Make up adalah salah satu benda yang hampir tidak pernah lagi saya
sentuh setelah mengalami kebutaan. Ada rasa khawatir ketika memupur
bedak di wajah, luasan warnanya malah jadi tidak merata. Meski begitu
saya bersyukur diberi warna kulit yang terang, sehingga tak perlu
pusing memilih warna bedak.
Salah satu teman yang saya tahu masih rajin berdandan adalah Santi
Puspita Dewi, 25 tahun. Ia terbiasa berdandan karena pekerjaannya
sebagai telesales sebuah bank swasta mewajibkan pegawainya bermake up,
meskipun karyawan yang bersangkutan adalah tuna netra. Karena itu,
Santi masih gape memegang kuas blush on atau menggambar eye liner di
sekitar matanya meski tidak lagi melihat. Santi yang juga pengajar
vokal ini wajib berdandan ketika harus naik panggung untuk bernyanyi.
“Saya menggunakan jari telunjuk untuk mengoleskan eye shadow di
kelopak mata,” ujar Santi saat mengobrol di Yayasan Mitra Netra.
Mengoleskan eye shadow dengan jari telunjuk ternyata membantu tuna
netra merasakan seluas mana penampang kelopak dan tulang alisnya.
Dengan jari telunjuk, tuna netra juga tau lipatan pertama kelopak
untuk dioleskan warna yang lebih gelap.
Meski gape bermake up, tuna netra tetap perlu bantuan orang melihat
untuk memilih warna. Tetapi di situasi cepat bergerak yang harus
manggung seperti Santi, mengandalkan bantuan orang lain untuk memilih
warna make up bisa buang-buang waktu. Santi memiliki tips untuk warna
make up yang bisa digunakan untuk sehari-hari dan tidak membutuhkan
banyak waktu.
“Saya biasa menyiapkan dua warna eye shadow dan menyiapkan warna blush
on yang tidak terlalu jauh dari warna eye shadow-nya,” ujar Santi. Dua
warna eye shadow, menurut Santi adalah warna gelap dan terang. Jenis
warnanya dapat bermacam-macam, hanya saja tidak boleh jauh dari warna
gradasinya. Misalnya, warna eye shadow alami yang biasa digunakan
Santi adalah cokelat dan emas.
Lain lagi konsep make up bagi Juwita Maulida, 28 tahun. Menurut Wita,
make up bagi tuna netra adalah kegiatan merawat wajah. Misalnya, bukan
Cuma membersihkan atau sebatas masker untuk membasmi jerawat atau sel
kulit mati. Bermake-up menurut Wita adalah melakukan intervensi
terhadap kulit, misalnya dengan melakukan proses pengubahan warna
kulit seperti bleaching atau tanning. Karena itu, semua proses
bermake-up, menurut Juwita, tidak dapat dilakukan secara pribadi oleh
tuna netra. “Kadang orang melihat saja harus dibantu petugas salon
untuk memakai make-up, apalagi tuna netra,” ujar Juwita, di tempat
yang sama.
Meski terkesan ribet,perempuan tuna netra tetap menganggap make up
ringan dan sehari-hari wajib dipakai. Misalnya, sunblock dan bedak.
Biasanya demi menjaga keamanan warna, perempuan tuna netra memilih
bedak warna nude atau transparan. “Dari pada wajah kita mirip
perabotan lenong, pakai warna yang gak kelihatan tidak apa apalah,
kan yang penting tidak kusam,” ujar Santi.
Meski make-up identik dengan tuna netra perempuan, ada bagian dari
make up yang juga dipakai tuna netra laki-laki. Bagian ini disebut
body care. Perawatan tubuh dari ujung kepala sampai ujung kaki. Benda
yang paling sering digunakan adalah sabun, sampo, dan parfum. Ketiga
benda tersebut dipakai tidak cuma di kondisi tertentu, tapi bisa
dipastikan selalu dipakai secara rutin.
Bila saya perhatikan, rata-rata tuna netra di Yayasan Mitra
Netra berpenampilan baik. Mereka banyak yang harum,Bahkan wanginya
tercium dari sejak kedatangan tuna netra di pintu gerbang. Beberapa
pria muda tuna netra di sana rajin menyemprotkan body mist ke tubuhnya
setelah bermain bola atau usai merokok. Misalnya Irvano Thaha, 22
tahun yang selalu menyemprotkan body spray usai merokok.
Vano adalah salah satu tuna netra laki-laki yang peduli dalam hal
menjaga kebersihan tubuh. Ia selalu menyemprotkan body spray ke
tubuhnya, usai merokok. Menurut Vano, bila tubuh terlalu bau asap
rokok dan dibiarkan begitu saja dapat disebut tidak sopan. “Gak enak
saja, kalau teman-teman di samping bilang saya bau asap rokok, saya
suka merasa risih,” ujar Vano. Seperti Ahadsore itu, usai merokok, Vano
terdengar menyemprotkan sesuatu dan sepersekian detik kemudian bau
harum langsung menyeruak.
Ikuti tulisan menarik cheta nilawaty lainnya di sini.