dan Jenis Serangannya

Jadi, kalau diterawang dari cerita di atas, apakah benar penyakit jantung itu penyakit turunan? Berdasarkan beberapa literatur yang saya baca, penyakit jantung sih tidak diturunkan secara langsung dari satu generasi ke generasi, melainkan faktor-faktor yang bisa menyebabkan penyakit jantung itulah yang dapat diturunkan ke generasi berikutnya. Misalkan saja, mendiang Mbah Putri mempunyai tensi yang cenderung tinggi, dan ternyata mendiang ibu saya pun juga tensinya sama-sama tinggi, selalu berkutat di angka 160 hingga 190. Nah, faktor tensi yang tinggi itulah yang diwariskan secara genetis. Kalau sudah berhubungan sama gen, memang tidak ada yang bisa diubah, kecuali memperbaiki pola makan serta menerapkan hidup sehat seperti rutin berolahraga dan tidak merokok.

Angina, atau lebih dikenal dengan angin duduk, biasanya menyerang tiba-tiba

 

Bagaimana prosesnya bisa terjadi serangan jantung atau stroke yang disebabkan tekanan darah tinggi? Sebenarnya macam-macam sih, ada yang disebut dengan aterosklerosis, yaitu serangan jantung yang disebabkan penebalan lapisan lemak pada dinding pembuluh darah dan menyebabkan darah tersumbat, tidak bisa mengalir. Lapisan lemak ini terbentuk biasanya karena terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang berlemak, terutama yang mengandung 'kolesterol jahat' (High Density Lipoproteine, disingkat HDL) seperti kambing, otak, seafood macam udang dan kerang karena kadar garamnya tinggi. Dugaan inilah yang menyebabkan serangan jantung pada mendiang Mbah Putri. Sedangkan pada ibu terjadi peristiwa penyumbatan yang disebut 'emboli', jadi ada suatu zat yang menyumbat di pembuluh darah di jantungnya lalu terbawa hingga ke otak dan mengendap di sana sehingga terjadi stroke.

Ada pula yang disebut dengan angina, atau lebih dikenal dengan istilah 'angin duduk'. Ini jenis serangan jantung yang sangat berbahaya, karena tiba-tiba si penderita bisa terkena serangan dalam hitungan detik, dan kalau tidak segera diselamatkan, ya... wassalam. Angina biasanya 'menyerang' orang-orang yang terlalu lama duduk dalam posisi sama, selama berjam-jam. Tidak hanya para pekerja kantoran, blogger pun bisa, loh. (Bukan menakut-nakuti :D). Kalau teman-teman sudah mulai merasakan nyeri di dada, sesak napas, pusing, maka segeralah berdiri dan melakukan gerakan-gerakan peregangan (stretching) sederhana. Berjalan-jalanlah sebentar selama 5 hingga 15 menit, minum air putih yang banyak (1-3 gelas besar), serta lakukan gerakan memutar-mutar pada kepala, bahu dan lengan. Itu sih yang biasanya saya lakukan :D, berhubung saya tidak terlalu menyukai olahraga hard core.

Jenis-jenis serangan jantung lainnya dapat dilihat pada video ini yang saya ambil dari Direktorat PPTM Kemenkes RI:

 

Jadi, penyakit jantung sebenarnya bisa dihindari, meskipun teman-teman menurunkan faktor-faktor pembawa risikonya. Namun yang terpenting adalah tidak stres dan membiasakan diri untuk bersikap tenang dalam menyikapi berbagai masalah, karena Tuhan tidak akan memberikan suatu masalah kalau kita tidak bisa menyelesaikannya. Itu sih yang terus saya latih hingga sekarang. Ayo, mulai biasakan hidup sehat ya! :) ***

Referensi bacaan:

British Heart Foundation : Angina

British Heart Foundation: Heart Attack

American Heart Association: About Heart Attack

American Heart Association: Family History and Heart Disease, Stroke

Ikuti tulisan menarik Dina Mardiana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB