x

Iklan

Pevi Revina

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Kolesterol pada Ibu Hamil

pengertian kolesterol, penyebab kolesterol tinggi dan kolesterol pada ibu hamil

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kolestrol merupakan lemak yang terdapat di dalam aliran darah atau sel tubuh yang sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa hormon. Namun, apabila kadar kolestrol dalam darah berlebihan, maka bisa mengakibatkan penyakit, termasuk penyakit jantung koroner dan stroke. Kolestrol secara alami bisa dibentuk oleh tubuh, selebihnya di dapat dari makanan hewani, seperti daging, unggas, ikan, margarin, keju, dan susu. Adapun makanan yang berasal dari nabati, seperti buah, sayur, dan beberapa biji-bijian, tidak mengandung kolestrol.

Memang pada umumnya kolestrol tinggi diderita oleh orang gemuk, namun tidak menutup kemungkinan orang yang kurus ataupun orang yang sedang hamil juga bisa mengalaminya. Apalagi dengan mengonsumsi makanan yang rendah serat namun lemaknya tinggi. Selain faktor makanan, kolesterol yang tinggi juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan. Oleh sebab itu, semua orang baik kurus apalagi gemuk, belum pernah menderita kolestrol apalagi yang sudah pernah mengalaminya, perlu menjaga makanan dengan mengurangi kadar kolestrol. Caranya antara lain dengan memperbanyak konsumsi makanan berserat.

Ketika seorang wanita hamil, maka  peningkatan kolestrol dikhawatirkan akan mempengaruhi kesehatan janin. Perlu diketahui bahwa peningkatan kolesterol selama kehamilan tidak akan bermasalah bagi ibu dan janin. Akan tetapi, apabila diperparah dengan tingkat tinggi sebelum konsepsi, maka dapat  menyebabkan hipertensi dan risiko lainya selama kehamilan dan pertumbuhan janin. Untuk itu, penting ibu hamil mengetahui berapa besar peningkatan kolestrol selama kehamilan untuk dapat mengontrol kesehatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peningkatan kolestrol selama kehamilan belum ditentukan secara pasti akan tetapi dalam pedoman kadar normal masih menggunakan kadar kolestrol kurang dari 200 mg/dL sehingga disarankan ibu hamil paling tidak ada dibawah angka kadar kolestrol tersebut. Meskipun demikian peningkatan hendaknya tidak terlalu ekstrem apalagi hingga dikategorikan tinggi dan beresiko diatas angka normal tersebut.

Kolestrol dapat membantu ibu hamil diantaranya dalam membuat beberapa hormon yang dibutuhkan selama kehamilan. Kolestrol ini merupakan lemak yang berwarna kuning yang dapat membentuk seperti lilin diproduksi oleh organ liver dan tidak larut di dalam darah. Meskipun terkadang kolestrol dikhawatirkan akan menganggu kesehatan ibu hamil akan tetapi kolestrol memiliki fungsi penting di dalam tubuh manusia diantaranya untuk menjaga dinding sel, membuat vitamin D, dan membuat empedu acids.

Pada ibu hamil LDL atau jenis kolestrol jahat yang biasanya dikhawatirkan oleh banyak orang kini memiliki peranan penting dalam membentuk dan mendukung proses kehamilan. Bahkan apabila ibu hamil kekurangan LDL seringkali mengakibatkan kelainan dalam kongenital. Sehingga pada kehamilan trimester kedua kadar LDL cenderung meningkat dan pada usia 3 bulan ke atas akan membentuk sempurna dan menghasilkan hormon progesterone.

Kadar kolesterol tinggi selama kehamilan diperlukan untuk membuat hormon steroid, seperti estrogen dan progesteron, yang sangat penting untuk membawa kehamilan untuk jangka panjang. Pertumbuhan bayi menggunakan kolesterol pada tingkat tinggi untuk otak yang sehat dan perkembangan anggota badan.

Kadar kolesterol meningkat secara alami selama trimester kedua, puncak selama ketiga dan biasanya kembali normal sekitar empat minggu setelah melahirkan. Scott mengatakan kebanyakan ahli jantung menyarankan agar kadar LDL buruk kurang dari 100 mg / dL dan kolesterol HDL yang baik harus lebih besar dari 60 mg / dL. Ketika wanita hamil, kadar kolesterol nya meningkat 25 sampai 50 persen, dan untungnya, tingkat HDL tampaknya meningkatkan lebih.

Meskipun demikian kolesterol yang tinggi selama kehamilan dapat menyebabkan hipertensi akibat kehamilan, yang dapat mengancam kehidupan sang ibu dan anak. Kolesterol rendah dapat menyebabkan persalinan prematur dan berat lahir rendah. Studi juga menunjukkan bahwa kolesterol tinggi telah memiliki merugikan mempengaruhi pada keturunan ibu, baik di dalam rahim dan di kemudian hari. Sebagai contoh, menurut Jantung dan Stroke Foundation of Canada, anak-anak yang ibunya memiliki kolesterol tinggi sebelum hamil adalah lima kali lebih mungkin untuk memiliki kolesterol tinggi sebagai orang dewasa.

Dalam kondisi normal, dokter mungkin meresepkan statin untuk menurunkan kadar kolesterol namun penelitian telah menunjukkan bahwa obat mengurangi kolesterol yang terhubung ke kelainan pada perkembangan fisiologis bayi  .

Sebaliknya, cara terbaik untuk menjaga kadar kolesterol sehat selama kehamilan adalah makan diet seimbang dengan buah-buahan, sayuran dan serat, menghindari lemak jenuh dan olahraga pada tingkat yang disetujui oleh dokter. Juga perlu diingat bahwa tubuh Anda hanya membutuhkan sekitar 300 kalori tambahan per hari untuk mendukung Ibu hamil serta bayi yang dikandung. Intinya adalah selama kehamilan berlangsung ibu hamil harus bisa menjaga kesehatan.

 

Ikuti tulisan menarik Pevi Revina lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB