x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Jejaring yang Membantumu Berkreasi

Jejaring yang terbentuk dari simpul-simpul yang heterogen akan memperkaya perspektif kita.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Proses kreatif sering kali melibatkan campuran emosi, dorongan, gagasan, ketrampilan, maupun perilaku. Perpaduan ajaib ini mampu menghasilkan sesuatu yang hebat. Faktanya: kita sering memerlukan orang lain yang pandangan-pandangannya dapat memantik ide kita, atau menguji apa yang kita pikirkan, bahkan mungkin menentang apa yang kita anggap bagus.

Banyak penulis fiksi yang ditemani oleh pasangannya sebagai pembaca pertama naskah mereka. Bahkan pasangan ini bertindak layaknya kritikus yang keras, yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan sukar. Para editor di rumah penerbitan juga bertindak sebagai kritikus yang memberi masukan bagi perbaikan naskah. Mereka mungkin menyarankan agar karakter tertentu dihilangkan atau dialog yang panjang dipangkas. Mereka adalah simpul-simpul dalam jejaring kreatif penulis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lazimnya, jika kita berpikir tentang networking, kita memikirkannya dalam pengertian pekerjaan, karier, atau kehidupan sosial. Kita membangun jejaring agar dapat menjalin koneksi dengan orang-orang yang dapat membantu kita dalam ‘mengungkit’ karir. Kita dapat memperoleh informasi tentang lowongan kerja yang lebih prospektif atau punya koneksi dengan manajer yang tengah mencari orang dengan kualifikasi seperti kita. Di situlah, simpul-simpul bekerja agar karir semakin berkilau.

Di dalam ekosistem bisnis kreatif, para inovator lazim mencari dan berusaha menemukan orang-orang yang berbeda cara pandang dalam melihat suatu persoalan. Inovator mengajak orang-orang ini untuk berbicara. Mereka berusaha menyerap pandangan orang-orang dengan perspektif lain ini untuk menguji ide-ide mereka sendiri. Para inovator, sebelum mengambil keputusan, berusaha mendapatkan sudut pandang yang divergen.

Sebagai contoh, David Neeleman—pendiri JetBlue Airways dan kemudian CEO Azul Airlines di Brasil—suatu ketika mendengar kabar tentang kegusaran karyawannya yang tidak nyaman membawa-bawa tiket kertas para penumpang. Mereka ingin sesuatu yang praktis, tapi tidak tahu apa itu. Neeleman menemui karyawannya, dan dari percakapan ini, muncul gagasan untuk menciptakan e-ticketing.

Para inovator menghabiskan banyak waktu dan energi untuk menemukan dan menguji berbagai gagasan melalui jaringan individu yang berbeda-beda latar belakang maupun perspektifnya. Mereka menyukai keragaman, sebab keseragaman justru akan sulit mendatangkan sudut pandang berbeda. Monoton.

Mendiang Steve Jobs tidak segan berbicara dengan karyawan Apple. Bagi Jobs, mereka adalah simpul-simpul kreatif perusahaan. Suatu ketika, Jobs berbicara dengan Alan Kay, yang menyarankan Jobs agar mengunjungi crazy guys di San Rafael, California. Crazy guys yang dimaksud Kay ialah Ed Catmull dan Alvy Ray, yang memimpin Industrial Light & Music, perusahaan yang menekuni computer graphic dan pencipta special effects untuk film-film karya George Lucas.

Lantaran terkesima oleh crazy guys dari San Rafael itu, Jobs memutuskan untuk membeli Industrial Light & Music dengan harga $10 juta. Jobs mengganti nama perusahaan ini menjadi Pixar. Andaikan Jobs tak pernah berbicara dengan Kay, ia tak akan pernah memiliki Pixar, dan dunia mungkin tak akan pernah menyaksikan film-film animasi yang mengagumkan seperti Toy Story, WALL-E, dan Up. Jobs lalu menjual Pixar dengan harga $ 1 miliar. Untug besar.

Kekuatan jejaring kreatif ini amat bergantung kepada intensitas interaksinya. Individu yang terbuka bagi pengalaman baru, penuh energi, dan menyerap inspirasi dari manapun datangnya akan senang dengan jejaring kreatif yang heterogen. Bersama simpul-simpul yang beragam ini, individu tersebut dapat menguji pikiran, ide, maupun langkah-langkah mereka.

Meski dikelilingi simpul-simpul jejaring kreatif, individu yang plastis ini cenderung mandiri. Mereka ingin tahu, bertanya, bertukar pikiran, menyerap dari orang lain dan sekitar, tapi mereka memutuskan sendiri tentang apa yang terbaik di mata mereka. Mereka pada akhirnya tahu apa yang menarik dan layak untuk dikembangkan dalam proses kreatf mereka. (sumber ilustrasi: decolution.com) **

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler