x

Lukisan bergambarkan Yesus. livescience.com

Iklan

L Murbandono Hs

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Agama Sang Pengagum Yesus

Zaman saat peradaban bersinar terang benderang membuat jernih hati nurani dan membahagiakan akalbudi, Tikus bertanya kepada Yesus Kristus: “Agama itu apa?"

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Agama Sang Pengagum Yesus

Pada zaman saat peradaban bersinar terang benderang membuat jernih hati nurani dan membahagiakan akalbudi, Tikus bertanya kepada Yesus Kristus: “Agama itu apa?”

Yesus tersenyum tapi diam saja dan menunjuk Derkuku. Tikus lalu bertanya kepada yang ditunjuk. Derkuku menjawab bahwa agama menurut akal sehat  adalah apa, kapan, mengapa, bagaimana, di mana, siapa, dan siapa lagi.  Agama  itu bisa apa saja, mengapa saja, bagaimana saja, kapan saja, di mana saja, siapa saja  dan siapa lagi. “Apakah jelas?” tanya Derkuku. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tikus bingung. Maka Yesus spontan berbisik dengan sukacita:  “Kalau belum jelas, tanya saja kepada Derkuku-B. Itu tadi Derkuku-A. Tahu di mana rumahnya?”

Tikus menganggguk. Ia segera melesat ke tempat Derkuku-B tinggal, di sekitar puncak gunung Merbabu, Jateng, Indonesia. Pekerjaan Derkuku-B itu terbang kian kemari, bernyanyi, dan kadang-kadang melahap cabai-cabai ranum di ladang saat musim panen. Ternyata yang dimaksud Yesus dengan rumah adalah sebuah tempat sesuka hati sang penghuni. Derkuku-B  ditemukan sedang bertengger di pelepah pohon tembakau yang daun-daunnya siap dipetik.

Setelah mengucapkan salam damai, Tikus mengutarakan maksud kedatangannya. Derkuku-B dengan riang gembira segera menerangkan bahwa agama adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia yang bisa membuat totalitas diri manusia melakukan apa saja tergantung IQ, EQ, MQ, SQ, dan semua Q pihak terkait. “Apakah jelas?” tanya Derkuku-B.

Tikus menggeleng.

“Kalau begitu tanyakanlah kepada Roh Kudus. Sudah kenal beliau?”

Tikus mengangguk. Ia segera mencari-cari Roh Kudus yang tinggal di mana-mana, mudah dijumpai, apalagi jika nasib mujur berkat penyelenggaraan ilahi. Itu terjadi. Maka Tikus mendapat pengetahuan tentang agama menurut  Roh Kudus: “Agama adalah sesuatu yang bagus sehingga mestinya membuat tiap orang yang tersentuh agama akan tersetrum menjadi berwatak dan berperilaku bagus pula. Tetapi mestinya itu tidak sama dengan nyatanya sebab rata-rata manusia tidak otomatis menjadi bagus karena agama. Maka tidak usah bingung, tidak perlu heran, dan jangan kaget jika menjumpai kenyataan yang semacam itu.”

“Apakah itu kebenaran yang pasti?”

“Yang pasti benar, agama itu pasti tidak ada jika tidak ada manusia. Bagaimana bisa ada, jika yang bakal mengakui adanya saja tidak ada! Jadi, manusia lebih penting katimbang agama.  Fakta yang jelas terang benderang ini mahapenting sebab membuka mata batin manusia menjadi merdeka di depan  hakikat, makna, dan maksud agama yang sejati.”

“ Agama yang sejati?”

“Betul. Agama yang sejati  sejak dahulu kala sampai sekarang selalu menempatkan manusia lebih penting katimbang agama itu sendiri. Sebab manusia bisa membuat agama dan agama tidak bisa membuat manusia.”

Tikus bengong. Lama. Akhirnya bertanya: “Lalu, yang membuat manusia siapa?”

 “Yang membuat manusia adalah sepasang lelaki dan perempuan, mereka bersatu karena bercinta, si perempuan mengandung, lalu lahirlah manusia baru.”

“Kata banyak pemuka agama, yang membikin manusia itu Tuhan. Bagaimana ini?”

“Itu masalah antarmanusia, bukan bidang saya!” sahut Roh Kudus dengan damai ceria. “Tanyalah ke ginekolog,  bidan, atau dukun bayi yang menolong kelahiran manusia  baru itu.”

“Tapi di dalam Kitab Suci ada disebut bahwa cgsdjhqd.”

“Betul!” sahut Roh Kudus.

“Juga ada tafsir tentangnya yang mengatakan jkifbbfwbfbfk.”

“Itu juga betul!”

“Percaya atau tidak?”

“Bmmbahdvjhdvjkb cwvs!” jawab Roh Kudus.

“Lho, anda ini Roh Kudus atau roh gentayangan?”

“Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz,” sahut Roh Kudus dengan bahagia.

 Tiba-tiba terdengar teriakan. “Stop! Stop!”

Percakapan terhenti. Ternyata percakapan mereka disaksikan oleh SPY (Sang Pengagum Yesus)  yang selama sekitar  20 abad  tiap saat  bekerja keras berusaha menggunakan akalbudinya dengan nalar sehat menghadapi apa saja.

Tikus dan Roh Kudus menunggu apa maksud SPY. Sang Pengagum Yesus, manusia yang  sangat biasa, berkata datar:  “Perkenankanlah saya sebagai saksi percakapan anda mengatakan, ihwal perkara agama itu sangat panjang, sangat lebar, sangat luas, sangat dalam, dan sangat tinggi, sebab jumlahnya bukan sepuluh atau seratus tapi ratusan ribu. Kata-kata dari kitab-kitab yang dikatakan suci sesuci apapun dan kata-kata orang yang dikatakan suci sesuci apapun tidak bisa mengubah segala yang sangat-sangat-sangat dalam ihwal perkara agama itu.”

Tikus tersenyum. Roh Kudus girang. Maka SPY melanjutkan: “Agar ihwal perkara agama bisa memuaskan semua pihak, maka hal-hal mendasar dalam agama itu harus mampu menghadapi akal sehat yang manusiawi dengan damai. Agama yang tidak mampu menghadapi akal sehat dengan damai atau selalu menghindari akal sehat dengan slintutan adalah bencana  yang tidak manusiawi. Agama sejati yang benar-benar suci dan mulia, selalu manusiawi.”

“Betul,” dukung Roh Kudus bersemangat, “justru karena manusiawi, maka agama bisa menjadi sarana dan pedoman bagi manusia untuk menuju ke Tuhan,”

“ Mengapa menuju ke Tuhan?” tanya Tikus.

“ Rata-rata manusia atau manusia-manusia yang biasa, tidak ada yang tahu tentang itu,” sahut Roh Kudus sambil tersenyum. “Yang tahu itu hanya merasa tahu. Lalu rata-rata manusia ikut-ikutan saja mengekor mereka yang merasa tahu. Itu karena kultur,  tradisi,  patuh pada nenek moyang, cuma kebetulan, dan lain-lain sejenis itu. Seluruh wacana tentang itu sudah ditelusuri di sekolah-sekolah teologi agama apa saja, digeluti di kantor-kantor agama apa saja, dibegini-begitukan oleh lembaga dan semua tokoh agama apa saja, dan itu sudah berlangsung berabad-abad. Nah, apa akibatnya?”

SPY angkat tangan unjuk lima jari. Roh Kudus mempersilakan. “Akibatnya,” kata SPY gembira ria, “Tuhan lalu dicari-cari Ini Itu-Nya selama berabad-abad pula. Mungkin ada yang sudah menemukan tetapi rata-rata manusia biasa hanya mentok sampai Tuhan sebagai Tesis, dalam arti,  masih terus ditelusuri, dicari, diuji dan dikaji. Sampai saat ini Tuhan eksis dengan segala problematika dan wacanaNya. Sang Eksistensi yang Ada-TiadaNya terus dipersoalkan.

“Gawat sekali!” seru Tikus.

“Samasekali tidak!” ujar Yesus, tiba-tiba sudah berada di antara mereka, entah muncul dari mana. “Tidak ada hal gawat sekali. Segala sesuatu akan berjalan sebagai biasa.”

SPY terbengong-bengong terkesima menatap yang dikaguminya dan Yesus tersenyum mengerdipkan mata kiri dengan jenaka. Wajah Roh Kudus biasa saja, memancarkan ini itu yang bisa apa saja. Tikus girang sekali! Ia sudah lupa soal gawat sekali dan setuju segala sesuatu akan berjalan seperti biasa. Singkat kata, empat entitas warga semesta itu dalam keadaan damai ceria. Lalu Yesus berkata kepada SPY:  “Hendaknya engkau jangan pernah lupa satu detikpun, Tuhan itu Ibu dan Bapamu sekaligus. Nah, bicaralah kepadaNya berdasar nalar sehatmu dengan merdeka sebagaimana engkau merdeka di depan ibu dan bapakmu sendiri.”

“Baik,” ujar SPY kepada Yesus. “Ya Tuhan, di depan Yesus saya mengaku tak pernah bisa tahu secara jelas tentang  Dikau. Saya tidak pernah mengalami pengalaman semua santa dan santo yang pernah dibikin buku dan dibikin film sejak manusia mengenal buku dan film. Meski kadang-kadang terpikir Dikau adalah Mahaentah tempat Ada-Mu dan Tiada-Mu menjadi sebodo amatlah, namun pada saat yang sama saya mendamba Dikau  sebagai sumber segala kebaikan dan kebenaran, asal usul segala cinta ditanam dan dikembang-biakkan. Karena itu … “

SPY bicara panjang lebar sampai Tikus mengantuk dan tertidur. Yesus Kristus dan Roh Kudus tersenyum. SPY masih terus bicara. Terus dan terus. Sampai sekarang.

 

Gunung Merbabu, Desember 2016

(Pernah dimuat di Majalah Hidup Jakarta, 22 Maret 2015)

 

Ikuti tulisan menarik L Murbandono Hs lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler