x

Iklan


Bergabung Sejak: 1 Januari 1970

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Bahrun Naim, Ada atau Tiada?

Nama Bahrun Naim sering disangkutpautkan sebagai otak dibalik peristiwa pengeboman ataupun rencana aksi amaliyah yang akan dilakukan oleh para teroris.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Peristiwa terorisme yang terjadi di Indonesia tidak lepas dari nama Bahrun Naim. Namanya sering disangkutpautkan sebagai otak dibalik peristiwa pengeboman ataupun rencana-rencana aksi amaliyah yang akan dilakukan oleh para teroris. Bahkan di tahun 2016 lalu kepolisian telah mengungkap sebanyak 170 kasus terorisme, dimana menjelang tahun baru 2017 saja Densus 88 berhasil menangkap 25 terduga teroris yang berencana melakukan Concerts disaat perayaan Natal dan Tahun Baru 2017 dan dari semua terduga teroris tersebut, mereka telah berbaiat sebagai simpatisan ISIS dan Bahrun Naim sebagai sang “motivatornya”.

Dengan keberadaannya sebagai tokoh dibalik kasus-kasus terorisme di Indonesia. Sebenarnya dimanakah Bahrun Naim itu beradaApakah saat ini Bahrun Naim itu masih hidup atau sudah tewas di SuriahKita pun tidak tahu... Bahrun Naim selama ini selalu melakukan kegiatan penyebaran paham radikalnya melalui dunia maya baik melalui Blog atas namanya ataupun di Media Sosial lainnya. Dari Blog dan Media Sosial yang mengatasnamakan Bahrun Naim itu apakah benar sang pemiliknya adalah Bahrun Naim sendiri atau hanya fiktif belaka, yang menginginkan kelompok teroris tetap eksis di Indonesia.

Seperti kita ketahui kondisi Suriah saat ini sedang dilanda perang melawan kelompok pemberontak ISIS yang telah berlangsung cukup lama, mengakibatkan banyak infrastruktur khususnya sarana komunikasi mengalami kerusakan. Hal ini merupakan masalah serius bagi pemerintah dan juga masyarakat Suriah dalam melakukan komunikasi baik jarak pendek maupun jarak jauh. Jika masalah ini dikaitkan dengan Bahrun Naim yang selama ini melakukan komunikasi melalui jalur internet sekiranya hal itu akan sulit dilakukan, apalagi dihadapkan dengan peperangan yang melibatkan negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Rusia yang memiliki peralatan canggih dengan kemampuan melakukan penyadapan dan juga memutus jalur komunikasi. Kiranya tidak memungkinkan bagi Bahrun Naim yang merupakan pendukung ISIS dengan aman berkomunikasi dari Suriah ke Indonesia. Karena jika hal itu tetap dilakukan maka dengan mudahnya pasukan Amerika dapat mengetahui posisinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam hal komunikasi Internet melalui Media Sosial maupun Blog, Bahrun Naim sering melakukan komunikasi dalam bentuk doktrinasi (cuci otak) yang pada akhirnya mengarahkan calon “pengantin” untuk berbuat amaliyah. Blog miliknyapun sering berisi tentang kebencian terhadap pemerintah dan kepolisian Indonesia yang sering disebutnya “Thogut”. Ada juga berisi tentang cara-cara merakit bom dari bahan-bahan kimia ataupun bahan-bahan yang mudah didapat lainnya. Dari penggunaan jalur komunikasi tersebut, belum sama sekali Bahrun Naim ini menampakkan dirinya di dunia maya, seperti yang pernah dilakukan oleh Santoso, Abu Jandal ataupun Bahrumsyah di situs Youtube, yang jelas-jelas menampakan dirinya dan menyatakan kebencian kepada pemerintahan Indonesia saat itu. Hanya dalam bentuk audio saja pernah dilakukannya setelah terjadinya pengeboman Sarinah, tapi seperti kita  ketahui, dengan kemajuan teknologi yang ada saat ini, audio seseorang dengan mudah dapat ditiru atau disamarkan.

Pihak kepolisian harus mampu menunjukkan bukti-bukti dari penangkapan beberapa teroris jika memang ada keterkaitan dengan Bahrun Naim. Jangan sampai para teroris yang ditangkap dijadikan sebuah pengkondisian atau ''kambing hitam'' terhadap Bahrun Naim yang sebenarnya belum tentu ada keterkaitan pada rencana aksi teror selama ini.

Dari apa yang diuraikan diatas, sudah seyogyanya pemerintah dalam hal ini kepolisian Indonesia mencermati dan menyelidiki, benarkah Bahrun Naim itu masih ada atau tidak. Karena jika hal ini didiamkan begitu saja, akan berapa banyak nantinya anak-anak bangsa ini menjadi korban dari kejahatan Internet yang mengatasnamakan teroris. Apalagi penyebaran paham-paham radikal yang dilakukannya saat ini sudah mengarah kepada wanita dan juga anak-anak.

Ikuti tulisan menarik lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB