x

Ketua KADIN Rosan Roeslani dan Wakil Ketua KADIN Bidang Hubungan Antar Lembaga Bambang Soesatyo saat mendatangi Gedung KPK, Jakarta, 15 April 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis

Iklan

Kristian Arie

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Gali Potensi Bisnis, Kadin Sambangi Pengusaha Malaysia

Malaysia dan Indonesia harusnya bisa menggali potensi kerja sama perdagangan dan investasi yang lebih besar lagi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kuala Lumpur, Malaysia - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama para delegasi bisnis melakukan pertemuan dengan pengusaha Malaysia, bertempat di Kuala Lumpur, Malaysia. Sejumlah agenda untuk membicarakan peningkatan potensi perdagangan kedua negara dijadwalkan.

Dalam kunjungan tersebut, Delegasi Indonesia dipimpin langsung oleh Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani yang membawa para pimpinan Kadin dan pengusaha, mendampingi Menteri Perdagangan Indonesia Enggartiasto Lukita yang turut hadir dalam acara tersebut.

Selain bertemu dengan para pelaku bisnis yang tergabung dalam Malaysia External Trade Development Corporation (MATRADE), delegasi Indonesia juga bertemu dengan PM Malaysia Najib Razak yang didampingi oleh Minister of International Trade & Industry Malaysia, Dato Sri Mustapa Mohamed.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Rosan, ajang pertemuan tersebut bertujuan untuk menggali potensi-potensi bisnis yang masih terbuka luas diantara dua Negara. Ia menambahkan, upaya- upaya untuk meningkatkan perdagangan dan investasi sudah dilakukan oleh pemerintahan kedua negara melalui Joint Trade and Investment Committee (JTIC) sebagai forum G to B termasuk yang terbaru mengenai pembahasan perdagangan lintas batas.

“Kita juga punya Malaysia- Indonesia Business Council yang secara aktif memberikan kontribusi terkait informasi hambatan bisnis dan potensi bisnis yang bisa digali. Malaysia dan Indonesia harusnya bisa menggali potensi kerja sama perdagangan dan investasi yang lebih besar lagi mengingat banyak kedekatan sejarah, bahasa dan budaya antara masyarakat dua negara yang bisa menjadi modal awal”, jelas Rosan.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional, Shinta Widjaja Kamdani mengatakan Presiden Joko Widodo dan PM Najib Razak sebelumnya telah menargetkan nilai perdagangan dua negara sebesar USD30 miliar dapat terwujud di masa mendatang.

“Pertemuan ini sekaligus untuk mendukung target pemerintah kedua negara karena ini juga menjadi tantangan buat kita. Para pelaku bisnis dapat menjadikan opportunity business yang ada menjadi realisasi bisnis”, jelas Shinta.

Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia saat ini sudah mengeluarkan berbagai paket kebijakan ekonomi guna mendorong pertumbuhan ekonomi dengan cara menciptakan iklim yang kondusif bagi investor, tentunya tanpa melupakan pengawasannya di lapangan. Dari I-XIII paket kebijakan ekonomi yang mencakup perbaikan diberbagai sektor pemerintah juga telah melakukan deregulasi kebijakan dengan memangkas total 204 regulasi.

“Upaya –upaya perbaikan ini juga kita sampaikan kepada para pelaku bisnis Malaysia termasuk hambatan dan tantangan lainnya begitupun sebaliknya”, tambahnya.

Ketua KADIN Komite Bilateral Indonesia-Malaysia, Tigor M. Siahaan mengatakan Malaysia merupakan salah satu investor terbesar Indonesia dan mitra dagang yang potensial.

“Pada tahun 2015 Malaysia merupakan investor kedua terbesar Indonesia setelah Singapura dengan total investasi USD 5,9 Milyar. Mayoritas project tersebut mencakup telekomunikasi, perbankan serta minyak dan gas. Sementara bagi Malaysia Indonesia merupakan mitra dagang ketujuh terbesar dunia dan ketiga tebesar diantara Negara- Negara ASEAN”, jelasnya.

Tigor menambahkan bahwa selama ini produk- produk Indonesia yang diekposr ke Malaysia mencakup tekstil, elektronik, karet, hasil hutan, udang, kopi, batubara, palm oil dan turunannya, kopra dll. Sementara impor Indonesia dari Malaysia mencakup produk kimia seperti polymer ethylen, acylic hydrocarbon, sirkuit elektronik terintegrasi, komponen mesin dll.

Berdasarkan data BPS total nilai perdagangan bilateral Indonesia- Malaysia pada 2015 mencapai USD 16,15 milyar. Neraca perdagangan kedua negara pada 2015 menunjukan angka sebesar USD 903,75 juta defisit untuk Indonesia. Ekspor Indonesia ke Malaysia periode January- Maret 2016 tercatat USD 1,64 Milyar, turun 24,04 % dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya di angka USD 2,16 milyar. Sementara impor Indonesia dari Malaysia periode January- Maret 2016 tercatat USD 1,68 milyar, turun 28,84% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 2,29 milyar.

*) Artikel ini merupakan rilis dari Kadin

Ikuti tulisan menarik Kristian Arie lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler