x

Iklan

Dicky Zulfikridin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Material Pintar Si Pendeteksi Gas dari Tabung Gas Melon

Dicky Zulfikridin 90216009

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Adanya konversi bahan bakar minyak rumah tangga dari minyak tanah ke LPG pada dasarnya menjadi fenomena penting program penghematan energi di Indonesia. Selain biaya produksi yang lebih murah dibanding minyak tanah, LPG juga memiliki kalori yang lebih tinggi daripada minyak tanah dalam satu satuan yang sama (www.esdm.go.id). Selain itu Indonesia termasuk pada 10 besar negara produsen gas terbesar di dunia dimana pada tahun 2015 saja produksinya mencapai 75 milyar m3. (bp Statistical Review of World Energy 2015).

Tetapi dengan adanya konversi ke LPG ini bukan tanpa masalah, kejadian demi kejadian terjadi akibat konversi gas LPG ini khususnya tabung gas 3 kg yang biasa disebut gas melon untuk subsidi rumah tangga. Dengan adanya sifat gas methana pada tabung si Melon yang mudah meledak, masyarakat cenderung lebih bersikap hati-hati terhadap penggunaanny di industri rumah tangga. 

Perkembangan sains dan teknologi pada masa yang akan datang dapat berkontribusi terhadap rasa nyaman warga yang akan menggunakan tabung LPG ini. Mengapa demikian? Tabung gas melon yang sempat menjadi kepanikan warga menjadi keunikan tersendiri bagi para peneliti untuk terus mengembangkan studi baru penelitian sains dan teknologi khususnya dalam mencari material baru yang mampu mendeteksi adanya gas, khususnya gas metana. Salah satu material pintar yang terus dikaji penelitiannya adalah material Karbon Nanotube yang memiliki karakteristik listrik, konduktivitas termal, serta kekuatan mekanik yang baik. Karbon Nanotube merupakan salah satu struktur karbon yang berbentuk silinder yang memiliki diameter sangat kecil dalam ukuran nanometer serta termasuk kelompok Fullerene. Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1991 oleh seorang ilmuan Jepang bernama Sumio Iijima (Iijima, 1991), material Karbon Nanotube terus dikembangkan dalam studi pembuatannya serta terus dicari kemungkinan material ini untuk mendeteksi adanya gas bahkan deteksi sel kanker.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan melimpahnya unsur karbon di alam, maka studi pembentukan material ini sangat dimungkinkan terus dikembangkan apakah melalui pancaran elektroda, metode laser atau endapan uap senyawa kimia. Perkembangan di dunia sains pun berkembang dari teknologi makro menjadi teknologi skala ukuran kecil atau skala nano sehingga suatu hari di masa mendatang komponen elektronik dapat berubah menjadi skala kecil namun memiliki teknologi yang pintar, termasuk material Karbon Nanotube untuk divais sensor gas metana.

Adanya kebocoran gas metana dari tabung LPG diprediksi dapat dideteksi oleh material karbon nanotube ini sehingga masyarakat pengguna LPG memperoleh rasa aman dan tidak perlu khawatir dengan reaksi akibat kebocoran gas. Teknologi material pintar seperti karbon nanotube ini diharapkan dapat diproduksi dengan biaya produksi yang murah serta dapat diaplikasikan dalam bentuk sensor yang ramah lingkungan dan memiliki nilai ekonomis sehingga di masa mendatang hasil studi penelitian teknologi material Karbon Nanotube seperti ini dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat sebagai material pintar si pendeteksi gas melon.

 

Dicky Zulfikridin

90216009

 

Ikuti tulisan menarik Dicky Zulfikridin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler