x

Iklan

Labuan Hati

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Saat Nadine Perang Batin (Di Balik Film Labuan Hati)

Artis cantik Nadine Chandrawinata mengaku mengalami konflik batin saat berperan dalam film terbarunya yang berjudul Labuan Hati

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Artis cantik Nadine Chandrawinata mengaku mengalami konflik batin saat berperan dalam film terbarunya yang berjudul Labuan Hati. Dalam film yang disutradarai oleh Lola Amaria tersebut, Puteri Indonesia 2005 itu harus melakukan adegan-adegan menantang dan memunculkan traumanya. Nadine mengaku berperan dalam film yang berlatar alam liar Labuan Bajo tersebut membuatnya harus melakukan usaha ekstra agar hasilnya maksimal.

Labuan Hati memotret keindahan alam Labuan Bajo diramu dengan kisah tiga perempuan yang penuh dengan konflik batin masing-masing. Lokasi pengambilan gambar 100 persen dilakukan di Labuan Bajo dan Kepulauan Komodo, bahkan 25 persen adegan diambil di bawah laut. Film ini berkisah tentang tiga perempuan; Bia, Maria, dan Indi. Mereka bertiga tidak sengaja bertemu dan berkenalan saat liburan ke Labuan Bajo. Bia adalah ibu satu anak yang datang ke Labuan Bajo untuk rehat sejenak dari tugasnya sebagai istri sekaligus ibu. Lalu Maria adalah perempuan yang pernah ditinggalkan oleh mantan kekasihnya sehingga membuat Maria terluka dan trauma. Sementara Indi adalah seorang perempuan yang jatuh cinta pada kebebasan bertualang namun memiliki tunangan bernama Ares yang mengartikan cinta sama dengan komitmen.

Nadine berperan sebagai Indi, perempuan berusia 32 tahun yang santai namun pemendam rasa. Indi memiliki pacar yang sangat protektif dan membatasi kebebasannya bertualang. Karakter Indi tersebut diakui Nadine sangat berlawanan dengan dirinya sehingga dia harus terus berupaya menjaga agar sisi dirinya tidak muncul saat melakoni perannya sebagai Indi. Persamaan Indi dengan Nadine adalah keduanya sama-sama penyuka traveling dan diving. Dikisahkan dalam film tersebut, Indi ingin menyelam untuk terakhir kalinya sebagai perpisahan sebelum dia menikah.

Meskipun sudah memiliki sertifikat menyelam dan sudah memiliki jam terbang cukup tinggi, bukan berarti berperan sebagai penyelam merupakan hal mudah bagi Nadine. “Medan perangnya sama, yaitu underwater. Tapi untuk peran ini tidak bisa sekadar berenang melintas di dalam air, ada koreografinya,” ujar Nadine. Saat proses syuting di bawah laut pun ia sempat mengalami nervous saat ada ikan hiu berukuran cukup besar mendekati dirinya, “Ada adegan di mana ada hiu lewat, tapi saya nggak berani ikutin karena besar banget,” cerita Nadine. Ia pun segera berenang menjauhi hiu tersebut karena takut dimangsa. Saat hewan raksasa itu menjauh, Nadine baru bisa bernapas lega. Bahkan ia kesyikan bermain-main dengan penyu meskipun tidak ada dalam skenario, sehingga sutradara Lola Amaria memperingatkan Nadine agar fokus dan tidak keasyikan sendiri menikmati pemandangan bawah laut.

Di film Labuan Hati ini Nadine juga terpaksa mengalahkan traumanya terhadap ketinggian. Saat melakoni syuting di air terjun Cunca Wulang ada adegan di mana Nadine harus terjun dari tebing. Nadine mengakui ia sempat ragu sebelum terjun. “Saya sebenarnya takut ketinggian, karena punya memori. Pernah pada saat terjun, kaki saya kena batu dan memar,” ceritanya. Untuk mengatasi rasa takutnya tersebut, Nadine meminta seorang warga lokal untuk terjun lebih dulu. “Saya perhatikan bagaimana caranya terjun baru saya terjun sendiri,” jelasnya. Hal tersebut ia lakukan untuk meminimalisir pengulangan pengambilan gambar.

Tantangan lain yang harus dihadapi Nadine adalah dikejar komodo liar saat syuting. Dalam film Labuan Hati memang terdapat adegan di mana pemain mendekati komodo dari dekat. Para kru film mengambil gambar dengan komodo penangkaran, namun tidak disangka seekor komodo liar datang menghampiri kru dan para pemain. Komodo tersebut juga mengejar mereka sampai naik kapal sehingga mereka pun memutuskan untuk berpindah lokasi syuting.

Menjalani syuting selama hampir sebulan di alam bebas benar-benar memiliki tantangan sendiri bagi Nadine. Apalagi mereka harus menjalani syuting di atas kapal di tengah laut. Tak hanya laut, syuting film Labuan Hati juga dilakukan di medan-medan berat yang berada di Taman Nasional Komodo. Para peman dan kru diharuskan menempuh area hutan liar untuk mencapai lokasi. ”Yang paling susah itu menembus medannya, soalnya kita syuting di beberapa titik dan mengambil lokasi yang lumayan banyak,” jelas Nadine.

Meskipun begitu, Nadine mengaku sangat menikmati keseruan syuting film tersebut. Ia juga bangga bisa menyelesaikan syutingnya. ”Film ini sangat menarik, tak hanya ceritanya namun prosesnya juga,” katanya. Meskipun harus menjalani syuting di alam liar dan melelahkan karena membutuhkan kondisi fisik prima, namun Nadine sangat puas. “Tim dan kru benar-benar memperhatikan dan menjaga mood kita sebagai pemain. Makanan tidak pernah habis, pakaian selalu bersih dan makeup juga selalu bagus, padahal goyang-goyang karena kita di tengah laut. Jadi semuanya prima dan lancar sampai selesai syuting,” ujar Nadine.

Penasaran melihat akting Nadine Chandrawinata di film terbarunya? Saksikan film Labuan Hati yang dibintangi juga oleh Ramon Y. Tungka, Kelly Tandiono, dan Ully Triani. Film ini bisa Anda saksikan di bioskop kesayangan mulai tanggal 06 April 2017.

Ikuti tulisan menarik Labuan Hati lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB