x

Iklan

Iwan Singadinata

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Kampanye jalanan Sesi III Ceu Kenoh Edisi Curhatan Hati

Ceu Kenoh Ingin Bersilaturahmi Dan Ungkapan Perasaan Isi Hati Ke Pasangan Nomor Urut 1 Diki & Deni

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ceu Kenoh dalam kesehariannya, ternyata sangat dikenal supel dan komunikatif dalam pergaulan dengan para tetangga dikampungnya, bahkan tidak merasakan rasa rendah diri dalam bahasa ordu (orang tua dahulu) disebut minder wardeh,  walau kehidupan yang sesungguhnya kenoh dan ontohod dengan ketiga anaknya, bisa dibilang termiskin  didunia, namun buat mereka, kemiskinan dan serba kekurangan bukan menjadi ukuran dan halangan untuk membuka diri, saling menghormati akan keadaan yang kita miliki, kenoh juga menambahkan, bila para tetangga dilingkungan kampungnya punya harta yang lebih dan berlimpah, kenoh juga ikut mensyukuri, mereka juga sayang sama yang kekurangan, tak usah iri hati, apalagi dengki karena ini semua merupakan titipan ILLAHI, dan “DIA” lah Yang Maha Mengatur Mengetahui Segalanya, begitu Mas (pen)!, prinsip hidup apa adanya, itu pegangan hidup aku, yang penting gak usah malu akan keadaan kita, kilah kenoh sesekali juga beri senyuman yang khas, hehehe hehey deudeuh.

Kang Ontohod, yang ada disampingnya Cuma bisa geleng-geleng kepala sambil berguman, tumben, katanya bini gue ngomong kayak Mamah Dedeh yang suka ada di TV setiap pagi,  o.o.oh udah pasti, soalnya si kenoh penggemar beratnya Ustadzah itu. Saat ditanya penulis, tentang pekerjaannya seorang pengamen, kang ontohod bercerita hanya pasrah aja Mas ! mesti gimana lagi, wajar aja orang pendidikan juga aku gak tamat Sekolah Dasar, hanya menempuh sampai kelas IV, karena ontohod juga maklum orangtua aku, Ayah seorang buruh tani dibantu Ibu seorang sinden tradisional buhun “ Tarawangsa “, ya kalau anak  jaman sekarang, bila denger lagu sama yang nyanyinya, haha!!!, udah pasti pada ketawa, kemungkinan juga pada lari, soalnya selain gak enak dan aneh, terlalu lama tak pernah diperkenalkan sama orang Sunda yang ada di kita, atau sekurang-kurangnya Pemerintah Daerah Tasikmalaya, Kota dan Kabupaten, dalam acara apapun sebaiknya musik peninggalan leluhur ini diperkenalkan kepada tamu yang datang dari luar daerah, agar aset seni pusaka yang dimiliki masih tersimpan rapih. Seni Tradisional Tarawangsa sepertinya oleh Pemkot maupun Pemkab setempat, ontohod menduga keduanya ada keinginan  untuk menghapusnya dan menghilangkan dari tanah Sunda Tasikmalaya.

Janji Kenoh dalam kampanye jalanan untuk memenangkan Pasangan urut nomor 1 (satu), sampai titik darah penghabisan, dan nyawapun rela dipertaruhkannya, bukan apa-apa!!, kenoh tau, Kang Diki Chandra dan Kang Deni Romdoni adalah sosok yang bisa diharapkan akan mengakomodir semua seni dan budaya dari jenis musik apapun yang ada disini, mesti diketahui juga Kota Tasikmalaya yang Campernik  merupakan salah satu putri manja Ibu Pertiwi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kang Diki Chandra, semua warga di Tasikmalaya khususnya, maupun masyarakat yang ada di Bumi Nusantara Indonesia pada umumnya, siapa sikh!! Yang tak kenal dia!, seorang selebritis, komedian, pemain sinetron, Pengusaha, juga terakhir pernah juga menjadi Wakil Bupati Garut, yang jelas seabreg pengalaman dalam aktivitas dari tingkat terbawah sampai tingkat teratas sekalipun bagi Diki pernah dialaminya, dan perlu digaris bawahi segalanya berakhir dengan sentuhan “ Terbaik & Kharismatik “, kalau dalam penilaian para akademisi dengan transkip nilai IPK paling sempurna “ Cumlaude “, begitu pula dalam mengarungi bahtera Rumah Tangganya tampak tak terdengar sedikitpun ada gejolak yang biasa jadi tumpuan  tinta para penggosip dan paparachie media sosial, seperti cetak, media elektronik TV dan media online apapun, ini menunjukan keharmonisan keluarga Diki & Rani selalu terjaga dan diperlihatkan, sekurang-kurangnya mengacu pada penilaian keyakinan agama yang dianutnya, keduanya taat beribadah dalam melakukan kewajiban Perintah Sang Pencipta TUHAN Semesta Alam, lima waktu tak pernah tertinggal semenitpun, begitu juga  Rani istrinya selalu mengikuti pengajian baik disekitar lingkungan dimana keluarga ini tinggal, dan diluar saat aktivitas formil tak merangkumnya. Warga masyarakat menyebutnya, keluarga ini selalu merangkul warga yang mendapat musibah dari kesusahan dan kesulitan, sehingga rasa solidaritas sesama sebagai bukti, bahwa Kerukunan adalah panutan keseharian dalam kehidupan yang dijalankannya oleh Diki & Rani.

Warga Masyarakat dan Penggemar Sang Idola, semua mendoakan semoga Kang Diki & Teh Rani, dicatat oleh yang Empu NYA “Allahu Subhanna Wa’ataala”, dijadikan Keluarga yang Sakkinah Mawardah Warrohmah sampai di akhir masa nanti, Amiin.

Kang Deni Romdoni, seorang politikus handal dan Ketua DPC PDIP Kota Tasikmalaya, masyarakat Kota sudah tau dalam sepak terjang untuk mewujudkan semua tingkatan yang ada wilayah asuhannya agar mendapatkan “ Gita Bahagia “ baik lahir maupun bathin akan terbukti. Penulis pernah mendengar, bahwa Kang Deni juga termasuk anggota keluarga besar padepokan pajajaran asuhan Guru besar Rd. Sanni Nata Wijaya Kusumah, tentunya lengkaplah sudah, bila Kang Diki Dan Kang Deni menjadi Wali & Wakil Kota Tasikmlaya, sifat dan sikap Ahlakkul Qarrimah dalam bentuk aktivitas kedua orang ini akan diperlihatkan dalam memimpin Pemerintahan Kota.

Dalam perjalanan kehidupan dengan keluarga kang Deni dan istri, tak jauh beda dengan keluarga kang Diki, hanya beda-beda tipis saja yang membedakan hanya aktivitas sebelumnya.

Ceu Kenoh, dengan tegas berucap sekarang mau apa lagi masyarakat Kota Tasikmalaya, Tak Ada Pilihan Lagi Tasik Mau Maju Dan Hebat, hanya Pasangan nomor 1(satu) ini Kang Diki Chandra Dan Kang Deni Romdoni, yang dapat mewujudkan impian kita semua, kilah kenoh. (bersambung)

 

Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.(12/12)

 

Iwan singadinata

Ikuti tulisan menarik Iwan Singadinata lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler