x

Iklan

Daeng

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Jakarta Tanpa Ahok

SADARKAH ANDA bahwa ternyata Jakarta sudah “ditinggalkan” Pak Ahok lebih dari tiga bulan? Tepatnya ketika posisi beliau digantikan sementara oleh Pak Sony

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Jakarta Tanpa Ahok

=================

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Oleh: Abu Qawwam

SADARKAH ANDA bahwa ternyata Jakarta sudah “ditinggalkan” Pak Ahok lebih dari tiga bulan? Tepatnya ketika posisi beliau digantikan sementara oleh Pak Sony sejak akhir Oktober 2016 silam?

Dan apakah yang dirasakan Jakarta tanpa kehadiran Pak Ahok?

Ternyata JAKARTA BAIK-BAIK SAJA.

Suasana tetap stabil, tidak ada kekacauan. Tidak ada kerusakan akibat salah manajemen. Jakarta tetap mampu mengatur dirinya sendiri.

Tiga bulan tanpa Pak Ahok Jakarta tetap bisa dikelola dengan baik. Semua tugas terlaksana dan birokrasi berjalan seperti biasanya.

Tiga bulan tanpa Pak Ahok Jakarta terasa lebih tenteram dan damai. Tidak ada bising dan hiruk pikuk dalam berita. Tidak ada teriak tangis korban penggusuran, tidak ada yang syok akibat dibentak-bentak. Tidak ada caci maki di televisi. Tidak ada pertikaian dan pertengkaran.

Tentu saja selalu ada keributan di media massa. Tapi keributan dan kekacauan itu tidak mengikuti Jakarta, melainkan mengikuti Pak Ahok. Jakarta tetap baik-baik saja. Dan ternyata Pak Sony menjalankan tugasnya dengan cara yang baik.

Artinya, ada atau tidak adanya Pak Ahok, Jakarta akan mampu menapaki masa depannya sendiri. Jakarta dipenuhi oleh ribuan orang pintar, jenius, bertanggung jawab dan kapabel dalam urusan pemerintahan.

Jakarta bukan tipe tempat yang “kalau saya tinggal maka akan hancur”.

Jakarta adalah tempat di mana “mati satu tumbuh seribu. Esa hilang dua berbilang”.

Anda boleh membela Pak Ahok mati-matian seandainya ketiadaan beliau membuat Jakarta ini hancur lebur. Tapi nyatanya tiga bulan ini Jakarta tetap berjalan dalam alur yang baik dan stabil.

Mudah-mudahan sih menjadi semakin baik lagi.

Bahkan, seandainya Pilkada ditunda sampai 2019 saja, rasa-rasanya Pak Sony ini bisa memegang tampuk pemerintahan di DKI dengan aman dan terkendali.

Sebaliknya, apa yang akan terjadi seandainya Pak Ahok kembali ke tampuk kekuasaan?

Mari berpikir jernih.

Dua tahun terakhir ini kita sudah merasakannya sendiri. Semua kegaduhan ini mengikuti beliau terus menerus. Tak perlu saya rinci satu persatu karena semua jejak media bisa Anda baca dengan sangat jelasnya.

Ikuti tulisan menarik Daeng lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler