x

Iklan

Rico Supriyadi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Dari Ikan Aku Belajar

Siapa yang tak kenal ikan, makhluk ciptaan Allah SWT yang satu ini selain memiliki manfaat yang kompleks juga mempunyai sebuah pelajaran luar biasa

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Siapa yang tak kenal ikan, makhluk ciptaan Allah SWT yang satu ini selain memiliki manfaat yang kompleks juga mempunyai sebuah pelajaran yang bisa kita terapkan sehari-hari.

Ikan, ya, dari namanya kita sudah mengetahui bahwa ikan atau pisces adalah makhluk yang hidup dalam air. Tapi, tidak semua yang hidup dalam air dapat dikatakan sebagai ikan, contohnya paus dan lumba-lumba, mereka tidak bisa dikatakan sebagai ikan karena ikan bernafas dengan insang sedangkan paus dan lumba-lumba bernafas dengan paru-paru melalui hidung, ya paus dan lumba-lumba memiliki hidung hanya saja bentuknya tidak sama dengan hidung manusia. Ikan berkembang biak dengan bertelur sedangkan paus dan lumba-lumba  berkembang biak dengan cara melahirkan dan banyak hal yang membedakan antara paus dan lumba-lumba dengan ikan, seperti tubuhnya ditutupi kulit bukan sisik, memeliki ekor yang bentuknya horizontal, mempunyai kelopak mata dan lain sebagainya. Bisa disimpulkan bahwa yang mirip dengan ikan bisa dikatan bukan ikan apa lagi yang hanya berada di dalam air saja seperti penyelam, rumput laut dan bangkai kapal adalah pasti bukan ikan. Hehe

Setelah mengetahui apa saja yang bisa disebut ikan ternyata mengonsumsi ikan juga memiliki kelebihan yang kompleks. Mengonsumsi ikan selain bermanfaat untuk kantong karena harganya yang relative murah juga sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Asam lemak omega 3 dalam tubuh ikan telah terbukti manfaatnya bagi kesehatan jantung. Studi para ahli dari Harvard school of public health menyimpulkan, makan sampai dua porsi ikan dalam seminggu dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung tiga kali lipat. Juga beragam manfaat lain dari mengonsumsi ikan seperti meningkatkan kecerdasan otak, menekan risiko kanker payudara, kanker kolon dan kanker prostat, menyehatkan mata, merawat kulit mengatasi depresi dan lain sebagainya. Jadi, untuk mahasiswa dan anak kost, ketika kantong sudah terasa lebih luas bagian dalamnya karena “sesuatu” yang mengisi kian menipis, menonsumsi ikan bisa dijadikan jalan terbaik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Satu lagi yang luar biasa dari ikan dan hal ini bisa dijadikan pelajaran untuk kehidupan sehari-hari, yaitu berapa lamapun ikan hidup di laut akan tetapi selama dia masih hidup dagingnya tidak akan terasa asin. Ya ikan selama hidupnya tidak terpengaruh oleh lingkungan. Ini hal yang bisa diambil untuk menapaki kehidupan ini. Bukan tempat yang menjadikan diri kita hebat. Tapi kita sendirilah yang akan membuat diri kita hebat, karena menjadi luar biasa di tempat yang luar biasa adalah biasa tapi menjadi luar biasa di tempat yang biasa barulah luar biasa.

Tak masalah jika bergaul dengan orang-orang yang “kurang baik” selama kita mempunyai benteng keimanan yang kuat, karena dengan bergaul dengan mereka kita akan tahu mana yang baik dan mana yang buruk atau lebih jauh lagi kita bisa menyadarkan mereka dengan kata-kata yang halus karena perkataan akan lebih di dengar oleh orang lain jika kita telah mengenal terlebih lagi dekat dengan orang itu.

Jadi guys, bagaimanapun perubahan zaman sekarang ini dengan warna warni kerusakan moral dan kerapuhan akhlak tak akan membuat kita terwarnai oleh hal-hal yang negative seperti itu tapi dengan keimanan dan terus berusaha memperbaiki diri, bukan kita yang diwarnai oleh dunia tapi kita lah yang akan mewarnai dunia. Ya dari ikan itu aku belajar.

Ikuti tulisan menarik Rico Supriyadi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler