Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantipres) Hasyim Muzadi tutup usia pada Kamis pagi, 16 Maret 2017. Kondisi mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama sempat dikabarkan memburuk, hingga harus dirawat di Malang, Jawa Timur. Anggota Wantimpres sejak 19 Januari 2015 itu meninggal di usia 72 tahun.
Banyak yang dikenang dari sosok Hasyim: ceramahnya yang segar dan pandangannya yang kritis. Hasyim, seperti KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), sahabatnya, juga punya selera humor. Banyak cerita mengenai guyonannya. Ini beberapa di antaranya.
Pilkada dan Pil KB
Dalam beberapa momen ceramah KH Hasyim Muzadi menyindir kelakuan sejumlah politikus dengan sebuah guyonan yang mengontraskan antara pilkada (pemilihan kepala daerah) dan pil KB (Keluarga Berencana).
"Hadirin tahu apa bedanya pilkada dan pil KB?" tanyanya
Jamaah diam. Agak bingung. Lalu menunggu Kiai Hasyim menjawab pertanyaannya sendiri.
"Pilkada, kalau jadi pasti lupa. Sedangkan pil KB, kalau lupa pasti jadi," guraunya, yang disambut tawa hadirin.
(Sumber: NU Online)
NU, Muhammadiyah, dan Rokok
Dalam sebuah ceramah KH Hasyim Muzadi menyelingi dengan sebuah humor berisi kisah dan pelajaran. Berikut selingan ceramah beliau:
Sekarang NU dan Muhammadiyah itu bedanya hanya rokok saja. Dulu ribut-ribut masalah qunut (Subuh). Itu dulu. Sekarang sudah tidak ribut-ribut masalah qunut Subuh lagi karena sudah tidak sembahyang Subuh.
Dan, sekarang bedanya hanya di rokok saja. Di Muhammadiyah (rokok) haram, di NU makruh. Kalau di NU diharamkan, ada pesantren tutup, sebab kyainya "minar raki'in". Tapi, di Muhammadiyah yang merokok juga ada.
Pak Malik Fajar itu Ketua (PP) Muhamamdiyah, tapi ia merokok. Pernah berjumpa saya (di airport). "Loh, ini Muhammadiyah, kok, merokok?"
"Begini Pak Hasyim. Selagi aku merokok ini jadi NU," jawab Malik Fajar.
"Lah, terus?"
"Kalau sudah selesai, jadi Muhammadiyah lagi," jawab Malik.
(Sumber: Muslimedianews.com)
Kontek Banser
Hasyim Muzadi bercerita kalau KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pernah cerita tentang perjalanan naik pesawat dan turun di Bandar Udara Abdul Rachman Saleh, Malang. Saat kedatangannya, dia mendapat pengawalan ketat dan disambut secara meriah oleh banyak anggota Banser NU yang memegang handy talky untuk mengamankan kedatangannya.
Sayangnya, kata Hasyim, anggota Banser itu saat menghubungi rekan lainnya malah menyatakan: "Kontek. Kontek. Abdul Rachman Saleh telah mendarat di Bandara Abdurrahman Wahid."
(Sumber: Gusdur.net)
Mengajar di Gereja Kristen
KH Hasyim Muzadi bertemu pertama kali dengan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada tahun 1977. Dari pertemuan itu muncul pengalaman menarik pada 1978: Hasyim mendapat "getah" gar-gara "ulah" Gus Dur.
Ceritanya begini. Gus Dur, yang saat itu berusia 37 tahun, mengajar di sebuah gereja Kristen di Kota Malang. Akibat aksi ini, para kyai di Jawa Timur geger hingga memanggil tuan rumah tempat Gus Dur tinggal waktu itu.
"Apa betul Gus Dur mengajar di rumahnya orang Kristen?" tanya salah seorang kyai kepada si tuan rumah.
Si tuan rumah itu tak lain adalah Hasyim Muzadi. Hasyim mengiyakan sembari menjelaskan duduk persoalan yang sebenarnya tentang Gus Dur.
"Beliau itu mengajar, bukan diajar oleh orang Kristen," kata Hasyim berkelit setelah dianggap abai mencegah Gus Dur untuk mengajar orang Kristen.
(Sumber: Gusdur.net)
Ikuti tulisan menarik Iwan Kurniawan lainnya di sini.