x

Iklan

edriana noerdin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Ahok yang Salah Ruangan Kok KPU yang Disalahkan

Mas Anies dan Bang Sandi sudah berada di ruang VIP sejak pukul 19.20 karena dalam undangan acara tsb dimulai jam 19.30.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pemimpin yang emosional

By: Edriana Noerdin

Malam ini saya menghadiri rapat Pleno KPUD DKI Jakarta ttg penetapan hasil pilkada DKI putaran 1 dan penetapan Paslon yang akan maju pada putaran kedua di Hotel Borobudur. Ruangan tersebut sangat besar dihiasi secara meriah dengan 2 screen raksasa kiri kanan, dipenuhi oleh wartawan dan camera2 TV, dan di luar banyak sekali staff KPUD sebagai penerima tamu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Sebelum acara dimulai saya menunggu di Coffee Shop dekat Flores room. Mas Anies dan Bang Sandi sudah berada di ruang VIP sejak pukul 19.20 karena dalam undangan acara tersebut di mulai jam 19.30.

2. Sekitar jam 19.50 rombongan Pak Ahok yang cukup banyak orangnya melintas didepan coffee shop menuju ruangan Flores room. Dan kemudian saya berjalan pelan2 di belakang rombongan tersebut. Begitu rombongan pak Ahok masuk ruangan saya menuju meja penerima tamu untuk mengisi buku tamu. Sambil bertanya pada penerima tamu kenapa acara baru dimulai dan mereka mengatakan karna pak Ahok baru datang.

3. Jam 19.55 ketika saya masuk ruangan saya berpapasan dengan Pak Ahok yang sedang marah-marah sambil mengeluarkan kata-kata penuh kemarahan antara lain yang jelas saya dengar yaitu "saya mau di diskualifikasi juga ga takut", dan banyak lagi umpatan kata2 lainnya. Suasananya sangat tegang karena pak Ahok keluar ruangan dengan penuh kemarahan, sambil tergesa-gesa dan suasana sangat crowded karena banyak sekali wartawan yg mengikutinya. Mungkinkah ini memang cara pak Ahok untuk mendapatkan perhatian wartawan? Wallahualam....

Saya melihat pak Djarot sambil senyum-senyum dan juga anggota rombongan lainnya hanya mengikuti di belakang beliau dengan muka bingung.

4. Kemudian rombongan tersebut keluar dan naik keruangan di lantai 2, namun ada beberapa anggota rombongannya yg tidak mau ikut keatas dan tetap berkeliaran dibawah walau teman-temannya meneriaki mereka untuk naik dan kumpul di lantai 2. Saya bertanya-tanya kenapa pak Ahok sudah menyiapkan ruangan di lantai 2? Ruangan apakah itu?

5. Kemudian saya kedepan dan menghampiri serta menyalami Mas Anies dan Bang Sandi. Waktu itu jam menunjukkan pukul 19.55. Lalu saya bertanya kepada Mas Anies dan Bang Sandi kenapa Pak Ahok keluar sembari ngamuk marah-marah? Mas Anies dan Bang Sandi mengatakan tidak tahu dan juga terlihat bingung. Begitu pun tamu-tamu yg duduk di bangku paling depan tsb juga mengatakan pak Ahok masuk dan tiba-tiba keluar dengan rombongannya sambil marah-marah.

6. Jam 20.07, akhirnya setelah semua kehebohan tersebut berlalu, acara dimulai dengan dibuka oleh tarian betawi lalu disusul dengan pembacaan doa dan kumudian pidato penetapan hasil pilkada putaran 1 dan pengumuman Paslon yang masuk pada putaran ke 2. Kemudian acara tetap berjalan sesuai dengan susunan acara yang sudah ditetapkan dalam Undangan.

Note:

Saya sangat shock menyaksikan seorang pemimpin yang bisa begitu tiba-tiba meletup kemarahannya di depan publik hanya karena kesalahpahamannya sendiri. Persyaratan utama seorang pemimpin adalah bisa mengontrol emosinya agar tidak selalu menimbulkan masalah dan kegaduhan sosial maupun kegaduhan politik.

Bila ada berita pembenaran atas sikap pak Ahok di media sesudahnya saya rasa itu upaya "damage control" saja karena saya menyaksikan sendiri luapan kemarahan beliau pada hal beliau yang terlambat mamasuki ruangan pertemuan.

Pelajaran yang saya ambil dari kejadian tersebut adalah: kalau kita hidup bermasyarakat maka kita harus punya tata krama, tepo sliro, toleransi dan sopan santun agar kita bisa menahan emosi dan tidak merasa selalu paling benar serta kurang sensitif pada situasi di sekeliling kita.

Semoga kita semua terhindar dari hal-hal yang buruk dikemudian hari Amiin Yarobbalalamiin..????

Ikuti tulisan menarik edriana noerdin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler