x

Iklan

Ety Budiharjo

Suka menulis terutama soal humaniora dan branding. Softselling study and premier blog...
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Jadikan Hari Jantung Sedunia Untuk Memulai Gaya Hidup Sehat

Liputan acara Hari Jantung Sedunia

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Hidup sehat itu mahal, tapi tidak semahal kalau sakit. Kalimat tersebut terus menerus saya dengungkan agar tetap semangat menjalani gaya hidup sehat. Saya sadar bahwa memulai sesuatu apalagi mengubah gaya hidup bukan hal mudah. Banyak kebiasaan yang sudah melekat harus dikesampingkan demi hidup lebih berkualitas. Akan tetapi semua pasti setuju bahwa sehat merupakan nikmat tertinggi dari semua nikmat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nah, berkenaan dengan itulah saya bertekad bulat ingin mengubah gaya hidup secara serius. Beberapa waktu lalu, saya mendatangi sebuah klinik penurunan berat badan untuk menjalani program diet. Bukankah diet juga ada hubungannya dengan gaya hidup sehat ?

Singkat cerita, saya sudah berhadapan dengan dokter umum. Garis besarnya, dokter mengatakan bahwa saya masuk kategori overweight dengan BB 102,2 kg. Hasil lainnya, saya memiliki kelebihan lemak sekitar 59,4% dengan tinggi badan 150 cm.

Secara blak-blakan, dokter memberitahu bahwa kegemukan sudah menjadi penyakit dan jangan dianggap remeh. Dokter menyarankan agar saya sesegera mungkin menjalani penurunan berat badan. Info lain juga menyebutkan, bertambahnya usia tubuh membakar kalori lebih sedikit. Dengan kata lain kelebihan berat badan menyebabkan jantung bekerja lebih berat. Kondisi ini akan menyebabkan timbulnya gejala penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol.

Setelah selesai konsul dengan dokter umum, dilanjutkan oleh ahli gizi. Ahli gizi mengatakan bahwa mayoritas penyebab kegemukan berawal dari pola makan yang salah. Jadi jika Anda ingin mengubah gaya hidup menjadi sehat, yang pertama kali harus diubah yaitu pola makan.

Minggu, 25 September 2016 Yayasan Jantung Indonesia memperingati Hari Jantung Sedunia  di Gelora Bung Karno, Jakarta. Dalam kesempatan ini saya ikut hadir, dengan maksud ingin memperoleh informasi sebanyak-banyaknya tentang jantung. Di samping itu saya sadar bahwa hampir 45 tahun saya sudah melalaikan kesehatan jantung. Benar saja, saya banyak mendapatkan informasi tentang jantung, salah satunya yaitu mengubah gaya hidup. Semua ini saya lakukan demi mewujudkan gaya hidup sehat. Dan inilah 5 langkah awal untuk memulai gaya hidup sehat :

1.       Ubah Pola Makan

Makan bukan harus kenyang tapi seimbang dengan semua asupan gizi. Seimbang di sini juga harus sesuai dengan aktivitas yang kita lakukan sehari-hari. Ahli gizi menyarankan pada saya untuk menjauhi tepung, minyak dan gula. Semua makanan dengan bahan tersebut harus dikonsumsi sedikit mungkin, kalau bisa dihindari. Ganti makanan tersebut dengan buah dan sayur, artinya harus mau diet tinggi serat.

 2.       Jauhi Rokok dan Asapnya

Siapa bilang asap rokok tidak berbahaya, justru bahaya terbesar ada pada perokok pasif yaitu orang yang menghisap asap rokok.  Seperti saya misalnya, saya bukan perokok tapi saya selalu menghindari orang yang merokok. Tidak cukup sampai di situ, saya juga menegur orang yang merokok agar mematikan rokoknya jika ada perokok di dekat saya. Kalau dia mau membunuh dirinya sendiri silakan, tapi jangan membunuh saya dan orang lain dengan asapnya. Apalagi jika ada perempuan yang sedang hamil, tanpa disadari si perokok akan membunuh dua nyawa sekaligus.

 3.       Hadapi dan Atasi Stress

Mana ada sih orang yang hidupnya nggak stress, bahkan masalah  remeh aja bisa jadi pemicu stress. Saya sendiri merasa stress ketika  menghadapi deadline tulisan. Ya, sebagai penulis lepas saya banyak diminta  menulis di beberapa kanal media online. Jika sampai pada batas waktu pengiriman tulisan, masih belum menulis di situlah saya stress. Cara saya menghadapi stress mudah saja,  hadapi dulu, tarik nafas dalam-dalam melalui hidung dan keluarkan lewat mulut. Begitulah cara saya mengelola stress, sederhana bukan ?

 4.       Awasi Tekanan Darah

Berhubung suami punya jadwal rutin ke dokter, saya selalu memanfaatkan dengan ikut memeriksa tensi darah. Jadi setiap sebulan sekali saya selalu tahu tekanan darah dan menanyakan hasilnya pada perawat. Kemarin pada saat acara Hari Jantung Sedunia, saya juga mengecek tekanan darah dan kadar gula darah. Tekanan darah saya 137/89 mmHg, pas saya tanya apa tergolong normal, petugas mengatakan masih dikatakan normal. Sedangkan gula darah 124 md/dl   karena ambang batas normalnya <200 md/dl

 5.       Olahraga Dengan Benar dan Teratur

Untuk menyeimbangkan gaya hidup sehat, dokter juga menyarankan saya olahraga dengan benar dan teratur. Olahraga selama 30 menit asal dilakukan rutin setiap hari menjadi penutup gaya hidup sehat. Saya sendiri bukan termasuk orang yang aktif, oleh karena itu saya akan memulainya dengan gerakan ringan dan frekuensi kecil.

Informasi lain yang saya dapatkan dari acara ini yaitu bahwa penyakit jantung menyebabkan 1 dari 3 wanita meninggal setiap tahun. Memasuki usia 46 tahun, rasanya saya sudah harus memberi peringatan pada diri sendiri agar bisa mengubah gaya hidup. Jangan terlena oleh godaan-godaan yang buruk terutama menyangkut pola makan.  Usia yang sangat rentan terhadap segala kemungkinan buruk. Akhirnya gaya hidup sehat sudah bukan menjadi wacana lagi tapi harus dilakukan, mulai dari sekarang. GO…Gaya Hidup Sehat demi Jantung Sehat…!

 

 

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog "Gaya Hidup Sehat Untuk Jantung Sehat" yang diselenggarakan oleh Yayasan Jantung Indonesia dan Indonesiana.

Ikuti tulisan menarik Ety Budiharjo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler