x

Iklan

Abdul Hadi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mendekati Pilgub, Elektabilitas Pasangan Agus-Sylvi Terus Menguat

salah satu faktor yang meningkatkan elektabilitas Agus-Sylvi karena masyarakat menganggap mereka sebagai antitesa dari Ahok.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dukungan kepada pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni semakin tidak terbendung menjelang pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta yang hanya tinggal hitungan hari ke depan. Pasangan ini terus menuai dukungan dari masyarakat dikarenakan mereka dianggap sosok yang paling tepat untuk memimpin Jakarta 5 tahun ke depan.

Menguatnya dukungan kepada pasangan Agus-Sylviana, tentunya tidak terlepas dari penerimaan yang baik dari masyarakat Jakarta kepada mereka berdua di tengah kebingungan masyarakat dalam menentukan pilihan politik untuk memilih pemimpin.  

Hal itu juga tidak terlepas dari keberhasilan pasangan Agus-Sylvi yang menyambangi  masyarakat Jakarta pada saat kampanye. Hampir disetiap tempat yang dikunjungi, pasangan ini selalu melebur dan disambut antusias oleh warga. Bahkan tidak sedikit pula diantara mereka yang memeluk Agus karena melihat kesantunanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut hasil Lingkaran Survei Indonesia (LSI), yang disampaikan Ardian Sopa saat merilis hasil survei di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun Jakarta Timur, Jumat (10/2/2017). Pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, memiliki elektabilitas 30,9 persen, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat memiliki elektabilitas 30,7 persen, sedangkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, hanya memiliki elektabilitas 29,9 persen. 

Sebelumnya, Rabu, (8/2/2017) Dani Akhyar, Managing Director Lembaga Manilka Research and Consulting juga merilis hasil survei di Pulau Dua Resto, Senayan Jakarta Pusat. Dari hasil survei yang disampaikan juga menempatkan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni pada posisi teratas 38,61 persen, pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat 21,70 persen,  dan pasangan Anis Baswedan-Sandiaga Uno 25,25 persen.

Dari perolehan hasil survei dua lembaga independen tersebut, sudah terlihat sebenarnya keinginan masyarakat Jakarta yang membutuhkan sosok pemimpin baru untuk membangun Jakarta yang berpihak pada kepentingan rakyat kecil. Kecenderungan meningkatnya elektabiltas pasangan Agus-Sylvi pada posisi lebih tinggi lagi, tentunya masih sangat terbuka lebar. Mengingat masih ada beberapa hari ke depan sebelum pelaksanaan pencoblosan yang dapat dimaksimalkan dalam rangka konsolidasi memperkuat perolehan dukungan dari warga Jakarta.

Tingginya elektabilitas pasangan Agus-Sylvi, juga tidak terlepas dari kekecewaan warga Jakarta pada pasangan Basuki Thajaja Purnama alias Ahok, yang tersandung kasus “penistaan agama” dan dianggap tidak dapat menghargai ulama sebagai panutan masyarakat dengan baik.

Rangkaian beberapa peristiwa tersebut, telah melukai perasaan umat muslim yang merasa agama mereka telah direndahkan oleh ucapan Ahok yang kebetulan memiliki keyakinan lain dan dianggap mencampuri privasi agama Islam terkait Al Maidah 51. Lantaran ucapan tersebut, saat ini Ahok terpaksa berurusan dengan pengadilan yang siap menjerat.

Selain itu, “intimidasi” yang dilakukan saat persidangan pada KH Ma’ruf Amin selaku Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang juga merupakan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), telah membuat warga NU DKI Jakarta dan umat Islam lainnya merasa tersinggung, karena ulama yang mereka segani seoalah diperlakukan dengan tidak baik.

Disisi lain, pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni selalu tampil lebih teduh dan memukau, penuh kesantunan, dan sangat menghargai ulama. Duet mereka berdua dianggap pasangan yang ideal mewakili figur sipil dan militer.

Sebagai seorang mantan prajurit yang terakhir berpangkat Mayor, Agus tumbuh dan terbentuk dari kedisiplinan jiwa militer yang tegas, teruji dalam berbagai medan perjuangan, namun tetap santun dalam kepribadian. Tentunya sangat tepat berpasangan dengan sosok Sylviana Murni yang sudah sangat berpengalaman dalam dunia PNS selama 30 tahun lebih, dan  memahami berbagai permasalahan yang ada dilingkungan Pemprov DKI Jakarta.

Berangkat dari itu semua, tentunya tidaklah berlebihan jika warga Jakarta beramai-ramai memberikan dukungan pada mereka berdua dengan harapan melahirkan sosok pemimpin baru yang dapat merubah wajah Jakarta menjadi lebih baik tanpa menindas, menyakiti, dan melukai mereka yang lemah.

Jakarta adalah Ibu Kota Negara yang harus dipersembahkan untuk rakyat, bukan untuk para konglomerat, dan buka juga untuk teman sejawat. Jakarta adalah milik warganya yang harus merasakan nikmatnya pembangunan untuk menjemput kesejateraan bersama. Selamat memilih calon pemimpin rakyat.

Ikuti tulisan menarik Abdul Hadi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler