x

Iklan

Moh. Attah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Sari Roti: Maju Kena Mundur Kena

Issu Boikot

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sugeng Siang poro pepunden sedoyo,

Salam Sejahtera buat kita Semua.

Saya baca di media sosial, saat ini banyak sekali issu issu yang berseliweran setelah adanya aksi bela ISLAM beberapa waktu yang lalu. Saya ikut bersyukur juga, ternyata dengan aksi bela Islam baik sebelum dilaksanakan maupun sesudahnya,  ternyata banyak dampak positifnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ya, coba saja panjenengan sedoyo perhatikan, terkait dengan adanya aksi bela Islam itu, banyak sekali polisi polisi masuk Masjid, sembahyang berjama'ah dan bersilaturrahmi dengan tokoh tokoh masyarakat.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo-pun, jadi rajin bersilaturrahmi dengan tokoh tokoh Bangsa dan Tokoh Agama. Pak Presiden mengundang beberapa tokoh pimpinan Ormas Islam ke Istana, tujuannya tentu saja membicarakan situasi kekinian terkait adanya aksi meniko.

Ada kalanya Pak Presiden yang nyambangi, orang  inggeris bilang ''Pak Presiden Sowan'' maring panjenenganipun  Mantan Calon Presiden, Bapak Prabowo Subiyanto, Pak Jokowi juga mendatangi markas markas Organisasi Keagamaan seperti NU, Muhammadiyah, MUI dan sebagianya. Bahkan tokoh tokoh Ulama dari daerah yang berbatasan dengan Ibu Kota Negara seperti dari Banten dan Jabar di undang ke Istana untuk bersilaturrahmi didahului dengan makan siang bersama.

Kulo berpikir positifke mawon, bahwa inilah rahmat dan berkah adanya Aksi Bela Islam, coba kalau tidak aksi bela Islam, jarang sekali kulo lan panjenengan sami menjumpai pak polisi yang blusukan ke Masjid kecuali wonten undangan saking masyarakat atau undangan acara acara tertentu. Kulo lan panjenengan sami, jarang mendengar ada ulama ulama daerah dikumpulkan di istana negara kecuali mungkin ada undangan resmi acara kenegaraan. Nggih toh.

Nah, meniko segi positifnya. Namun ada juga issue yang lain setelah aksi bela Islam 212. Nek issue ini, kulo mboten saged ngarani positif menopo negatif, terserah pandangan panjenengan mawon. Issue itu adalah terkait ''boikot Sari Roti" yang sudah menyebar dan disebarkan para nitizen.

Kulo mencoba menyelusuri duduk masalahnya, oh ternyata issu ini menyebar setelah pihak sari roti membuat klarifikasi soal adanya bagi bagi roti gratis dalam aksi 212. Faktanya memang saat itu, ada pedagang roti sari roti yang membagikan roti gratis, telusur punya telusur, ternyata rotinya diborong seseorang yang misterius, minta supaya roti dagangannya dibagikan gratis didepan pintu Monas. Nah tergopoh gopohlah sang pemilik Sari Roti bikin Klarifikasi, bahwa sari Roti tidak terlibat secara manegemnt dalam aksi tersebut.

Oalaaah, rupanya ini yang membuat ketersinggungan. La ngopo ngono yo, Sari Roti ndadak nggawe klarifikasi barang, la mbok yo biarin aja. Tapi bisa jadi, ada dugaan, bahwa dibalik klarifikasi itu, kemungkinan dengan adanya bagi bagi roti gratis , Sari Roti diserang oleh orang orang yang tidak simpati dengan aksi bela Islam, bisa jadi juga Sari Roti di ancam dari hulu, hingga ketakutan tidak mendapat pasokan bahan baku karena keteribatannya dalam aksi bela Islam, makanya Sari Roti ingin meluruskan duduk masalah. Nggih mboten.

Namun demikian, Klarifikasi itu menjadi senjata makan tuan, dianggap oleh peserta bela Islam atau yang bersimpati dengan aksi hususnya ummat Islam bahwa sari roti telah bertindak dan membuat sesuatu tindakan yang menyinggung perasaan, maka menyebarlah semua berita dan issu ini di medsos. Dampaknya ternyata luar biasa, Saham Sari Roti di bursa anjlok, itu bertanda bahwa issu boikot sangat berpengaruh terhadap sari roti. 

Jadi posisi sari roti sekarang, Maju kena, mundur kena.

Yang sabarke mawon nggih......

 

 

Ikuti tulisan menarik Moh. Attah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler