x

Iklan

Asep Rizal

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Keluh Kesah Warga Desa Puncakbaru Kab Cianjur: Kami Hanya Menangis Ketika Saudara Kami Meninggal ,,,

Pemprov Jabar Dan Pemkab Cianjur Tega Bohongi Warga Desa Puncak Baru ,,,

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pemprov Jabar Dan Pemkab Cianjur Tega Bohongi Warga Desa Puncak Baru ,,,
_________________________________________________________________________________
 
Coretan Sesaat : 
 
Hal tersebut jelas terkatakan oleh Penduduk Warga Desa Puncakbaru Kabupaten Cianjur Jawa Barat,ketika saya bersama rekan-rekan Pegiat Webb Desa dari BP2DK  mengunjungi Wilayah Pemerintahan Desa disana.
 
"Ah,,sayamah enggak bisa Ngomongin apa-apa ,,den ,,da disinimah warga telah pada pasrah,ketika mereka akan mengunjungi saudaranya , atau akan melakukan kegiatan perekonomian warga telah pasrah, jalan butut hanya sejengkal , kecil licin ketika hujan ,dan bahkan orang-orang yang menggunakan kendaraan pada celaka saya telah biasa mendengarkan keluh kesah mereka , ya dalam hal mengenai rencana Pemkab Cianjur khususnya akan segera memperbaiki jalan ini mah sudah terdengar begitu lama ,dari dulu cuma Realisasinya saja sampai kini belum terwujud,,!" Ungkapan tersebut terlontar dari Kepala Desa Puncakbaru ketika itu.
 
"Bagaimana masayarakat mau maju, kalau jalan untuk kegiatan perekonomian warga masyakat tidak segera diperbaiki, semua terbengkalai, warga bertahan apa adanya , Pemkab Cianjur Hanya diam seribu bahasa ketika membahas hal tentang Infrastrukture Jalan Utama yang bisa menghubungkan wilayah Pemdes Puncak Baru dengan Pemerintahan Kecamatan misalnya ,, saya sering bertanya kepada para Pejabat di Pemkab Cianjur Khususnya ,,namun jawabannya tetap sama ,,Entah ,,, Katanya,,!" Seorang Pemuda Putra Daerah setempat sempat ikut nimbrung ngobrol melengkapi keluhkesahnya Para Pegawai Desa setempat.
 
Harapan warga disana semua sama, yakni mereka menginginkan Infrastrukture Utama Pemdes dengan Jalan Pwnghubungnya kewilayah Perkotaan yang berjarak sekitar 25 Kilometer   secepatnya diperbaiki . 
Dalam  hal tersebutpun jelas ada Celah Solusi yakni Anggaran Dana Undang-undang Desa Untuk Desa setempat , namun Mereka Para Pegiat Desa ,para Pelaku Pemdes setempat ketakutan sendiri ketika Mereka melihat Juklak-juknis Dana Desa (DD) Tersebut dipergunakan untuk Inftastukture Jalan Utama Desanya , karema bila melihat kenyataan bahwa aturan dan Mekanisme UU Desa itu Prioritasnya adalah untuk Infrastrukture Penunjang ,Jalan Kampung misalnya yang lebih parah lagi keberadaannya bila hal tersebut dibanding-bandingkan.
 
"Ya,,,kita bayangkan saja, Infrastukture Jalan Utama Pemdes Puncakbaru tersebut hanya berupa Jalan Setapak dan hanya terdiri dari Jalan Bebatuan yang hanya dilengkapi oleh Warga Yang terlewati akses jalan utama itu, lalu kita bayangkan saja Desa Puncakbaru itu terdiri dari 7 Dusun yang pada intinya jalan Pedusunan wilayah Pemdes Puncakbaru sangat sulit digambarkan oleh kata-kata ketika Kampung-kampung atau dusun-dusun mereka diguyur Hujan ,coba,,seberapa licinnya jalan warga ketika warga didera kebutuhan untuk meningkatkan taraf hidup mereka guna menjual hasil tani traditional misalnya,,! Seorang Pemuda Warga Desa setempat yang nama dan identitasnya ingin disembunyikan oleh Penulis melengkapi keluh-kesahnya warga yang lainnya.
 
"Yang Paling Ngeri disini ketika warga Masyarakat disini mengalami Sakit Keras , dan perlu Mobil Pengangkut,kami sering lihat mereka ditandu melewati Puluhan Kilometer untuk menuju ke jalan yang telah ada Angkot disana , saya juga ingin bertanya , adakah Pemerintah mendengar keluhan kami warga Desa Puncakbaru?,,lalu sayapun berkesimpulan mungkin hal tersebut akan terjadi sampai Kiamat itu tiba, dan warga Masyarakat disini tak akan menikmati jalan Bagus ,sampai mereka mati berkalang tanah,,,?" Diapun bicara berapi-api ketika itu.
 
"Lalu,,,anginpun hanya mengabarkan ,bahwa Warga disana Menangis ketika saudaranya meninggal Tak Terobati Karena Mobil Pengangkutnya Pergi,,,
 
Asep Rizal.

Ikuti tulisan menarik Asep Rizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler