Media massa, baik cetak maupun elektronik, sangat gencar memberitakan persoalan yang terkait dengan Ahok dan juga Rizieq Shihab. Di media sosial pun bertebaran meme dan juga ungkapan yang mendukung keduanya seperti layaknya dewa dan juga mencaci mereka.
Publik pun digiring menjadi dua kubu yang saling berlawanan. Kubu yang anti-Ahok, seolah-oleh pasti menjadi kubu yang pro-Rizieq. Sebaliknya, kubu yang anti-Rizieq seolah-olah pasti pro-Ahok.
Pak Ahok dan Tuan Rizieq Shihab, kami sebagai bagian dari rakyat Indonesia ini sejatinya sudah bosan dengan berbagai isu di media, baik di media massa maupun di media sosial, terkait dengan sepak terjang kalian berdua.
Kami bosan dengan retorika Pak Ahok yang seoah-olah anti-korupsi tapi nyatanya menggusur warga miskin dengan brutal. Kami bosan dengan retorika Pak Ahok yang mengatasnamakan revitalisasi sungai dan ruang terbuka hijau dalam menggusur warga miskin namun di sisi lain mengijinkan reklamasi Teluk Jakarta yang singkirkan nelayan dan merusak lingkungan.
Kami juga bosan dengan kata-kata Tuan Rizieq Shihab yang kerap menebar penghinaan dan kebencian terhadap kelompok yang berbeda pandangan dengannya. Kami muak dengan kata-kata yang penuh kebencian muncul dalam forum yang mengatasnamakan agama. Kami bosan dengan kekerasan atas nama apapun, termasuk atas nama agama.
Ketika media massa sibuk memberitakan sepak terjang Ahok dan Rizieq. Ketika para pengguna media sosial sibuk memuja Ahok dan Rizieq seperti layaknya dewa. Ketika para pemuja kedua orang itu saling menghujat. Para petani di beberapa daerah resah karena tanahnya hendak digusur dijadikan bandara internasional. Para petani resah karena tanahnya hendak dijadikan pabrik semen. Para petani resah karena pekerjaannya sebagai petani justru dikriminalisasi.
Dan media massa memilih menyoroti sepak terjang kedua orang itu, daripada persoalan petani yang digusur tanahnya dan dikriminalisasi. Kami bosan. Kami bosan dengan berita-berita tentang Ahok dan Rizieq Shihab yang membuat kita semua lupa terhadap persoalan yang lebih besar dalam kehidupan rakyat jelata. Ya..kami sudah bosan, bahkan mulai muak.
Sumber foto:https://www.salam-online.com/2016/11/hari-ini-gelar-perkara-kasus-penistaan-agama-di-mabes-polri-habib-rizieq-sebagai-ahli-ahok-absen.html
Ikuti tulisan menarik firdaus cahyadi lainnya di sini.