x

Iklan

LIA FADHLIYAH

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Hidup Sehat dengan Jantung Sehat, Why Not?

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba penulisan blog "Gaya Hidup Sehat, Untuk Jantung Sehat" yang diselenggarakan oleh Yayasan Jantung Indonesia

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Di era modern, tidak sedikit orang mengeluhkan hidupnya yang tak lagi sehat. Mulai dari yang sakit remeh temeh seperti batuk, flu, demam hingga sakit yang membutuhkan perawatan intesif, seperti peyakit dalam (jantung, paru-paru, liver). Belum lagi penyakit yang mempunyai sebab akibat dengan makanan (kolesterol, gula, hipeetensi, dan lain sebagainya).

Disadari atau tidak, faktor awal yang mempengaruhi adalah pola hidup manusia yang kian berantakan. Baik pola makan, pola istirahat, maupun pola olahraga. Tak dapat dipungkiri, zaman menuntutnya untuk melakukan segala sesuatu dengan instan. Tapi hal itu tidak berlaku untuk segala aspek. Konon, nenek moyang kita bisa bertahan hidup lebih dari 100 tahun. Terlepas dari urusan takdir, hidup mereka terjaga keseimbangannya. Meski belum ada yang namanya alat olahraga canggih namun mereka telah melakukan olahraga alami, yakni melakukan perjalanan dengan jalan kaki, mengangkat, memindahkan barang dengan tenaganya sendiri, dan menikmati udara segar tiap harinya yang belum banyak polusi akibat kendaraan bermotor. Memakan makanan langsung dari alam ataupun mengelolanya secara alami. Belum ada fastfood apalagi junkfood yang bukan hanya membuang uang. namun juga mengurangi usia. Peneliti dari McMastrer University Kanada menemukan hasil bahwa orang yang banyak mengonsumsi makanan yang digoreng, cemilan bergaram, dan daging memiliki risiko serangan jantung lebih dari 35 persen lebih besar dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi sedikit atau tidak mengonsumsinya. Dapat disimpulkan bahwa makanan juga menjadi sumber utama penyebab penyakit, terutama pada jantung.

Jantung adalah organ vital terpenting yang dimiliki manusia dan pusat dari sebuah kehidupan. Salah satu peredaran darah yang terletak di rongga dada, agak ke kiri. Terdiri dari 4 ruang, 2 atrium bagian atas, dan 2 ventrikel di bagian bawah. Umumnya atrium dan ventrikel sebelah kanan sering disebut jantung kanan, begitu juga sebaliknya. Pola kerjanya yakni darah yang berasal dari peredaran darah besar (mengandung sedikit oksigen) masuk atrium kanan melalui vena kafa superior dan inferior menuju ventrikel kanan. Darah yang sudah mengandung oksigen kembali ke atrium kiri melewati ventrikel kiri dan dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta. Fungsi darah juga membawa nutrisi dari hati ke organ di seluruh tubuh, membawa zat sisa menuju hati dan ginjal untuk dikeluarkan. Darah yang terpompa ke paru-paru sama banyaknya dengan darah yang terpompa ke seluruh tubuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seperti organ organ-organ tubuh lain, jantung pun dapat terkena penyakit. Bahkan hingga menyebabkan kematian. Salah satu penyakit yang sering menganggu aktivitas jantung adalah arterosklorosis, yaitu penyempitan pada pembuluh darah koroner, dimana pembuluh ini berfungsi untuk menyediakan darah ke otot jantung. Penyempitan ini disebabkan oleh tumpukan kolesterol atau protein yang berasal dari makanan yang masuk ke dalam tubuh. Penumpukannya menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Selain arterisklorosis, gangguan lain pada jantung adalah kelainan fungsi katup, kelainan pada jantung (bawaan sejak lahir), jantung lemah, gagal jantung dan serangan serangan jantung lainnya. Salah satu penyebab serangan jantung dan gagal jantung adalah terhambatnya suplai aliran darah ke otot jantung tersebut yang dapat disebabkan oleh lemak, kolesterol ataupun obat obatan kimia lainnya. Selain itu pemaksaan aktivitas jantung yang melebihi ambang batas dari suplai darah ke jantung.

Memang tidak ada penanggulangan yang lebih baik untuk mencegah penyakit dan serangan jantung. Namun, ada beberapa hal yang dipercaya bisa mengurangi atau memperkecil risiko penyakit dan serangan jantung. Untuk memperbaikinya tidak dibutuhkan terapi ini dan itu, atau pengobatan mahal oleh para dokter juga instansi rumah sakit yang biayanya bisa untuk ongkos hidup bertahun-tahun. Cukup dimulai dengan menjaga pola makan antara lain memperbanyak makan makanan berserat dan bersayur, vitamin,  serta tidak terlalu banyak makan makanan berlemak dan berkolesterol tinggi, olahraga dan istirahat teratur, seperti sering bangun lebih pagi, tidak sering tidur terlalu larut malam, dan menghindari rokok dan minuman beralkohol.

 

Ikuti tulisan menarik LIA FADHLIYAH lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB