x

Iklan

Yus Arianto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

UKM Harus Kuasai Kemasan Produk yang Inovatif

Kemajuan teknologi kemasan produk sudah demikian maju. Karena itu para pelaku UKM DIY dituntut untuk lebih menguasai kemasan yang inovatif

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Masalah packaging atau kemasan produk saat ini telah bermetamorfosis menjadi hal yang sangat menakjubkan. Teknologi printing yang pesat saat ini memungkinkan aneka kreasi kemasan yang sangat menarik sehingga mampu mempengaruhi emosi konsumen. Karena itulah pengusaha UKM dituntut untuk menguasai masalah kemasan yang lebih inovatif.

Para pelaku UKM se-DIY pun dibuat kagum dengan kemajuan teknologi kemasan produk saat mengadakan kunjungan ke Pusat Kemasan UKM di Ringroad Barat Yogyakarta, kemarin. Selain mesin printing yang mampu mencetak dengan media kemasan apapun, bentuk kemasan yang dihasilkan juga sangat unik dan menarik.

“Ternyata mesin packaging sekarang sudah mampu membuat aneka kemasan yang unik ya. Gak nyangka, ternyata yang membuatnya hanya mesin,” ujar Utami, pengusaha keripik singkong asal Pathuk, Gunung Kidul.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para pelaku UKM itu adalah peserta Pelatihan Manajemen Usaha dan Packaging Produk yang diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM. Pelatihan difasilitasi oleh anggota DPR RI dari daerah pemilihan DIY, H. Ambar Tjahyono SE MM. Selain mendapat materi di dalam kelas, mereka juga diajak melakukan kunjungan studi ke Pusat Kemasan UKM tersebut.

Di Pusat Kemasan UKM itu para peserta bisa melihat secara langsung proses pembuatan kemasan, dari sejak proses penyusunan konsep, pembuatan desain, hingga tahap uji pasar. Jenis kemasan modern pun ternyata sangat variatif, bukan hanya jenis plastik seperti yang selama ini dikenal pelaku UKM.

“Fungsi kemasan yang baik itu selain untuk identitas diri, juga sebagai media promosi, untuk positioning produk, mengangkat citra, serta melindungi isi produk agar awet,” kata Ojie dari Pusat Kemasan UKM.

Lemahnya masalah kemasan produk di kalangan UKM juga diakui Hidayat, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi  Kabupaten Gunung Kidul yang juga tampil sebagai pemateri. Dari sekitar 11 ribu pelaku UKM yang ada di Gunung Kidul, sebagian besar produknya tidak bisa masuk super market. “Kami memiliki gerai perjualan bersama di Jakarta juga mengeluhkan soal kemasan produk UKM ini,” katanya.

“Para pelaku UKM sudah semestinya memahami penting dan strategisnya masalah kemasan produk untuk menunjang penjualan produk agar lebih efektif. Jika kemasannya saja tidak menarik bagaimana konsumen akan tertarik untuk membeli produk kita,” tambah anggota DPR RI dari Komisi VI yang membidangi masalah industri dan usaha kecil ini.

Sementara itu Kabid Kewirausahaan Deputi SDM Kementerian Koperasi dan UKM, Anang Rachman mengatakan bahwa saat ini pemerintah tengah merampungkan draft RUU Kewirausahaan yang akan menjadi payung tunggal dalam pemberdayaan UKM di tanah air. “Selama ini yang mengurus UKM itu banyak sekali. Jika RUU ini diundangkan, maka hanya ada satu instansi saja yang akan mengurus UKM agar tidak terjadi tumpang tindih,” katanya.

Ikuti tulisan menarik Yus Arianto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler