x

Iklan

Syarifuddin Abdullah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Kicauan Donald Trump di Medsos dan Arah Kebijakan Amerika

Rumusan kalimatnya diolah secara cermat, ringkas padat, pesannya jelas, sebisa mungkin tidak multi-tafsir, dan ada sentuhan emosional Donald Trump.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Rata-rata dalam 1 x 24 jam, lima sampai tujuh kali, Presiden Amerika Donald Trump meng-update statusnya di Medsos, terutama di Twitter (@realDonaldTrump) dan Facebook (@DonaldTrump, https://web.facebook.com/DonaldTrump/).

Selama sebulan terakhir, isinya umumnya tentang rencana kebijakan, atau kebijakan yang sudah diambil, agenda harian kepresidenan, ucapan selamat kepada figur yang ditunjuk untuk jabatan tertentu, atau sikap pribadinya terhadap isu-isu tertentu, atau bahkan sesekali menyinggung kegiatan anggota keluarganya.

Karena itulah postingan-postingan Trump di Medsos dapat dijadikan sumber pertama dan utama untuk memprediksi arah kebijakan Donald Trump terhadap isu tertentu, baik di tingkat nasional Amerika maupun kebijakan globalnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saya bahkan memperkirakan, dinas-dinas intelijen di berbagai negara telah membentuk satu tim khusus untuk memonitor dan menganalisis setiap postingan Donald Trump di Medsos.

Alasannya sederhana, selama hampir satu bulan menghuni Gedung Putih, semua kebijakan resmi yang telah diambil oleh Donald Trump, sejak dilantik pada 20 Januari 2017, diawali dengan kicauan di akun Medsosnya.

Pada awalnya, saya – dan mungkin banyak orang lain – berasumsi kicauan Trump di Medsos yang dapat dikategorikan aktif tersebut, dikelola sebuah tim khusus di Gedung Putih, seperti halnya pemimpin di negara-negara lain. Ini normal. Tapi setelah mencermatinya, saya berkesimpulan, sebagian postingannya diketik sendiri oleh Donald Trump.

Harian The New York Times pernah mengutip pernyataan staf di West Wing (secara bahasa berarti Sayap Barat, komplek kantor kepresidenan di lingkungan Gedung Putih, mirip dengan Setneg di Indonesia), yang mengatakan bahwa sejak Donald Trump masuk ke Gedung Putih, mereka ketiban pekerjaan tambahan baru: memonitor setiap postingan Donald Trump di Medsos. Dan yang pasti, postingan itu juga menunjukkan kualitas personal dan intelektualitas Donald Trump.

Bahkan seorang staf di National Security Council, yang juga berkantor di West Wing mengatakan, merasa terpaksa terus menerus memonitor postingan Trump di Medsos agar bisa merumuskan konsep pernyataan dan/atau kebijakan Gedung Putih terhadap berbagai isu, yang seirama dengan postingan Donald Trump di Medsos. Pernyataan ini memberikan kesan bahwa para staf Gedung Putih itulah yang mengikuti ritme postingan Trump di Medsos. Bukan sebaliknya.

Meskipun begitu, ada satu poin yang unik: sejauh ini, berbagai tayangan gambar video ataupun foto yang telah dipublikasikan, nyaris tidak ada yang memperlihatkan Donald Trump terlihat sedang memegang atau mengutak-atik tuts di handphone.

Dan bukan perkara gampang menuangkan satu gagasan/ide, dalam kicuan tertulis yang jumlah hurupnya terbatas (di Twitter misalnya, normalnya hanya 140 karakter/hurup termasuk spasinya), dan karena itu, rumusan kalimatnya mesti diolah secara cermat, ringkas padat, pesannya jelas, dan sebisa mungkin tidak multi-tafsir.

Kalimatnya memang terkesan sangat sederhana dan relatif mudah dipahami. Saya bahkan menggunakannnya sebagai materi belajar bahasa Inggris. Tapi justru “kesederhanaannya” itulah yang membuatnya istimewa. Karena disitu ada nuansa intelektualitas, kedalaman pemahaman tentang suatu tema/isunya, yang notabene berkaitan langsung dengan arah kebijakan sebuah negara super power, dan tentu saja sentuhan emosional yang menggambarkan karakter seorang Donald Trump.

Sekedar contoh, terkait dengan kritikan media-media utama terhadap managemen pemerintahan Gedung Putih, pada 18 Februari 2017, Donald Trump membalas dan menyindir dengan twit begini: “Don’t believe the main stream (fake news) media. The White House is running VERY WELL. I inherited a MESS and am in the process of fixing it.” [Jangan percaya berita bohong yang dipublikasikan oleh media-media utama. Gedung Putih dikolola dengan SANGAT BAIK. Saya mewarisi kekacauan, dan sedang dalam proses untuk memperbaikinya].

Tentang agendanya di hari libur, pada 18 Februari 2017, Donald Trump ngetwit begini “Will be having any meetings this weekend at the Southern White House. Big 5.00 P.M. speech in Melbourne, Florida. A lot to talk about!” (Akhir pekan ini, ada banyak sekali pertemuan di bagian selatan Gedung Putih. Yang paling utama, jam 05.00 sore, berpidato di Melbourne, Florida. Banyak hal yang akan dibicarakan”.

Bahkan sesekali Trump menyelipkan kegiatan keluarganya. Pada 17 Februari 2017, Trump ngetwit: “I have some company with me today - heading to Marine One earlier today! Ivanka Trump & Jared on their way as well! #Family” [Hari ini saya punya agenda pertemuan. Berangkat menuju Marine One pagi hari! Invanka dan Jared juga akan ikut bergabung, #keluarga].

Maka jika ingin mengamati dinamika internal Gedung Putih dan rencana-rencana kebijakan Amerika selanjutnya, barangkali akun Medsos Donald Trump dapat dijadikan sebagai jendela untuk mengintipnya.

Syarifuddin Abdullah | Senin, 20 Februari 2017 / 24 Jumadil-ula 1438H.

Ikuti tulisan menarik Syarifuddin Abdullah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler