x

Ilustrasi wanita sakit jantung atau sakit memegang bagian dada. shutterstock.com

Iklan

Titi Alfa Khairia

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Kenali Jenis Penyakit Jantung Dan 8 Cara Pencegahannya

Penyakit jantung menjadi momok bagi sebagian besar masyarakat. Sebaiknya kita mengenali jenis-jenis penyakit jantung dan Bagaimana Cara Mencegahnya

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Kita tentu sering mendengar tentang seseorang teman atau kerabat yang terkena sakit jantung. Tapi mungkin kita sendiri belum begitu paham, apa sih sebenarnya sakit jantung itu? Kalau begitu, yuk  sama-sama  kita ketahui! Sakit pada jantung sendiri terbagi 3, yakni : Gagal Jantung, Serangan Jantung dan Stroke.

Gagal Jantung:

Yaitu masalah yang berhubungan dengan sistem listrik jantung. Terjadi saat otot-otot jantung tiba-tiba berhenti berdetak karena  organ tidak berfungsi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gagal jantung  dipicu oleh sistem listrik jantung yang kacau , menyebabkan detak jantung tidak teratur, bahkan jantung berhenti memompa darah  secara total.

Tanda-tandanya  :

Napas  terengah-engah, tidak bernapas, dan tidak merespon.

Seseorang yang mengalami gagal jantung dan tidak mendapatkan pertolongan segera, bisa meninggal dalam hitungan menit.

Faktor Resiko:

Usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, sakit jantung koroner, riwayat arrhythmias (detak jantung tidak teratur) , merokok, obat-obatan dan alkohol

Serangan Jantung:

Yaitu permasalahan dengan suplai darah ke jantung itu sendiri.

Terjadi saat satu atau beberapa bagian dalam jantung gagal mendapatkan oksigen karena terhalangnya aliran darah.

Serangan jantung terjadi karena tersumbatnya sebuah arteri yang mensuplai darah kepada organ-organ penting yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh.  Tersumbatnya arteri tersebut, disebabkan adanya “plaque” dan kolesterol yang menempel di sebelah dalam dinding arteri.

Tanda-tandanya:

Adanya tekanan dan sesak di dada, dada seperti diremas, rasa sakit yang menyebar ke lengan, bahu, punggung atas dan rahang. Sesak napas, keringat dingin, mual dan cemas. Pada wanita, munculnya gejala ini bisa lebih ringan atau bahkan tidak terasa sama sekali.

Diperlukan pertolongan segera kepada seseorang yang mendapatkan serangan jantung. Penanganan yang terlambat, bisa menyebabkab keru

sakan (organ)  yang lebih parah.

Faktor Resiko :

Usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, diabetes, tekanan darah tinggi, obesitas, stress, gaya hidup malas dan pola makan yang buruk.

Stroke:

Yaitu permasalahan yang terjadi karena gangguan atau kekurangan suplai darah yang parah ke otak.

Terjadi saat bagian otak gagal mendapatkan oksigen yang sangat dibutuhkan karena terhentinya atau berkurang parah aliran darah ke organ yang vital.

Stroke biasanya disebabkan oleh  adanya gumpalan darah yang menyumbat jalan pembuluh darah ke otak, sehingga suplai darah terputus. Ada pula yang disebut Hemorraghic Stroke, yakni pecahnya pembuluh darah yang bertugas mensuplai  darah ke otak.

Tanda-tandanya:

Sakit kepala yang hebat dan datang tiba-tiba tanpa diketahui secara pasti pemicunya, pusing, kehilangan koordinasi tubuh, sulit bicara, melemahnya/lumpuhnya otot wajah dan sebagian tubuh.

Pertolongan medis dan tindakan yang tepat dalam menyelamatkan nyawa penderita stroke sekaligus mencegah terjadinya kelumpuhan wajah /sebagian tubuh.

Faktor Resiko:

Usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, ras, riwayat stroke atau serangan iskemik semntara, diabetes, tekanan darah tinggi, merokok, alkohol, kegemukan dan gangguan darah.

Data dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, tahun 2014  menyebutkan bahwa,   kematian akibat penyakit jantung dan kardiovaskuler merupakan masalah utama baik di negara-negara maju maupun negara-negara berkembang. Angkanya mencapai 17,3 juta  kematian pertahun. Lebih dari 3 juta kematian terjadi pada usia di bawah 60 tahun. Sebanyak 4% kematian akibat penyakit jantung terjadi di negara-negara berpenghasilan tinggi, dan 42% terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah. Jumlah kematian akibat penyakit jantung koroner dan stroke diperkirakan akan terus meningkat hingga 23,3 juta jiwa pada tahun 2030.

Wow! Fantastis ya… angka kematian akibat penyakit jantung koroner dan stroke di negara-negara berpenghasilan rendah? Jadi ini bisa saja terjadi di Indonesia!

 

Tabel-kematian-sakit-jantung

 

 

 

Apa Dampaknya Bila Penderita Penyakit Jantung Berjumlah Tinggi? 

Meningkatnya jumlah penderita sakit jantung berarti meningkatnya beban bagi keluarga, masyarakat dan negara. Terutama bila penderita berada pada usia produktif, yang berarti hilangnya tulang punggung keluarga.

 

Apa Saja Yang Bisa Dilakukan Untuk Mencegah Penyakit Jantung?

1.Gaya Hidup Aktif

Maksud dari gaya hidup aktif adalah, seseorang harus banyak bergerak agar organ-organ tubuhnya terlatih dan sehat. Diantaranya adalah aktif berolah raga secara rutin. Olah raga seperti jogging, aerobik, yoga,bersepeda, bermain bulu tangkis, bermain bola, berenang dan masih banyak lagi.

Selain aktif berolah raga, baik sekali bagi setiap orang untuk aktif bekerja. Bukan hanya bekerja  dalam arti pergi ke kantor, tapi bekerja di sini adalah mengerjakan hal-hal sederhana yang menuntut tubuh dan pikiran untuk bergerak. Misalnya berjalan kaki ke pasar, memilih naik tangga dibanding naik lift atau eskalator, mengangkat barang sesuai kemampuan dan lain sebagainya. Semuanya itu berfungsi untuk mengaktifkan kerja otot tubuh sekaligus memberi perintah pada otak untuk aktif berpikir.

jantung-sehat2

2.Jaga Berat Badan

Menjaga berat badan sangat penting untuk mempertahankan kesehatan. Seseorang hendaklah tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus. Namun yang terbaik adalah berat badan ideal sesuai tinggi badan, usia dan aktifitas.

Berat badan yang ideal diperoleh dengan usaha menjaga pola makan dan berolah raga serta istirahat yang cukup.

3. Pola Makan Sehat

Pola makan sehat  saat ini memiliki beragam pengertian dan beragam aliran.

Namun sebagai patokan adalah, pengertian menu sehat saat ini yang bergeser dari empat sehat lima sempurna, menjadi menu seimbang dengan konsumsi serat yang cukup.

Pola makan sehat ini meliputi:

Cukup serat, protein, vitamin,mineral dan air putih. Batasi karbohidrat dan gula. Batasi minuman bersoda.

4.Cara Memasak Yang Benar dan Kreatif

Untuk mendapatkan makanan yang sehat, seseorang harus memahami proses pengolahan  atau cara memasak yang benar. Agar tidak bosan dengan menunya, diperlukan kreatifitas dalam mengolah  makanan.

 

.Buah dimakan pada saat perut kosong

.Sayur lebih baik dikonsumsi dalam kondisi mentah/raw.

.Memasak dengan cara dikukus, direbus, dipanggang, ditumis, kurangi menggoreng

.Batasi penambahan gula dan garam 

5.Say No to Smooking

Rokok sudah terbukti memiliki banyak dampak buruk bagi kesehatan. Selain nikotin  yang terkandung dalam bahan alami rokok, yakni tembakau. Diduga ada 4.000  jenis bahan kimia berbahaya, termasuk di dalamnya 43 bahan penyebab penyakit kanker .

Selain itu rokok juga menyebabkan gangguan pembuluh darah, stroke, kanker paru dan penyakit jantung . Hal ini membuat masuk akal bahwa rokok merupakan salah satu pembunuh nomor satu d dunia.Rata-rata kematian  para perokok adalah diusia 35-60 tahun, yakni usia produktif dimana diharapkan pada usia ini mereka bisa menjadi penopang keluarga.

6.Say No To Drugs

Pengertian drugs di sini meliputi alkohol dan obat-obatan terlarang seperti ganja, ekstasi dan lain-lain. Termasuk di sini adalah obat-obatan penghilang rasa sakit yang diminum tanpa pengawasan dokter.Istilah lainnya adalah NAPZA (Narkotika, Alkohol Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya).

Dampak buruk penggunaan NAPZA adalah : gangguan pada jantung, gangguan pada otak, gangguan pada sistem syaraf, gangguan pada paru-paru, gangguan pada pembuluh darah, resiko terkena HIV AIDS dan masih banyak lagi.

7.Cek Kesehatan Secara Berkala

Ini penting!  Jangan menganggap bahwa karena kita masih muda dan baik-baik saja, maka kita tak perlu untuk mengecek kesehatan tubuh. Justeru saat kita masih sehat itulah sebaiknya kita menjaga tubuh.  Jangan tunggu sampai tubuh sakit dan ambruk baru kita memeriksakan diri.

8. Bersosialisasi, Bergembira, Damaikan Hidup Anda

Bersosialisasilah, bergembiralah. Sempatkan untuk berlibur dan melihat hal-hal baru. 

Bila ada masalah, segera cari solusinya, selesaikan segera, jangan ditunda-tunda sehingga menjadi permasalahan yang lebih besar dan susah diselesaikan nantinya. Dekatlah dengan keluarga, carilah teman-teman positif,berbagilah cinta dengan mereka.

Dekatlah dengan Tuhan, DIAlah yang mampu mengatasi segala persoalan hidup kita. DitanganNYA segala kekuasaan. Raihlah cintaNYA. Rasakan hidup yang damai dan bahagia dalam lindunganNYA .

jantung-sehat-3

Finally , Be Healthy and Be Happy Always. Much love for you

Referensi :

 

http://bit.ly/1U63fiB

http://bit.ly/2cwgudD

http://bit.ly/2cWNOxp

http://bit.ly/1WmH5Nv

Artikel ini diikut sertakan dalam lomba : Dari Hidup sehat Untuk Jantung Sehat, dalam rangka HUT 35 Yayasan Jantung Indonesia bekerjasama dengan Tempo.co

 

artikel lengkapnya bisa dibaca di SINI

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Titi Alfa Khairia lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu