x

Donald Trump dan istrinya Melania Trump. REUTERS/Jonathan Ernst

Iklan

Rio Rubianto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Demam Trump

Baru beberepa hari ia menjabat, Trump membuat perintah eksekutif kontroversial.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Menjadi presidend ari Negara adikuasa yang cukup disegani membuat kandidat terpilih, Donald Trump membuat banyak kebijakan baru yang membuat kontroversi di berbagai Negara. Bukan hanya menjadi sensasi di Negara-negara eropa melainkan mencakup semua benua. Dan yang paling terkena imbas serta sakit hatinya adalah Negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim di asia. Baru beberepa hari ia menjabat menjadi Presiden dari Negara paman sam, ia telah mengeluarkan perintah eksekutif kontroversional. Mulai dari mencabut obama care, memberlakukan kembali kebijakan Mexico City yang sekaligus menegaskan sikap anti-aborsinya, yang teranyar adalah ia memerintahkan pembangunan tembok di perbatasan Meksiko. Bahkan ia pun menandatangani perintah eksekutid baru yang memberlakukan larangan muslim masuk ke negeri paman sam. Dan ditambah dengan aturan larangan visa bagi 7 negara muslim.

Tapi sang presiden tetap kuat dengan ideology, mencegah terror. Ia bukan melarang warga muslim masuk ke Amerika, karena faktanya menurut dalih trump ada 40 negara di dunia dengan penduduk mayoritas muslim dan tidak masuk dalam aturan ini. Dan fakta lainnya adalah trump harus percaya bahwa islam salah satu agama yang cukup besar di amerika dan akan terus berkembang dengan jumlah penganut 3,3 juta jiwa atau sekitar 1 persen dari total penduduk AS. Muslim di AS pun tidak bisa dianggap remeh, mereka bukan hanya orang-orang yang menjadi rakyat biasa, tapi banyak dari mereka yang mempunyai banyak prestesai di Negara paman sam tersebut. Seperti halnya Dr.Oz yang memiliki nama asli Mehmet Oz ini salah satu dokter yang paling terkenal, bukan hanya di AS tapi juga di dunia. Ada juga shaquilee O’neal seorang pemain basket Amerika yang super sukses yang diketahui pernah ibadah haji. Ditambah dengan Farred Zakaria seorang penulis yang cukup dikenal dunia karena tulisan-tulisan khasnya pada kolom mingguan di Washington post, ia juga bahkan seorang editor di majalah Time. Malcolm X pun tidak ketinggalan, seorang pahlawan hak asasi manusia sekaligus menteri yang juga seorang muslim. Malcolm x atau dikenal dengan nama el-hajj malik el-shabazz merupakan seorang advokat pemberani yang membela hak-hak warga kulit hitam di Amerika Serikat. Ia pun dengan lantang menyatakan kalau dia seorang muslim di dalam situsnya Malcolm-x.org. Selain 4 orang tersebut masih banyak warga muslim lainnya di AS yang kesusksesannya bukan hanya di akui oleh Amerika tapi juga Dunia.

Trump menyatakan peraturan tentang warga muslim tersebut hanya sementara, lagi pula apabila Trump benar-benar menjadikan aturan tersebut sebagai aturan yang tetap dan akan berlaku selamanya maka itu bisa menjadi boomerang tersendiri bagi Amerika Serikat. Karena dengan aturan-aturan kontroversional tersebut Trump sama saja melawan Dunia. Seperti halnya Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, mengecam perintah eksekutif tersebut dengan menyebutnya hadiah besar begi ekstrimis dan para pendukungnya. Juru bicara pemerintah Jerman mengatakan, Kanselir Jerman, Angela Markel, yakin bahwa perang melawan terorisme tidak menjadi alasan untuk menempatkan orang-orang dari keyakinan atau asal tertentu dicurigai secara umun. Dari dalam negeri sendiri banyak terjadi penolakan terhadap aturan Trump tersebut. Dengan aturan tersebut Trump memberikan kesempatan bagi para pelaku terror untuk merekrut lebih bayak orang serta anggota untuk melakukan terror-terror di eropa. Dengan alasan kebencian serta ketidaksetujuan dengan perintah eksekutif tersebut akan lebih banyak orang menjadi tertarik untuk bergabung melawan AS. Dan kemungkinan serangkaian terror akan kembali menghantui Negara paman sam tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

JanganTerprovokasi.

Layaknya umat muslim lainnya di berbagai belahan dunia, umat muslim Indonesia pun ikut merasakan kekhawatiran untuk para saudara seagama yang berada di AS. Aksi penolakan terhadap peraturan eksekutif yang kontroversional tersebut pun terjadi juga di berbagai daerah Indonesia. Namun umat islam Indonesia diharapkan tidak terprovokasi akan hal ini dan jangan menjadikan hal ini untuk membenci apalagi membuat terror. Ada berbagai cara yang bisa diterapkan agar umat muslim Indonesia tidak terprovokasi.

1. Kegiatan positif

Pemerintah serta lembaga-lembaga pendidikan serta social harus meningkatkan kegiatan-kegiatan positif untuk setiap elemen masyarakat serta para pelajar. Dengan sibuknya mereka dengan hal positif diharapkan agar terhindar dari kegiatan serta pemikiran-pemikiran negative yang beredar di masyarakat.

2. Penyadaran dari keluarga

Keluarga menjadi salah satu lembaga pendidikan yang paling efektif untuk para anak muda generasi bangsa, dengan pengajaran yang tepat secara inovatif maka dapat dipastikan penanaman akan selalu bersifat positif menjadi efektif. Dimulai dengan contoh dari kedua orang tua, maka para anak-anak akan meniru hal-hal positif dan akan terhindar dari provikasi yang menyebar di masyarakat.

3. Control yang disiplin

Pemerintah harus mengontrol langsung setiap tindakan yang dianggap dapat mengganggu ketertiban umum. Dengan control yang baik serta tegas maka pemikiran-pemikiran negative yang mengajak serta merekrut orang-orang awam untuk bertindak hal yang merusak akan dengan mudah ditangani.

Ikuti tulisan menarik Rio Rubianto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler