x

Aksi penari dengan pakaian menyala saat pementasan drama musikal pada peringatan natal nasional di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (27/12) malam. ANTARA/Prasetyo Utomo

Iklan

Maulana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Pencegahan Korupsi Melalui Pementasan Teater Musikal

Sejatinya, kunci pemberantasan korupsi adalah pencegahan

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pemberantasan korupsi di Indonesia tidak bisa dilakukan hanya dengan cara-cara penindakan semata, karena sejatinya kunci pemberantasan korupsi adalah di bidang pencegahan. Berapapun banyaknya jumlah koruptor yang ditangkap dan kasus korupsi yang ditangani KPK, tidak akan bisa mengatasi bibit-bibit korupsi jika nilai-nilai integritas tidak diamalkan dalam kehidupan keseharian manusia Indonesia. Karena itu, penanaman nilai-nilai integritas sejak dini, khususnya masa kanak-kanak, menjadi fokus kegiatan utama dalam program kampanye dan pendidikan yang dilakukan oleh KPK di Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat.

Mengenai pendidikan integritas sendiri, KPK berinisatif untuk menggandeng publik, khususnya komunitas yang punya komitmen pada gerakan antikorupsi, untuk berkolaborasi dalam kegiatan penyebarluasan nilai-nilai integritas tersebut. Ya, kolaborasi adalah kata kunci penting disini karena KPK menyadari bahwa penyelesaian masalah korupsi di Indonesia tidak bisa diserahkan sepenuhnya ke KPK. Publik sebagai salah satu stakeholder KPK dalam kegiatan pemberantasan korupsi, harus punya peran penting di dalamnya dan menjadi aktor utama yang menentukan berhasil tidaknya program pencegahan korupsi. 

Lebih jauh, pembangunan keterlibatan dan partisipasi publik dalam suatu gerakan antikorupsi yang kolaboratif, berjejaring dan berkelanjutan, telah menjadi fokus utama dalam program pembangunan komunitas antikorupsi di Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK. Program pembangunan komunitas ini menggandeng komunitas, simpul komunitas dan orang-orang yang sudah secara mandiri menyebarluaskan nilai-nilai integritas dengan caranya sendiri. Inilah sebetulnya bentuk dari partisipasi aktif masyarakat dalam usaha pemberantasan korupsi, karena gerakan masyarakat yang mandiri adalah kekuatan dahsyat yang mampu merubah keadaan tanpa harus selalu tergantung pada keberadaan KPK di dalamnya.

Selanjutnya, inisiatif publik dalam penyebarluasan nilai-nilai integritas kemudian diwujudkan oleh Komunitas Jendela Ide Bandung dalam kegiatan Workshop Bunyi dan Pentas Teater Musikal RAKSASA. Jendela Ide sendiri adalah komunitas mitra  kolaboratif KPK dalam kegiatan Prung! Gak Pake Korupsi yang menjadi kegiatan peringatan Hari Antikorupsi Internasional tahun 2015 di Bandung. Konsep utama kegiatan RAKSASA ini adalah menerjemahkan nilai-nilai integritas kedalam bunyi dan nada yang dilakukan oleh anak-anak usia Sekolah Dasar sampai SMP.

Pertanyaannya adalah kenapa harus diterjemahkan dalam bunyi dan nada? Dari pengalaman dalam melakukan kegiatan kampanye dan pendidikan antikorupsi oleh KPK, konsep integritas yang abstrak beserta nilai-nilainya agak sulit untuk diterjemahkan dalam bentuk nyata, apalagi untuk konsumsi anak-anak dan remaja. Oleh karena itu, perlu ada suatu metode komunikasi khusus untuk menyampaikan nilai-nilai ini kepada khalayak target yang dituju, dengan bahasa yang mudah dicerna dan sesuai umur mereka. Mengapa  disampaikan lewat musik? Karena musik adalah bahasa universal manusia. Musik juga merupakan suatu ciri peradaban manusia dan musik banyak sekali memberi inspirasi pada gerakan sosial seperti yang tercatat dalam sejarah. Berangkat dari konsep tersebut, komunitas Jendela Ide kemudian merancang kegiatan Workshop Bunyi ini di sejumlah sekolah dasar dan SMP di Bandung dan Jakarta dengan tujuan seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.

Hasil bunyi-bunyian dan nada yang dihasilkan dan direkam dalam workshop ini kemudian akan dipertunjukkan dalam suatu pentas teater musikal yang berjudul RAKSASA yang akan dilaksanakan pada tanggal 22 dan 23 Desember 2016 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Cerita dalam pentas teater musikal RAKSASA ini adalah tentang anak-anak yang bersama gurunya pergi ke suatu gunung dan bertemu dengan mahluk jahat dan kemudian mereka berhasil mengalahkan kejahatan  itu dengan musik, nyanyian dan tarian.Yang menarik adalah para pemeran dalam pentas teatrikal tersebut adalah para anak-anak dan remaja yang sudah ikut dalam workshop sebelumnya. Selain pentas teatrikal, dalam kegiatan tersebut ada pula pertunjukan video mapping, pameran dan workshop pohon harapan yang menjadi simbolisasi harapan masyarakat Indonesia untuk menyingkirkan korupsi dari bumi pertiwi tercinta.

Kedepannya, KPK bersama Jendela Ide akan memproduksi film musikal untuk layar lebar yang idenya diambil dari pementasan RAKSASA ini. Film ini kemudian akan digunakan sebagai sarana untuk membangun awareness publik tentang gerakan antikorupsi dan penyebarluasan nilai-nilai integritas kepada anak-anak dan remaja. Sekaligus akan menjadi model kegiatan kolaboratif publik-KPK dalam melakukan pencegahan korupsi melalui seni dan budaya sebagai metode komunikasinya. Sehingga kegiatan pencegahan korupsi akan menjadi milik publik, bukan hanya milik KPK atau Pemerintah Indonesia. Bersama kita bergerak!

 

Oleh: Sujanarko

Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (Dikyanmas) KPK

Ikuti tulisan menarik Maulana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Establishment

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Rabu, 10 April 2024 09:18 WIB

Terkini

Terpopuler

Establishment

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Rabu, 10 April 2024 09:18 WIB