x

Iklan

Lentera Sastra

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Penyair Banten Menjadi Tamu Kehormatan di Thailand

Penyair muda Banten menjadi tamu kehormatan di Perguruan Tinggi Jami’ah Islam Syeh Daud Al-Fathani (JISDA) Yala, Thailand Selatan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Penyair muda Banten menjadi tamu kehormatan di Perguruan Tinggi Jami’ah Islam Syeh Daud Al-Fathani (JISDA) Yala, Thailand Selatan. Pada 3 Maret 2016, ia menjadi pemateri seminar Internasional dengan tema “Peran Sastra dalam Memartabatkan Jati Diri Bangsa”.

Jisda memang telah lama menginginkan kehadiran Rois di tengah-tengah pecinta sastra di sana. Pasalnya, Rois diyakini sanggup memberikan energi positif bagi perkembangan sastra di Thailand, dengan gayanya yang khas. Demikian yang disampaikan oleh penyair Thailand, Mahroso Doloh.

“Saya pernah beberapa kali bertemu Rois dalam perhetalan sastra lintas Negara. saya perhatikan, ia adalah penyair yang memiliki semangat dan kepercayaan diri yang luar biasa,” ungkapnya. “Kalimat-kalimat yang ia sampaikan ketika menjadi pemateri sederhana tapi sangat filosofis. Ia seperti solar pembakaran yang dapat membakar semangat siapa saja. Saya yakin kedatangannya di Jisda, Patani, dapat semakin menghidupkan jiwa-jiwa anak Patani untuk mencintai puisi dan memartabatkan jati diri Bangsa.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mahroso juga memaparkan bahwa ketertarikan pecinta sastra Patani kepada Rois karena ia penyair yang terbuka. Ia tidak pernah menunjukkan sikap yang antipati, apalagi menunjukkan persaingan tidak sehat antarpenyair. Ia juga penyair yang tidak sungkan-sungkan berbagi pengetahuan, semangat, dan informasi-informasi tentang perkembangan sastra.

Selain menjadi pemakalah, Rois juga didapuk mendeklamasikan karya-karyanya. Karena selain sebagai penyair muda dengan karya-karya yang mendapatkan apresiasi positif dari berbagai kalangan, ia juga dikenal sebagai seorang deklamator hebat. Setiap tampilannya di atas pentas mampu menyihir para penonton. Vokal yang kuat, ekspersi yang ekspresif, dan aktraktif di atas panggung membuat kemunculannya dirindukan.

“Rois merupakan penyair yang matang di dua dunia: dunia panggung dan dunia penciptaan karya sastra. Selain karya-karyanya telah mendapatkan banyak penghargaan sastra bergengsi, ia juga termasuk penyair yang deklamator hebat. Setiap mendeklamasikan puisi, sangat ekspresif, penuh percaya diri, dan aktraktif. Sekali saja menyaksikannya membaca puisi secara langsung, pasti ingin menyaksikan kedua kali dan ketiga kali dan terus ingin menyaksikan.”

Penyair yang menyabet penghargaan buku terbaik dalam kurun waktu 10 tahun di Malaysia pada Desember 2015 lalu ini sebenarnya sudah beberapa kali diundang ke Thailand. Hanya saja pada beberapa kesempatan ia tidak dapat hadir karena jadwal kegiatan yang berbenturan dengan kegiatan lain yang lebih dahulu masuk agendanya.

“Kebetulan tahun ini ada agendanya sedang kosong, jadi saya bisa memenuhi undangan.” ungkap Rois.

Ditanya mengenai kiprah kepenyairannya di kancah Internasional, Rois mengaku bersyukur. Ia tidak menyangka respon penikmat sastra di Asia Tenggara terhadap karya-karyanya begitu besar. Bahkan, masih menurut Rois, setiap datang ke negeri-negeri tetangga, ia merasa diperlakukan seperti seorang pangeran yang datang dari negeri yang memiliki sumber daya alam super makmur bernama Indonesia. Rois mengaku sering terharu menerima sambutan sedemikian hangat dan penuh penghormatan.

Tetapi saat ditanya mengenai apresiasi pemerintah terhadap prestasi-prestasinya yang mengharumkan nama bangsa, Rois menolak menjawab secara terbuka. Katanya, “Saya bingung dan agak bosan dengan pertanyaan semacam itu. Yang pasti, pemerintah hadir atau tidak, saya tetap berkarya dan berusaha mengharumkan nama daerah dan negara di kancah Internasional. Saya malas banyak bicara yang beginian, tidak menarik.”

Sebelum ia berangkat ke Thailand, terlebih dahulu ia singgah di Yogyakarta untuk mengurus rencana peluncuran buku puisi Almarhum Vanera el Arj. Dari Yogya ia terbang ke Thailand pada 29 Februari. Rencana road show di Jawa Tengah terpaksa dibatalkan karena ada beberapa agenda penting yang harus dilaksanakan di Banten. IAdi Sudrajat

Ikuti tulisan menarik Lentera Sastra lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler