x

Iklan

Kang Nasir Rosyid

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Ayo Indonesia, Kita Bisa

Final Piala AFF.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Laga final Piala AFF leg pertama antara Indonesia dengan Thailand, tinggal menghitung hari dan Jam. Kedua Tim sudah mempersiapkan diri dengan matang tentunya, saling intip dan mempelajari permainan lawan pastinya juga sudah dilakukan oleh kedua Tim untuk saling membunuh.

Bagi bangsa Indonesia, mungkin tak satu orangpun yang berharap Boas Salosa dan kawan kawan bertekuk lutut dihadapan fanatiker bola Indonesia, artinya Indonesia harus memetik kemenangan, apalagi bermain dikandang sendiri, Timnas Indonesia mendapat tambahan satu pemain diluar lapangan yakni penonton yang fanatik dan Insya Allah akan membuat Stadion Pakan Sari gegap gempita oleh genderang dan sorak sorai anak bangsa.

Bisa jadi, final ini merupakan kesempatan emas campur intan berlian ditambah permata Timnas membalas kekalahan dari Thailand pada babak penyisihan grup beberapa saat lalu. Hanya saja memang Thailand harus diakui sebagai tim yang tangguh dan berada diatas permainan Timnas Indonesia, baik dilihat dari skill individu  maupun kekompakan tim. Namun sebagaimana adagium dalam sepakbola, ‘’bola itu bundar”, manfaatkan adagium itu, siapa tahu bola yang bundar itu tidak bisa ditangkap dengan baik oleh penjaga gawang lawan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adagium ini  sudah dibuktikan oleh Boas dan kawan kawan ketika menghadapi Vietnam pada semi final baik leg pertama maupun kedua. Secara kwalitas tim maupun permainan individu, timnas Indonesia boleh dibilang masih dibawah Vietnam, permainan individu  Vietnam baik saat melakukan penetrasi maupun perebutan bola, pemain Indonesia selalu kalah, begitu juga pengorganisasian pertahanan, timnas Indonesia sangat acak kadut. Namun dengan semangat dan kepercayaan diri, ahirnya Boas dan konco konco bisa lolos ke final dengan mengalahkan Vietnam walaupun pada pertandingan terahir hanya berhasil imbang 2-2, tetapi karena dikandang sendiri Indonesia menang 2-1, maka jumlah jamlehnya Indonesia unggul 4-3, skor ini otomatis melenggangkan Indonesia ke final.

Belajar dari pengalaman itu, Indonesia harus mampu mengalahkan Thailand di kandang sendiri, meski orang bilang berat, sekali lagi bola itu bundar. Mari kita buka cermin pertandingan Thailand -Indonesia  pada babak penyisihan, meski saat itu Indonesia kalah, bukan berarti gawang Thailand tidak bisa di jebol, buktinya saat itu pemain Indonesia bisa merobeknya walaupun memang robekannya kalah dengan jumlah yang dimasukkan pemain Thailand ke gawang Indonesia yakni Thailand menjebol 3 gol sedangkan Indonesia hanya 2 gol.

Jebolnya gawang Thailand ini mengartikan bahwa lini pertahanan Thailand bisa ditembus oleh pemain Indonesia. Jika kita melihat ke belakang, kelemahan pertahanan Thailand ada di sektor kiri, disini ada celah yang bisa ditembus, beberapa kali pemain Indonesia seperti Boas Salosa, Lily Pali atau Andik Firmansyah mampu menerobos pertahanan, tinggal kedepan, bagaimana pelatih bisa jeli memanfaatkan dengan baik, kita berharap  agar dari sektor ini bisa diangkat bola umpan lambung ke mulut gawang.

Pertanyaannya mengapa harus umpan lambung?, semua mata yang menyaksikan pertandingan babak penyisihan, bisa melihat bahwa dalam perebutan bola atas, utamanya di mulut gawang, pemain Indonesia agak unggul, bahkan ini dibuktikan dengan jebolnya gawang Thailand, dua gol yang disarangkan ke gawang Thailand, dua duanya dihasilkan dari sundulan kepala.

Untuk menjaga jangan sampai pemain Thailand lebih banyak kesempatan menciptakan  gol, mau tidak mau lini pertahanan Indonesia wajib hukumnya di perkuat. Harus diakui bahwa lini pertahanan Indonesia tidak solid dan selalu kocar kacir jika berhadapan dengan lawan yang punya gaya bermain dengan kecepatan tinggi, maka dari   komunikasi pemain belakang harus lebih baik agar dalam mengkordinasi pertahanan bisa effektif.

Soal susunan pemain, tentu yang lebih tau adalah pelatih, siapa yang harus diturunkan sebagai pemain inti dan siapa yang disiapkan sebagai pengganti, pastinya sudah ada di genggaman pelatih. Pesan buat pelatih, pompa terus pemain Indonesia agar bermain dengan tenang dan tidak grasa grusu, apalagi merasa tertakan dengan gaya permainan Thailand.

Semua ini bukan hanya untuk bola semata, tapi demi kehormatan dan martabat Bangsa dan Negara. Ingat dan camkan, sang merah putih bisa berkibar di negara lain hanya disebabkan dua peristiwa; Pertama, karena tamu kenegaraan; Kedua, karena Olah Raga, salah satunya Sepak Bola.

Ayo Indonesia, kita bisa.

Ikuti tulisan menarik Kang Nasir Rosyid lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu