x

Iklan

Markus Mekeng

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Anak Tradisi dari Maumere

Mengiris dan memasak 'moke' adalah rutinitas yang harus dan terus-menerus dilakukan guna bertahan hidup bagi Mo'at Monge

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

GaPi - Siang itu, Mo'at Monge tampak serius bekerja dalam sengitnya terik matahari yang datang menyengat. Di gubuk kecilnya bernama 'kuwu' itu, beliau memasak 'moke' hasil irisan beberapa malam terakhir. Api menjalar, membakari periuk tanah tempat 'air kata-kata' itu diendapkan. Kayu-kayu terbaik dipilihnya untuk jadi pengumpan yang punya hasrat bakar menggebu-gebu.

Bagi Mo'at Monge, mengiris dan memasak 'moke' adalah rutinitas yang harus dan terus-menerus dilakukan guna bertahan hidup. Dia kemudian menjual dan memasok 'moke-moke'-nya ke para pelanggan. Ada beberapa yang datang langsung ke tempat pemasakan. Sekadar mencicipi minuman warisan nenek moyang pengasal itu.

Satu hal yang pasti baginya, hidup dengan mengurus perkara "kemoke-an" sudah lebih dari cukup untuk dikatakan mapan, sebuah istilah yang akhir-akhir ini lagi digandrungi demi menandaskan status sosial tertentu. Sebab, yang terpenting untuk seorang Mo'at Monge adalah hidup dari 'moke' telah membawanya mampu membesarkan hingga menyekolahkan ketiga orang anaknya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anak-anaknya kini sudah punya pekerjaan yang lebih layak daripadanya. Dan, barangkali Mo'at Monge adalah salah satu bapak pengiris 'moke' yang akan menghabiskan masa tuanya dengan penuh bahagia.

Sepintas kilas, beliau memang sudah sukses untuk menjadi seorang bapak. Tapi, ketika ditanya apakah ia akan berhenti mengiris dan memasak, jawabannya tidak. "Saya ini anak tradisi yang lahir, hidup, dan nanti mati dengan moke. Saya akan tetap jadi gembala peradaban sampai kapanpun. Saya bahagia meski hidup hanya sebagai seorang pemasak moke," tuturnya.

Mo'at Monge benar. Sebab, apalah artinya hidup layak dan mapan kalau kita tidak berbahagia? Semoga kita, anak-anaknya, bisa berbahagia kelak. (GaPi)

 

NB: 'moke': minuman alkohol tradisional masyarakat Sikka, Nusa Tenggara Timur

'kuwu': gubuk atau rumah tempat pemasakan moke

Ikuti tulisan menarik Markus Mekeng lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB