x

Iklan

Labuan Hati

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Maria, Hati yang Masih Luka (Di balik Film Labuan Hati)

Ada luka yang menganga di hati Maria. Luka yang ditorehkan oleh mantan kekasihnya. Luka itu tak juga mengering meskipun sudah dua tahun berlalu

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

“Mungkin buat dia, saya bukan yang terbaik…” (Maria)

Ada luka yang menganga di hati Maria. Luka yang ditorehkan oleh mantan kekasihnya. Luka itu tak juga mengering meskipun sudah dua tahun berlalu. Cincin yang membuatnya terkenang pada mantan kekasihnya masih saja ia simpan. Bayang-bayangnya juga masih terngiang dalam perasaan dan benak Maria, membuat hatinya membeku dan mengeras tanpa diminta.

Maria seorang gadis dari pesisir Sulawesi Utara yang menjadikan laut sebagai nafasnya. Laut adalah alam di mana ia tumbuh dan berkembang. Ia seorang free diver sejak usia kanak-kanak, hasil bentukan alam di mana ia lahir.

Sejak ditinggalkan oleh kekasihnya dua tahun lalu, hidup Maria memang berlanjut seperti biasa. Sudah setahun terakhir ia bekerja di resort di Pulau Sebayur, sebagai guide bagi turis yang datang ke kepulauan Komodo dengan tujuan akhir Pulau Sebayur. Namun ia masih menutup pintu hatinya dan menolak kedatangan cinta baru. Sebab Maria pernah tahu rasanya begitu mencintai. Ia juga tahu dan betapa dalamnya luka yang ditimbulkan saat perasaannya terpaksa berhenti. Perpisahannya dengan mantan kekasihnya memang begitu membekas dan menyisakan trauma.

“Kenapa putus kamu?” tanya Indi pada Maria

“Mungkin buat dia, saya bukan yang terbaik Kak…” jawab Maria lemah.

Sungguh Maria tidak tahu. Ia selalu dirundung pertanyaan apakah ada yang salah dengan dirinya, sikapnya, atau tubuhnya sehingga kekasihnya memilih pergi. Sudah setahun Maria berusaha melarutkan pertanyaan-pertanyaan pelik itu di kedalaman laut. Ia menyelam dan berenang bersama ikan-ikan dan terumbu karang, namun tak kunjung mendapat jawaban.

Hingga kemudian Maria bertemu dengan Indi dan Bia, dua perempuan yang Maria temani menjelajahi keindahan alam Labuan Bajo. Selama tujuh hari bersama, Indi dan Bia secara tak sengaja membuka mata Maria tentang bagaimana merawat luka dan bagaimana melepaskan opini-opini yang selama ini mengungkung hatinya.

Kali ini Maria menyelam dengan sebebas-bebasnya dan seringan-ringannya. Ia tidak lagi membiarkan dirinya terseret arus dengan mudah. Maria akhirnya tahu bahwa cinta layaknya lautan Labuan Bajo, makin luas kau jelajahi makin berwarna-warni terumbu karang yang akan kau temui. Cinta layaknya pantai yang masih bersedia menerima serbuan ombak berkali-kali, karena cinta berarti memberi dengan ikhlas hati.

Namun kehadiran Mahesa membuka perspektif  baru di mata Maria. Mahesa adalah instruktur diving yang menemani perjalanan Maria, Indi, dan Bia. Selama berinteraksi dengan Mahesa, perempuan itu percaya bahwa hubungan cinta yang tulus tidak mustahil untuk dijalani.

Apa yang selanjutnya terjadi pada hati Maria? Bisakah luka yang telah berhasil ia tutup akan sembuh selamanya atau justru makin menganga? Haruskah ia membiarkan dirinya kembali terbawa arus? Saksikan kisah Maria selengkapnya di film Labuan Hati besutan sutradara muda idealis Lola Amaria yang akan ditayangkan 06 April 2017 nanti. Saatnya hati berbicara.

Teaser Film Labuan Hati

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ikuti tulisan menarik Labuan Hati lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu