Beberapa hari yang lalu saat - saat yang ditunggu seorang pak SBY datang juga, ia diberikan kesempatan untuk bertemu dengan bapak presiden. Tujuan pertemuan ini untuk mengklarifikasi bahwa dirinya tidak andil dalam demo bela agama berbulan bulan yang lalu dimana demo tersebut sempat membatalkan beberapa kunjungan kenegaraan Jokowi ke beberapa tempat. Tapi yang bisa dipetik dari pertemuan ini adalah strategi yang dimainkan oleh Jokowi. Ia tahu kalau saja ia bertemu sebelum pilkada ia kalah oleh strategi yang dimainkan oleh SBY. Ia tahu pertemuan itu bertujuan untuk mencuci tangan dari keterkaitan sang mantan dengan gonjang ganjing politik yang timbul akibat unjuk rasa yang berlangsung.
Satu hal unik yang dapat dipetik adalah selama hampir 6 bulan pemberitaan di berbagai media, baik cetak dan online adalah tentang kasus penistaan agama serta kaitannya dengan pilkada DKI Jakarta. Ada satu kutipan unik dari seorang Mahatma Gandhi, Ia mengatakan "Those who say religion has nothing to do with politics do not know what religion is". Mungkin maksud hatinya baik. Bahwa seorang yang berpolitik harus tetap menerapkan moral moral agama yang ia anut. Tapi pada faktanya para pendukung agama masing - masing malah saling menyerang.
Satu pihak mengatakan, jangan pilih pemimpin itu dia tidak boleh menjadi pemimpin kita karena dia tidak seagama dengan kita. Di lain sisi pendukung sang pemimpin mengatakan, lihat agama mereka mengajarkan kekerasan, mari kita dukung pemimpin kita yang seagama dengan kita. Perang urat syaraf berlangsung berbulan - bulan , saling membagikan tautan berita negatif di internet. Apa sebenarnya yang bisa di cari hikmahnya dari perdebatan berbulan - bulan itu? Tidak ada , selain menunjukkan betapa bodohnya kalian memperdebatkan agama.
Berdasarkan Corruption Perception Index (CPI) oleh Lembaga Transparency International "Tahun 2016 ini, skor CPI Indonesia sebesar 37 dan menempati urutan 90 dari 176 negara yang diukur. Sementara terdapat lima (5) negara yang memiliki skor tertinggi. Negara-negara tersebut adalah Denmark (Skor 90/ Peringkat 1), Selandia Baru (90/1), Finlandia (Skor 89/ Peringkat 3), Swedia (88/4), dan Switzerland (86/5).
Fakta unik berikutnya adalah berdasarkan survey oleh Gallup Poll. Swedia, Denmark, Finlandia, Selandia Baru, dan Swiss merupakan negara - negara yang paling tidak religius di dunia. Iya, tidak religius. Delapan puluh dua persen warga Swedia tidak memiliki agama atau Atheis. Sementara Denmark 80% warganya juga Atheis. Luar biasa bukan. Mungkin bagi orang - orang yang hidup di negara yang memiliki basis agama yang kuat seperti negara kita Indonesia akan mengatakan. Aaah mereka hidup tanpa tujuan, tanpa arah, mereka masuk neraka saat mati nanti.
Enam bulan kalian berdebat soal siapa benar dan siapa salah soal agama dan politik, halaman berita cetak, online, dan televisi tidak memiliki berita lain selain berita itu. Bayangkan kalau tidak ada perdebatan agama dalam politik di negara kita. Mungkin selama enam bulan terakhir berita utama di media - media adalah Ayu Ting - Ting dan Raffi Ahmad yang sampai sekarang tidak jelas mereka sesungguhnya memiliki hubungan spesial atau tidak.
Jadi sebenarnya Ayu Ting - Ting dan Raffi Ahmad bagaimana? Karena jujur saya tidak setuju kalau Ayu Ting - Ting dengan Raffi Ahmad. Mari berdebat.
“I believe today that my conduct is in accordance with the will of the Almighty Creator” - Adolf Hitler-
Warga Indonesia
GMT+10
Ikuti tulisan menarik Alfonsius lainnya di sini.
