x

Iklan

Fadh Ahmad Arifan

Alumnus MI Khadijah kota Malang
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Gus Dur bukanlah pendukung kaum Gay dan Lesbian

Tak semua kalangan minoritas yang diperjuangkan oleh Gus Dur. Gus Dur bukanlah pendukung kaum Gay dan Lesbian.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bulan Desember 2016, memasuki 7 tahun Haul wafatnya Abdurrahman wahid atau yang akrab disapa Gus dur. Ayahandanya mbak Yenni ini dikenang sebagai sosok nyentrik dan kharismatik di sebagian warga Nahdliyin. Dalam sebuah edisi khusus, majalah al-Kisah menobatkan Gus dur masuk ke dalam daftar 10 tokoh berpengaruh di Jami'iyyah Nahdlatul Ulama.

Makamnya tidak sepi dari peziarah. Namanya disejajarkan oleh Konsulat Jendral Amerika Serikat (AS) dengan tokoh dunia Martin Luther King, Jr. kedua tokoh ini diberi anugerah 'Legacies of Pluralisme, Diversity and Democracy'. TV9 sebagai media televisi warga NU di jawa timur dalam 2 bulan belakangan rutin menyiarkan rekaman tausyiah Presiden RI ke 4. Hingga akhir hayatnya, ada 5 hal yang jarang di ketahui orang awam tentang sisi lain Gus dur,

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1) Sebab Kejatuhannya

Kejatuhan Gus dur dari kursi presiden dimata pengagumnya adalah hal yang tidak bisa diterima. Ada 2 sosok yang menjadi sasaran kambing hitam. Pertama Prof Amien rais dan Kedua Ir Akbar tanjung. Dulu saat terjadi huru-hara di sebagian wilayah Jawa timur. Kantor golkar, HMI dan aset Muhammadiyah jadi sasaran massa.

Perlu diketahui, apa yang menyebabkan cucu Kyai Hasyim asy'ari ini jatuh dari kursi Presiden? Sejauh yang bisa kita ketahui ada 4 penyebab utama. 1) Ketidakhadiran dan penolakan memberi pertanggungjawaban dlm Sidang Istimewa MPR 2) Mengeluarkan dekrit 3) Gus dur memecat dua menteri dari 2 partai besar 4) Menunda perpanjangan kontrak Freeport.

Sewaktu Halaqoh Islam Peradaban (HIP) yang diselenggarakan Hizbut Tahrir Indonesia 16 desember 2015, Jubir presiden Gus dur, Adhie M. massardi menuturkan, Amerika tidak suka Gus Dur menunda perpanjangan kontrak karya Freeport. Pada tahun 2000, mantan menlu Amerika yang berpengaruh Henry Kissinger datang menemui Gus Dur di Istana. Kissinger yang kemudian menjadi Komisaris PT Freeport meminta Gus Dur memuluskan perpanjangan kontrak karya PT Freeport.

Tapi Gus Dur menolak dan menegaskan tidak akan menggadaikan masa depan Papua, saat itu Gus Dur melakukan moratorium dan melakukan peninjauan ulang terhadap setiap kontrak karya yang dilakukan di masa Orde Baru yang menurutnya banyak menyimpang dan merugikan rakyat Indonesia,” ujar Massardi.

 

2) Minoritas yang Tidak dibelanya

"Beliau (Gus Dur) banyak memberi inspirasi bangsa ini, termasuk saya dalam memperjuangkan hak-hak kaum minoritas," ucap Cak Nun. istilah minoritas tak lain adalah kelompok seperti warga Tionghoa, Ahmadiah, syiah, Eks Tapol.

Namun harap diingat, tidak semua kalangan minoritas yang diperjuangkan oleh Gus Dur. Gus Dur bukanlah pendukung kaum Gay dan Lesbian!. “Lesbi dan Gay itu masalah sakit jiwa. Saya berani berhadapan dengan siapa pun, termasuk lesbian sendiri, untuk mengatakan, bahwa mereka orang sakit. Jangankan lesbi-nya, bagi mereka yang merasa dirinya waria, wanita dan pria, bagi saya, itu sudah termasuk penyakit”, tulis Gus dur dalam buku Islam kosmopolitan.

 

3) Menguasai 4 bahasa asing

KH wahid hasyim menguasai 3 bahasa asing. Sementara Gus dur Saat masih muda bisa menguasai 4 bahasa asing termasuk Belanda dan Jerman karena Guru lesnya, Willem Buhl (iskandar) dan bu Rubiah. Melalui bu rubiah, gus dur bisa menguasai Bahasa inggris dan membaca buku-buku asing disaat anak seumurannya masih berlatih "Fa'ala yaf'ulu Fa'lan".

 

4) Senang melontarkan Lelucon

Satu-satunya presiden RI yang memiliki banyak lelucon/joke adalah Gus dur. "Tahu nggak bedanya HMI dan PMII? kalau HMI menghalalkan segala cara. sedangkan PMII nggak tahu caranya" katanya dalam buku Sejuta hati untuk Gus dur (gramedia, 2010).

"Mana mungkin Presiden Amerika baca buku? Kalau dia baca buku berarti kelihatan dia enggak punya kerjaan. Nah, kalau presiden Indonesia, justru harus baca buku, sebab nggak ada kerjaan..." Untuk lebih mengetahui aneka lelucon Gus dur, bisa membaca buku Ger-geran Bersama Gus dur (Pustaka Alvabet, 2010).

 

5) Bersahabat dengan Yahudi

Di masa kepemimpinannya, ia melontarkan wacana hubungan dagang dengan zionis. Dalam program Inside "Berdarah Yahudi: Bernafas Indonesia" yang tayang di Metro TV, kedekatan indenesia dengan Israel makin intens, bahkan dia memiliki sahabat yahudi dan berkunjung ke Israel.

Sewaktu kuliah di Irak, Gus dur punya sahabat yahudi bernama Ramin. Hampir setiap pekan Ramin dan Gus Dur bertemu membicarakan agama, filsafat, dan politik. "Dari Ramin-ah Gus dur pertama kali mengetahui yudaisme dan pengalaman orang-orang yahudi" tulis Greg barton dalam buku Biografi gus dur. Dengan mendiang shimon perez bukan rahasia lagi. Berkat kedekatan dengan shimon, Gus dur bisa merekomendasikan beasiswa untuk Benjamin Ketang alias Nur Hamid, dan merupakan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), yang menuntaskan jenjang master di Israel.

Ikuti tulisan menarik Fadh Ahmad Arifan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler